Analisis Matriks SWOT Strategi Pegembangan Usaha Jus Buah Pada CV Winner Perkasa Indonesia Unggul, Kota Depok, Jawa Barat
102
Tabel 28. Tabel Matriks SWOT CV Winner Perkasa Indonesia Unggul
Kekuatan S 1.
Pengalaman dan kecakapan pemilik perusahaan
2. Penerapan GMP pada proses
produksi 3.
UKM pelopor yang mengolah Belimbing Dewa di Depok
4. Atribut kemasan lengkap
5. Telah memiliki outlet sendiri dan
agen yang tersebar 6.
Tidak memiliki beban hutang 7.
Perusahaan memiliki tim kreatif dalam melakukan inovasi
8. Lokasi perusahaan dekat dengan
sumber bahan baku 9.
Kegiatan litbang berjalan dengan baik
Kelemahan W 1. Seluruh pengambilan
keptusan masih terpusat pada pimpinan
2. kondisi tempat produksi yang tidak memadai
3. SDM karyawan perusahaankurang
memadai 4. Keterbatasan modal
untuk pengembangan usaha
5. Belum melakukan pembukuan usaha yang
sistematis 6. Kapasitas mesin yang
digunakan belum optimal
Peluang O 1. Menurunnya suku bunga BI yang
mendorong penurunan suku bunga pinjaman
2. Kenaikan tarif bea masuk produk minuman impor
3. Dijadikannya belimbing sebagai ikon Kota Depok
4. Produk yang dapat dikonsumsi berbagai kalangan
5. Pertumbuhan pangsa pasar jus cukup tinggi
6. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi buah
7. Perkembangan teknologi proses pengolahan , komunikasi, dan
,komputerisasi 8. Kekuatan tawar-menawar pemasok
yang lebih rendah 1.
Meningkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder yang terlibat
dalam pengembangan industri berbasis komoditas unggulan
S1, S2,S3, S4, S5,S7,S8, O1,O2,O3,O6,O9
2. Pengembangan jaringan
pemasaran dengan melakukan promosi dan kerjasama dengan
pasar moderen S1,S2, S3, S4, S5, S6,S7,O1, O2,O3,
O4,O5,O6,O7
3. Mengoptimalkan kegiatan
promosi secara aktif melalui media massa dan pameran
S1,S2, S3, S4, S5, S6,S7,O1, O2,O3, O4,O5,O6,O7,O8
4. Meningkatkan modal
kerja dengan memanfaatkan jasa
lembaga keuangan W2, W4, W6,O1
5. Meningkatkan penggunaan teknologi
yang efisien bagi pengolahan W6,O2,O4,
O6,O7,O8,O9
Ancaman T 1.
pertumbuhan ekonomi melambat 2.
Dominasi oleh perusahaan besar 3.
Hambatan masuk industri rendah 4.
Munculnya pendatang baru dengan konsep bisnis yang sama
5. Bertambahnya produk substitusi yang
beredar di pasaran 6.
Pembeli memiliki kekuatan memilih produk yang diinginkan
6. Memaksimalkan peran tim kreatif dan universitas untuk
mengembangkan produk baru S2,S3,S4,S7,S8,T1,T2T,3T,4,T5,T
6 7.
Meningkatkan manajemen dan kualitas
SDM perusahaan W1,W3, W5,
T2,T3,T4,T5,T6
8. Mempertahankan dan
meningkatkan mutu dan kualitas produk
W2W4,W6,T1,T2,T3, T4,T5,T6
103 Pembahasan lebih lanjut mengenai alternatif strategi yang terangkum
dalam matriks SWOT bagi CV WPIU antara lain: 1.
STRATEGI S – O a. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
pengembangan indusri yang berbasis komoditas unggulan. CV WPIU memberdayakan belimbing dan jambu biji yang merupakan
komoditas unggulan Kota Depok untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Sesuai dengan visi perusahaan, yaitu
mensejahterakan masyarakat sekitar melalui pemberdayaan lingkungan, perusahaan memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti
Dinas Pertanian setempat, petani, maupun lembaga riset , baik dalam hal pemasaran, penyediaan bahan baku, maupun peningkatan kualitas produk.
Dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak, maka kesatuan antara sektor hulu hingga ke hilir dapat terjalin untuk mewujudkan visi dan misi
perusahaan. hal ini didukung oleh kekuatan perusahaan sebagai UKM pelopor yang mengolah belimbing dewa dan adanya peluang yang dapat
dimanfaatkan perusahaan, yaitu dijadikannya belimbing sebagai komoditas unggulan Kota Depok, sehingga perusahaan mendapat dukungan
pemerintah dalam mengembangkan komoditas unggulan. b. Pengembangan jaringan pemasaran dengan melakukan promosi dan
kerjasama dengan memasuki pasar moderen Pasar moderen yang dimaksud yaitu swalayan, supermarket, maupun
hipermarket yang tersebar di berbagai wilayah. Produk CV WPIU yang terdiferensiasi, telah memiliki atribut kemasan yang dilengkapi dengan
tiga bahasa dan telah memiliki barcode, serta inovasi yang terus dilakukan perusahaan, menjadi kekuatan CV WPIU dalam memasuki pasar moderen.
Hal ini didukung oleh peluang produk jus buah yang dapat dikonsumsi siapa saja, peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi buah,
pola hidup masyarakat yang menghendaki kepraktisan, serta pertumbuhan pangsa pasar yang cukup tinggi. Selama ini perusahaan lebih
memfokuskan segmen pasarnya kepada sekolah, kampus, kantor, maupun agen. Pengembangan jaringan pemasaran dengan melakukan promosi dan
104 kerjasama dengan pasar moderen dapat dimasukkan ke dalam strategi
penetrasi pasar dimana perusahaan meningkatkan pangsa pasar produknya dengan melakukan kegiatan promosi yang gencar kepada konsumen. Dari
hasil penilaian kepada 30 responden konsumen jus buah CV WPIU, diperoleh bahwa sebagian besar konsumen 43,33 menyatakan bahwa
produk jus buah Winner tidak mudah diperoleh, oleh karena itu pemasaran ke pasar moderen juga membantu konsumen agar lebih mudah
mendapatkan produk CV WPIU. c. Mengoptimalkan kegiatan promosi secara aktif melalui media massa dan
pameran Promosi dengan memanfaatkan media massa dapat dilakukan melalui
Website, radio, koran, maupun televisi. Selama ini perusahaan belum melakukan kegiatan promosi secara aktif melalui media massa, walaupun
perusahaan cukup sering mendapatkan tawaran liputan dari beberapa media televisi. Kurangnya intensitas promosi yang dilakukan perusahaan
ditunjukkan pada hasil penilaian dari 30 responden jus buah Winner dimana 53,33 menyatakan bahwa mereka sangat jarang mmeperoleh
informasi mengenai produk tersebut. 2.
STRATEGI W – O a. Meningkatkan modal kerja dengan bekerjasama dengan lembaga
keuangan. Untuk meningkatkan daya saing produk perlu infrastruktur yang baik,
inovasi teknologi, tenaga kerja, dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM. Kekuatan modal modal sendiri yang berasal dari pemilik
perusahaan juga memiliki kelemahan, yaitu terbatasnya modal untuk pengembangan usaha. Keterbatasan modal yang dialami CV WPIU
akhirnya berdampak pada daya saing yang rendah baik dari segi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Keterbatasan modal juga mempengaruhi
perusahaan dalam penggunaan teknologi yang sederhana dengan kapasitas mesin yang tidak optimal dan mesin yang mudah rusak. Seringkali
perusahaan tidak mampu memenuhi pesanan karena permintaan akan produk yang tinggi tidak sebanding dengan kapasitas perusahaan.
105 Kerjasama dengan lembaga keuangan membantu perusahaan dalam
mengatasi keterbatasan modal dalam pengembangan usaha. b. Meningkatkan penggunaan teknologi yang efisien bagi pengolahan.
