STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI PEMBELAJARAN 1. Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

ccv RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ProdiFakultas : Pendidikan SosiologiFakultas Ilmu Sosial Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 MINGGIR Mata Pelajaran : Sosiologi KelasSemester : XI1 Materi Pokok : Mobilitas Sosial Alokasi Waktu : 2JP 2x 45 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami Struktur Sosial Serta Berbagai Faktor Penyebab Konflik Dan Mobilitas Sosial

B. KOMPETENSI DASAR

Menganalisis Faktor Penyebab Konflik Sosial dalam Masyarakat.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Menganalisis Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: 1. Menganalisis Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial Dari tujuan pembelajaran tersebut peserta didik diharapkan memiliki karakter demokrasi, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan toleransi.

E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial merupakan perpindahan status atau kedudukan dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Perpindahan tersebut terjadi dalam suatu struktur sosial yang berdimensi vertikal, artinya mudah atau tidaknya seseorang melakukan mobilitas sosial tergantung pada struktur sosial masyarakatnya. Apabila masyarakat tersebut memiliki struktur sosial yang kaku, maka kemungkinan terjadinya mobilitas sosial sangat tipis dan hal ini terjadi pada masyarakat yang menganut sistem stratifikasi sosial tertutup. Sedangkan pada masyarakat dengan struktur sosial yang luwes terjadinya mobilitas sosial sangatlah besar, hal ini terjadi pada masyarakat yang menganut sistem stratifikasi sosial terbuka. Oleh sebab itu mobilitas sosial erat kaitannya dengan stratifikasi sosial, terutama mobilitas sosial vertikal. a. Mobilitas Sosial Dalam Sistem Startifikasi Sosial Terbuka Masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka memberi kesempatan pada para anggotanya untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Mobilitas sosil vertikal yang terjadi dapat berupa social climbing atupun social sinking. Hal ini terjadi karena dalam masyarakat yang berstratifikasi sosial terbuka, komunikasi antaranggota masyarakat dari berbagai strata bersifat terbuka serta proses komunikasi dan perubahan berjalan lebih lancar. Misalnya pada masyarakat modern. ccvi Mobilitas sosial dapat bergerak naik ataupun bergerak turun dari satu strata ke strata yang lain. Namun, ada beberapa prinsip umum dalam mobilitas sosial vertikal. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1 Tidak ada satupun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial vertikal 2 Sebebas apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial, terkadang tetap ada hambatan-hambatan. 3 Setiap masyarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertikal sendiri, tidak ada tipe yang berlaku umum bagi setiap masyarakat. 4 Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan yang berbeda-beda. 5 Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang berkelanjutan tentang bertambah atau berkurangnya laju mobilitas sosial b. Mobilitas sosial dalam sistem stratifikasi sosial yang tertutup Pada masyarakat yang menganut sistem stratifikasi sosial yang tetutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial vertikal sangat kecil. Hal ini terjadi karena masyarakatnya lebih mengutamakan nilai-nilai tradisional. Contohnya pada masyarakat suku Badui Dalam, begitu juga dengan masyarakat yang manganut sistem kasta seperti di Bali. Dari uaraian diatas hubungan mobilitas sosial yang terjadi pada seseorang atau sekelompok orang dengan struktur sosial masyarakat tempat seseorang atau sekelompok orang tersebut berada. Menurut Soedjatmoko mudah tidaknya seseorang melakukan mobilitas sosial salah satunya ditentukan oleh kekakuan dan keluwesan struktur sosial dimana orang itu hidup.

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN