27
f Aplikasi metode ini pada kelas yang besar lebih dari 40 siswa sangatla
h sulit. Tapi bisa diatasi dengan model “team teaching”.
38
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Rizki Dwi, Putranto 2012 Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Materi Koperasi Dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri
2 Traji. S1 Thesis, Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Traji Parakan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas tipe penelitian
tindakan partisipan dimana peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV SD Negeri 2 Traji. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Traji yang
berjumlah 35 siswa yang terdiri atas 17 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Traji, Kecamatan
Parakan, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPS menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Traji. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan observasi. Data yang diperoleh
berupa hasil tes siswa sebagai data primer dan hasil observasi sebagai data pendukung. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif
untuk hasil tes dan analisis deskriptif kualitatif untuk hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Traji. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai dari
sebelum tindakan hingga siklus II. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa sebelum tindakan adalah 54,7 dengan siswa yang tuntas berjumlah 15 dan yang
belum tuntas berjumlah 20. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas yang meningkat menjadi 71,2 dengan siswa yang tuntas berjumlah 25 dan yang belum tuntas
berjumlah 10. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa semakin
38
Agus Suprijono, op cit
28
meningkat menjadi 80,3 dengan siswa yang tuntas berjumlah 32 dan yang belum tuntas berjumlah 3.
Marcefin Purnama, Nixon Sindua, Selvana Tewal. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Terpadu Di Kelas VII SMP Negeri 7 Bitung. Masalah dalam penelitian ini adalah dalam proses pembelajaran menggunakan metode yang kurang tepat. Dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan dalam dua siklus, masing-masing
siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Hasil observasi dalam bentuk hasil evaluasi siklus 1 menunjukkan
bahwa 68 siswa atau 17 orang dinyatakan berhasil dalam pembelajaran, sedangkan 32 atau 8 orang siswa dinyatakan belum berhasil. Pada siklus 2, data
evaluasi menunjukkan bahwa 96 siswa atau 24 orang berhasil, dan hanya 4 atau 1 siswa yang belum berhasil dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran IPS Terpadu ternyata mampu
memberikan perubahan positif pada siswa lebih khusus perubahan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dinyatakan efektif dalam pembelajaran, meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa, terlebih mampu
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bitung.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Model pembelajaran jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV di MI Tarbiyatul Athfal Ciomas Bogor”.