Siklus 2 Analisis Data 1. Hasil Observasi Siklus I
75
No. Nama Siswa
Skor Tuntas
Tidak Tuntas
10 ES
80
11 ERL
80
12 MRD
70
13 RNT
60
14 MRI
70
15 MSY
70
16 MRP
70
17 SNY
70
18 JN
70
19 RH
80
20 UH
80
21 DF
60
22 SRH
80
23 INT
80
24 MML
80
25 MIS
80
26 MWR
70
27 MN
70
28 DFF
80
29 MWL
70
30 AS
80
Nilai di atas KKM 26
86,67 Nilai di bawah KKM
4 13,37
Persentase 100
86,67 13,37
Berdasarkan data pada tabel di atas, siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan pada siklus II sebanyak 26 siswa 86,67, sedangkan yang belum
mencapai ketuntasan yaitu 4 siswa 13,37. Adapun KKM pelajaran itu yaitu 70, dengan kata lain, siswa yang bernilai 70 atau lebih dengan KKM dianggap
sudah tuntas belajarnya. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil kognitif siklus I dan
siklus II.
76
Tabel IV.16 Rekapitulasi Nilai Siklus 1 dan Siklus 2
No. Nama Siswa
Nilai Siswa Siklus
Pertama Siklus
Kedua
1 BLL
65 65
2 SSB
75 75
3 MLN
60 70
4 MSP
55 65
5 NJH
65 80
6 PR
80 85
7 RFL
80 85
8 M. DN
85 95
9 MSH
90 90
10 ES
75 90
11 ERL
80 100
12 MRD
75 80
13 RNT
65 65
14 MRI
75 85
15 MSY
65 85
16 MRP
75 90
17 SNY
65 80
18 JN
75 75
19 RH
85 85
20 UH
80 80
21 DF
65 65
22 SRH
80 90
23 INT
80 100
24 MML
85 100
25 MIS
80 95
26 MWR
60 80
27 MN
65 75
28 DFF
80 95
29 MWL
65 85
30 AS
60 95
Rata-rata 73,00
83,50 Nilai Terendah
55 65
Nilai Tertinggi 90
100 Jumlah Siswa yang Tuntas
18 26
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 12
4 Presentase Ketuntasan
60 86,67
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPS siswa dari siklus I dengan rata nilai -rata 73 meningkat pada siklus II
menjadi 83,50. Pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 18 orang
77
dan pada siklus II meningkat menjadi 26 orang. Adapun persentase ketuntasan pada siklus I sebesar 60 meningkat menjadi 86,67 pada siklus II.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai hasil belajar dari siklus I dan siklus II yang tersaji pada gambar IV.5 berikut.
Gambar IV.5 Grafik Histogram Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa Tiap Siklus
Peningkatan rata-rata nilai siswa juga ditunjang oleh peningkatan nilai terendah dan tertinggi siswa setiap siklus seperti pada tergambar pada gambar
IV.6 berikut.
73 83.5
66 68
70 72
74 76
78 80
82 84
86
Siklus 1 Siklus 2
Series1
78
55 65
90 100
20 40
60 80
100 120
1 2
Siklus N
il a
s i
S is
w a
Gambar IV.6 Grafik Histogram Peningkatan Nilai Tertinggi dan Terendah Siswa Tiap Siklus
Dari gambar IV.6 di atas diperoleh bahwa nilai terendah pada siklus 1 dengan nilai terendah 55 kemudian meningkat menjadi 65 pada siklus 2.
Selanjutnya nilai tertinggi pada siklus 1 adalah 90 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 100. Hal ini menandakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw cocok untuk diterapkan pada pembelajaran IPS. Selain peningkatan rata-rata nilai siswa, model pembelajaran jigsaw juga
dapat meningkatkan persentase ketuntasan belajar siswa seperti tersaji pada gambar IV.7 berikut.
79
60 86.67
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Siklus 1 Siklus 2
Siklus P
e rs
e nt
a s
e K
e tun
ta s
a n
Gambar IV.7 Grafik Histogram Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Tiap Siklus
Dari gambar IV.7 di atas bahwa pada siklus 1 diperoleh 60 atau 18 siswa yang nilainya di atas KKM, dan pada siklus 2 menjadi 86,67 atau 26 siswa yang
nilainya di atas KKM. Tabel IV.17
Rekapitulasi Sikap Siswa Siklus 1 dan Siklus 2
Sikap Siswa Siklus I
Siklus II
Baik 33,33
73,34 Cukup
46,67 13,33
Kurang 20
13,33 Jumlah
100 100
Dari tabel di atas dapat dibuat grafik perbandingan sikap siswa pada siklus I dan siklus II seperti pada gambar berikut ini.
80
33.33 46.67
20 73.33
13.33 13.33
10 20
30 40
50 60
70 80
Baik Cukup
Kurang
Sikap Siswa P
e rs
e nt
a s
e
Siklus I Siklus II
Gambar IV.8 Peningkatan Sikap Siswa pada Tiap Siklus
Dari tabel dan gambar di atas dapat diketahui bahwa peningkatan sikap siswa yang memiliki kategori baik pada siklus I sebesar 33,33 meningkat
menjadi 73,33 pada siklus II. Tabel IV.18
Rekapitulasi Psikomotor Siswa Siklus 1 dan Siklus 2
Keterampilan Siswa
Siklus I Siklus II
Tuntas 60
86,67 Tidak Tuntas
40 13,37
Jumlah 100
100 Dari tabel di atas dapat dibuat grafik perbandingan psikomotor siswa pada
siklus I dan siklus II seperti pada gambar berikut ini.
81
60 86.67
40
13.37 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Tuntas Tidak Tuntas
Psikomotor Siswa P
e rs
e nt
a s
e
Siklus I Siklus II
Gambar IV.9 Peningkatan Psikomotor Siswa pada Tiap Siklus
Dari tabel dan gambar di atas dapat diketahui bahwa peningkatan psikomotor siswa yang telah tuntas pada siklus I sebesar 60 kemudian
meningkat menjadi 86,67 pada siklus II. Selanjutnya untuk mengetahui rekapitulasi tentang kelebihan dan
kelemahan yang diketahui pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.19
Pembelajaran Kelebihan
Kelemahan
Siklus I Siswa belajar
sangat antusias dan semangat
Beban belajar siswa menjadi
lebih ringan Penggunaan
bahan belajar dan alat peraga
membuat siswa semakin mampu
memahami materi pelajaran
Guru tidak menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
sesuai dengan rencana kegiatan Guru belum memberikan
instruksiperintah yang jelas kepada siswa, sehingga siswa masih
bingung memahami perintah sehingga harus diulang.
Guru membiarkan siswa mengobrol di luar materi pelajaran sehingga
waktu belajar menjadi lebih lama Guru membuat rangkuman tanpa
melibatkan siswa terhadap materi
82
Pembelajaran Kelebihan
Kelemahan
IPS pelajaran
Siswa tidak konsentrasi mendengarkan instruksi guru
karena mengobrol Siswa belum bisa menarik
kesimpulanmembuat rangkuman sendiri terhadap materi pelajaran
Guru tidak memberikan instruksiperintah yang jelas kepada
siswa Guru membuat rangkuman tidak
melibatkan siswa lupa terhadap materi pelajaran
Siswa tidak konsentrasi mendengarkan instruksi guru
karena mengobrol Siswa belum bisa menarik
kesimpulanmembuat rangkuman sendiri terhadap materi pelajaran
Siswa belum pernah menggunakan gambar dalam pembelajaran
sebelumnya, sehingga ketika mereka pertama kali menggunakan
media gambar siswa sering bermain-main dan mengobrol
sehingga waktu belajar menjadi lebih lama
Siswa belum bisa sepenuhnya memahami teks bacaan pada LKS,
siswa masih meminta bantuan guru untuk memahami teks bacaan
Hasil observasi kegiatan guru dan siswa siklus I belum tercapai.
Siklus II Guru lebih
antusias dalam mengajar
Pemahaman materi Ilmu
Pengetahuan Sosial menjadi
mudah Guru tidak menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan rencana kegiatan
Guru belum memberikan instruksiperintah yang jelas kepada
siswa, sehingga siswa masih bingung memahami perintah
sehingga harus diulang
Guru membiarkan siswa mengobrol di luar materi pelajaran sehingga
waktu belajar menjadi lebih lama
83
Pembelajaran Kelebihan
Kelemahan
Guru membuat rangkuman tidak melibatkan siswa lupa terhadap
materi pelajaran Siswa belum pernah menggunakan
media pembelajaran gambar, sehingga ketika mereka pertama
kali menggunakan media gambar siswa sering bermain-main dan
mengobrol dengan temannya sehingga waktu belajar menjadi
lebih lama
Siswa belum bisa sepenuhnya memahami teks bacaan pada LKS,
siswa masih minta bantuan guru untuk memahami teks bacaan
Siswa belum terbiasa memahami materi pelajaran menggunakan
gambar dan teks bacaan, sehingga perlu latihan
Hasil observasi kegiatan guru dan siswa siklus II belum terjadi
mastery learning