Strategi ini dilakukan untuk meminimalkan kelemahan perusahaan dalam hal kapasitas mesin yang kurang optimal, maupun manajemen perusahaan.
Hal ini didukung oleh peluang perkembangan teknonologi pengolahan, komunikasi, maupun komputeriasasi. Dengan penggunaan teknologi tepat
guna, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dalam memenuhi permintaan pasar akan produk yang ditawarkan. Teknologi ini dapat
berupa penggunaan pulper untuk menghancurkan buah dengan kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan mesin yang digunakan saat ini.
3. STRATEGI S – T Memaksimalkan peran tim kreatif dan universitas untuk melakukan inovasi
dalam hal pengembangan produk. Strategi ini diperlukan untuk menjawab ancaman dimana pembeli memiliki
kekuatan untuk menentukan pilihan produk mana yang dikonsumsi dari sekian banyak produsen minuman sari buah, hambatan masuk industri yang rendah,
munculnya pendatang baru dengan konsep bisnis yang dama, maupun dominasi oleh perusahaan besar.
Pelaksanaan strategi ini didukung oleh kekuatan yang dimiliki perusahaan, yaitu perusahaan memiliki tim kreatif sendiri dalam melakukan inovasi, dan
CV WPIU yang merupakan UKM yang mendapatkan pembinaan dari Universitas Pasundan, Bandung. Dengan memaksimalkan peran tim kreatif dan
perguruan tinggi, perusahaan dapat mengembangkan produk baru yang unik, baik dari segi produk maupun pelayanan yang berbeda.
4. STRATEGI W – T
a. Meningkatkan manajemen dan kualitas SDM perusahaan. Manajemen dan kualitas SDM sangat menentukan kinerja perusahaan.
Manajemen yang baik akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. CV WPIU memiliki kelemahan utama dalam hal
manajemen, yaitu seluruh pengambilan keputusan perusahaan masih bergantung pada pimpinan perusahaan. Selain itu, CV WPIU belum
106 melakukan pembukuan usaha yang sistematis, sehingga perusahaan
mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. CV WPIU memiliki komitmen perusahaan untuk memberdayakan
lingkungan dan masyarakat sekitar, oleh karena itu dalam hal perekrutan karyawan, perusahaan memberdayakan penduduk sekitar lokasi usaha. Hal
ini menyebabkan perusahaan mendapatkan kesulitan tenaga terdidik dan terlatih untuk dijadikan sebagai karyawan. Kualitas SDM yang rendah
berdampak pada pelaksanaan GMP Good Manufacturing Practices pada proses produksi yang mempengaruhi mutu dan standarisaasi produk.
Kualitas SDM perusahaan dapat diperbaiki dengan cara memberikan pelatihan kepada karyawan dalam hal penerapan GMP yang berkaitan
dengan proses produksi pengolahan produk yang dihasilkan perusahaan, maupun pembukuan usaha. Pelatihan kepada karyawan dapat membantu
mengurangi ketergantungan karyawan kepada pemilik perusahaan dalam menangani permasalahan yang seharusnya dapat ditangani oleh karyawan
tersebut. b.
Mempertahankan dan meningkatkan mutu dan kualitas produk. Strategi ini dilakukan untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki dan
menghindari ancaman yang dihadapi perusahaan. Ancaman persaingan yang dihadapi perusahaan serta kelemahan perusahaan dalam segi
produksi dapat diminimalisir apabila perusahaan dapat terus menjaga kualitas produk yang dihasilkannya. Dari hasil penilaian responden
terhadap jus buah yang diproduksi CV WPIU, diketahui bahwa mayoritas responden 50 menyatakan bahwa kemasan jus buah Winner cukup
menarik, akan tetapi sebanyak 23,33 persen responden menyatakan bahwa kemasan jus buah tidak menarik. Peningkatan mutu dan kualitas produk
tidak hanya dibutuhkan dari segi kemasan, tetapi dalam hal rasa jus buah yang dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut diharapkan perusahaan dapat
terus meningkatkan mutu produknya agar dapat bersaing dalam industri.
107