85 manajemen, produksi, keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, serta
penelitian dan pengembangan
6. 4.1 Analisis Manajemen
Manajemen puncak CV WPIU dipegang oleh pemilik perusahaan. Pimpinan perusahaan Manajemen CV WPIU masih dikelola secara sederhana
dimana direktur sebagai satu-satunya pengambil keputusan strategis perusahaan di segala aspek. Hal ini merupakan kelemahan perusahaan dikarenakan tidak jarang
pemilik perusahaan rangkap jabatan, yaitu yang menangani pemasaran bahkan terlibat dalam proses produksi.
Kekuatan CV WPIU dalam manajemen terdapat pada kecakapan pemilik perusahaan dalam mejalankan usahanya. Hal ini dikarenakan sebelum mendirikan
CV WPIU, pemilik juga telah bergerak pada usaha pengolahan rumput laut yang kini diserahkan kepada anak dari pemilik perusahaan. Dari latar belakang tersebut
pemilik perusahaan telah berpengalaman dalam pengelolaan usaha baik dari segi manajemen usaha maupun jaringan pemasaran.
Dalam menjalankan usahanya, pemilik perusahaan telah menerapkan Standard Operational Procedure SOP, khususnya dalam proses produksi. SOP
yang diterapkan CV WPIU mengacu pada GMP dari Universitas Pasundan yang terdiri dari proses produksi, pengepakan, dan penjadwalan produksi. Pada
dasarnya SOP telah berjalan dengan baik, akan tetapi terdapat kelemahan yaitu dalam hal sumberdaya manuasia. Terkadang hasil produk tidak sesuai dengan
SOP yang ditetapkan dikarenakan kesalahan dan ketidakdisiplinan pegawai. Sumberdaya manuasia merupakan aspek yang penting bagi CV WPIU.
Pemilik perusahaan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan kekeluargaan untuk menciptkan kondisi yang nyaman bagi para
pegawai. Pemilihan karyawan CV WPIU didasarkan pada visi misi perusahaan, yaitu pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu perusahaan
merekrut karyawan dari masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Kelemahan internal yang terkait dengan aspek sumberdaya manusia CV
WPIU adalah mayoritas penduduk di sekitar lokasi usaha masih berpendidikan rendah, sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam perekrutan karyawan.
86 Rendahnya tingkat pendidikan karyawan berpengaruh terhadap pelaksanaan SOP
perusahaan yang membutuhkan keterampilan dan kedisiplinan dari pegawai.
6.4.2 Analisis Pemasaran
Pemasaran CV WPIU dipegang oleh bagian pemasaran sebagai pelaksana, sedangkan yang mengatur strategi maupun kebijakan dalam hal pemasaran adalah
pemilik perusahaan. Sesuai dengan misi perusahaan, yaitu “Memenuhi kebutuhan pasar lokal secara optimal dan membudayakan cinta produk Indonesia”, maka
perusahaan lebih memfokuskan kegiatan pemasarannya secara lokal, hal ini dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar.
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran ialah strategi bauran pemsaran marketing mix. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. Strategi bauran pemasaran merupakan inti bagi kegiatan pemasaran, yaitu meliputi variabel mana
saja yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
1 Bauran Produk
Produk yang ditawarkan CV WPIU berupa produk minuman jus buah fruit juice, sirup, dan selai dari hasil pengolahan buah belimbing, jambu biji
merah dan wornas wortel-nanas yang merupakan komoditas unggulan Kota Depok. Pemilik perusahaan memberi merek produk dengan nama “ Winner”
berdasarkan sejarah berdirinya perusahaan yang mengalami berbagai hambatan dan brand “Winner” merupakan motivasi bagi CV WPIU agar
dapat menjadi pemenang di pasar. CV WPIU merupakan perusahaan pelopor yang melakukan pengolahan
terhadap Belimbing Dewa dan jambu merah yang merupakan komoditas unggulan Kota Depok. Selain itu perusahaan juga menciptakan inovasi jus
wornas wortel-nanas yang belum ada di pasaran. Produk minuman jus buah “Winner” merupakan minuman kemasan yang dapat dikonsumsi oleh seluruh
lapisan masyarakat dan memiliki manfaat kesehatan dari kandungan gizi yang terdapat pada sari buah belimbing, jambu biji merah, wortel, dan nanas.
87 Kemasan produk jus buah CV WPIU adalah kemasan botol plastik berukuran
250 mililiter dan label produk. Penentuan jenis kemasan botol plastik berukuran 250 mililiter berdasarkan survey pasar bahwa kemasan produk
lebih marketable karena bisa dihabiskan dengan sekali minum dan tidak merubah tekstur. Saat ini perusahaan masih memproduksi jus buah dalam satu
kemasan. Akan tetapi preusahaan telah memiliki rencana jangka panjang untuk mengeluarkan produk berukuran 500 dan 1000 mililiter. Kekuatan lain
yang dimiliki perusahaan ialah label produk yang didisain sendiri oleh anak dari pemilik perusahaan yang juga menjadi sekutu komanditer CV WPIU.
Label produk CV WPIU menjelaskan komposisi gizi, logo halal, nomor izin Dinkes, tanggal kadaluarsa, dan barcode. Label tersebut disajikan dalam tiga
bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Ini merupakan kekuatan yag dimiliki perusahaan karena produknya telah memenuhi syarat untuk
memasuki pasar lokal maupun ekspor. Produk CV WPIU telah terdiversifikasi karena mengeluarkan tiga varian
produk yaitu jus buah dan sirop. Pada saaat tertentu CV WPIU juga memproduksi selai dan kripik buah, yaitu untuk kepentingan pameran
komoditas unggulan Kota Depok. Proporsi produksi menurut input yang digunakan CV WPIU yaitu 60 persen belimbing, 25 persen jambu biji merah,
dan 15 persen wornas wortel-nanas. Proporsi tersebut ditentukan berdasarkan permintaan konsumen dan ketersediaan input.
2 Bauran Promosi
Kegiatan promosi merupakan usaha komunikasi yang diterapkan untuk memberitahu, mengenalkan, dan mempengaruhi konsumen mengenai
produknya yang dapat dilakukan dalam berbagai sarana. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan ini dilakukan melalui personal selling, pameran,
souvenir, dan liputan. Personal selling dilakukan CV WPIU dengan berhubungi calon pembeli
untuk menawarkan produk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan calon pembeli. Personal selling dilakukan
dengan mendatangi kantin sekolah-sekolah, koperasi, bank, maupun instansi yang dikenal oleh pemilik perusahaan. Dengan dilakukannya personal selling