Fungsi Pelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial IPS a. Pengertian IPS
                                                                                19
dilakukan Slavin ini dikenal dengan metode Jigsaw versi II. Dalam metode ini, setiap  kelompok  “berkompetisi”  untuk  memperoleh  penghargaan  kelompok
group  reward.  Penghargaan  ini  diperoleh  berdasarkan  performa  individu masing-masing anggota. Setiap kelompok akan memperoleh poin tambahan jika
masing-masing  anggotanya  mampu  menunjukkan  peningkatan  performa dibandingkan sebelumnya saat ditugaskan mengerjakan kuis.
27
Belajar  ala  Jigsaw  merupakan  teknik  yang  paling  banyak  dipraktikkan. Teknik  ini  serupa  dengan  pertukaran  kelompok  dengan  kelompok,  namun  ada
satu  perbedaan  penting,  yakni  tiap  siswa  mengajarkan  sesuatu.  Ini  merupakan alternatif  menarik  bila  ada  materi  belajar  yang  bisa  disegmentasikan  atau
dibagi-bagi  dan  bila  bagian-bagiannya  harus  diajarkan  secara  berurutan.  Tiap siswa  mempelajari  sesuatu  yang,  bila  digabungkan  dengan  materi  yang
dipelajari  oleh  siswa  lain,  membentuk  kumpulan  pengetahuan  atau keterampilan yang padu.
28
Arti  Jigsaw  dalam  bahasa  Inggris  adalah  gergaji  ukir  dan  ada  juga  yang menyebutnya  dengan  istilah  puzzle  yaitu  sebuah  teka-teki  menyusun  potongan
gambar.  Pembelajaran  kooperatif  tipe  Jigsaw  ini  mengambil  pola  cara  bekerja sebuah  gergaji  zigzag,  yaitu  siswa  melakukan  suatu  kegiatan  belajar  dengan
cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
29
Pembelajaran  dengan  metode  Jigsaw  diawali  dengan  pengenalan  topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari
pada  papan  tulis,  white  board,  penayangan  power  point  dan  sebagainya.  Guru menanyakan  kepada  peserta  didik  apa  yang  mereka  ketahui  mengenai  topik
tersebut.  Kegiatan  sumbang  saran  ini  dimaksudkan  untuk  mengaktifkan skemata  atau  struktur  kognitif  peserta  didik  agar  lebih  siap  menghadapi
kegiatan pelajaran yang baru.
30
Pada  dasarnya,  dalam  model  ini  guru  membagi  satuan  informasi  yang besar  menjadi  komponen-komponen  lebih  kecil.  Selanjutnya  guru  membagi
siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga  setiap  anggota  bertanggung  jawab  terhadap  penguasaan  setiap
27
Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, h.118
28
Melvin  L.  Silberman,  Active  Learning  101  Cara  Belajar  Siswa  Aktif,  Bandung: Nusamedia  Nuansa Cendekia, 2013, h.180
29
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012, h.217
30
Agus Suprijono, op cit., h.89