Pengertian Pembelajaran Jigsaw Model Pembelajaran Jigsaw

21 dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. Jigsaw merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang fleksibel. Banyak riset telah dilakukan berkaitan dengan pembelajaran kooperatif dengan dasar Jigsaw. Riset tersebut secara konsisten menunjukkan bahwa siswa yang terlibat di dalam pembelajaran model kooperatif model Jigsaw ini memperoleh prestasi lebih baik, mempunyai sikap yang lebih baik dan lebih positif terhadap pembelajaran, di samping saling menghargai perbedaan dan pendapat orang lain. Pengaruh positif dari pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah: 1 Meningkatkan hasil belajar. 2 Meningkatkan daya ingat. 3 Dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi. 4 Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik kesadaran individu. 5 Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen. 6 Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah. 7 Meningkatkan sikap positif terhadap guru. 8 Meningkatkan harga diri anak. 9 Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif. 10 Meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong. 33 Pembelajaran model Jigsaw ini dikenal juga dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada permasalahan yang berbeda. Tetapi permasalahan yang dihadapi setiap kelompok sama, setiap utusan dalam kelompok yang berbeda membahas materi yang sama, kita sebut sebagai tim ahli yang bertugas membahas permasalahan yang dihadapi, selanjutnya hasil pembahasan itu dibawa ke kelompok asal dan disampaikan pada anggota kelompoknya. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 Melakukan membaca untuk mengganti informasi. Siswa memperoleh topik-topik permasalahan untuk dibaca, sehingga mendapatkan informasi dari permasalahan tersebut. 33 Ibid., h.219 22 2 Diskusi kelompok ahli. Siswa yang telah mendapatkan topik permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau disebut dengan kelompok ahli untuk membicarakan topik permasalahan tersebut. 3 Laporan kelompok. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan menjelaskan hasil yang didapat dari diskusi tim ahli. 4 Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan tadi. 5 Perhitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan kelompok. 34 Rusman mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif model Jigsaw sebagai berikut: 1 Siswa dikelompokkan ke dalam 1 sampai 5 anggota tim. 2 Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda. 3 Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. 4 Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagiansubba yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan subbab mereka. 5 Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama. 6 Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. 7 Guru memberi evaluasi. 8 Penutup 35 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif di sekolah tidak terlepas dari kegiatan guru dan peranan siswa dalam proses belajar mengajar. Ini berarti, semakin mampu guru mengelola dan melaksanakan dan menerapkan strategi belajar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar, serta semakin aktif siswa dalam melaksanakan peranannya, maka akan semakin mantap penerapan belajar di sekolah. Jadi, dapat dipastikan bahwa peluang untuk mencapai penguasaan siswa secara optimal terhadap materi pelajaran menjadi semakin tinggi. Penggunaan pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa karena dapat membentuk siswa yang aktif 34 Ibid, 35 Ibid, h.220 23 dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif pada dasarnya adalah pola umum tindakan guru atau praktek guru dalam melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang diberikan kepada anak didik dan dinilai lebih efektif serta lebih efisien. Dengan perkataan lain strategi mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan guru, dalam melaksanakanpraktek mengajar di kelas.

c. Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Teknik atau metode-metode pembelajaran kooperatif ada bermacam- macam, namun yang paling sering dicoba dan diterapkan dalam proses pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Kelompok dengan nomor jatidiri number head togetherNHT 2 Kelompok berpasangan think-pair-share 3 Pertandingan kelompok team-game-tournamentTGT 4 Kelompok penyelidik group investigationGI 5 Kelompok Jigsaw puzzle. Dari beberapa teknik pembelajaran kooperatif, penulis hanya melakukan penelitian pembelajaran kooperatif dengan teknik Jigsaw. Pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam kelompok. Jigsaw di desain untuk meningkatkan tangung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi tersebut pada naggota kelompoknya tetapi juga harus bekerja sama untukmempelajari materi yang ditugaskan. Para anggota dari tim-tim lain yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi dan berperan sebagai tim ahli yang saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan pada mereka. Kemudian tim ahli tersebut kembali pada kelompok asalnya untuk menjelaskan kepada anggota kelompok tentang apa yang telah didiskusikan dalam tim ahli. Pembelajaran metode Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh 24 Ellioy Aronson dan teman-temannya di Universitas Texas, kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins Arends, Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengembangkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw.

d. Langkah-Langkah Metode Jigsaw

Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran metode Jigsaw yang yaitu: 1 Pilihlah materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa bagian. Sebuah bagian bisa sependek kalimat atau sepanjang beberapa paragraf. Jika materinya panjang, perintahkan siswa untuk membaca tuga mereka sebelum pelajaran. 2 Hitunglah jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah siswa. Bagikan secara adil berbagai tugas kepada berbagai kelompok siswa. Sebagai contoh, bayangkan sebuah kelas yang terdiri dari 12 siswa. Dimisalkan bahwa Anda bisa membagi materi pelajaran menjadi tiga segmen atau bagian. Anda mungkin selanjutnya dapat membentuk kuartet kelompok empat anggota, dengan memberikan segmen 1,2, atau 3 kepada tiap kelompok. Kemudian, perintahkan tiap kuartet atau ”kelompok belajar” untuk membaca, mendiskusikan, dan mempelajari materi yang mereka terima. Jika Anda menghendaki, Anda dapat membentuk dua pasang ”rekan belajar” terlebih dahulu dan kemudian menggabungkan pasangan-pasangan itu menjadi kuartet untuk berkonsultasi dan saling berbagi pendapat. 3 Setelah waktu belajar selesai, bentuklah kelompok- kelompok ”belajar ala Jigsaw ” kelompok tersebut terdiri dari perwakilan tiap ”kelompok belajar” di kelas. Dalam contoh yang baru saja diberikan, anggota dari tiap kuartet dapat berhitung mulai dari 1,2,3, dan 4. Kemudian bentuklah kelompok belajar Jigsaw dengan jumlah Dengan pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw siswa diharapkan akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya,

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL BANIN LAJING AROSBAYA BANGKALAN.

0 0 98

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW KELAS IV SD PONTIANAK TENGGARA

0 1 9