cxxxiv
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
ProdiFakultas : Pendidikan SosiologiFakultas Ilmu Sosial
Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 MINGGIR
Mata Pelajaran : Sosiologi
KelasSemester : XI1
Materi Pokok : Konflik Sosial
Alokasi Waktu : 2JP 2x 45 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami  Struktur  Sosial  Serta  Berbagai  Faktor  Penyebab  Konflik  Dan Mobilitas Sosial
B. KOMPETENSI DASAR
Menganalisis Faktor Penyebab Konflik Sosial dalam Masyarakat.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mengidentifikasi Dampak Positif Dari Konflik Sosial 2. Mengidentifikasi Dampak Negatif Dari Konflik Sosial
3. Menjelaskan Bentuk-Bentuk Penyelesaian Konflik Sosial
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi Dampak Positif Dari Konflik Sosial
2. Mengidentifikasi Dampak Negatif Dari Konflik Sosial 3. Menjelaskan Bentuk-Bentuk Penyelesaian Konflik Sosial
Dari  tujuan  pembelajaran  tersebut  peserta  didik  diharapkan  memiliki  karakter demokrasi, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan toleransi.
E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Dampak Positif Konflik Sosial
a. Meningkatkan solidaritas antar anggota kelompok yang sedang berkonflik. b. Munculnya pribadi yang kuat dan tahan uji akan adanya konflik
c. Membantu  menghidupkan  kembali  norma-norma  lama  dan  menciptakan norma-norma baru
d. Merupakan  jalan  untuk  mengurangi  ketergantungan  antarindividu  dan kelompok
e. Sebagai  sarana  untuk  mencapai  keseimbangan  antara  kekuatan-kekuatan yang ada didalam masyarakat
f. Memunculkan suatu kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada
dalam kekuatan yang seimbang
2. Dampak Negatif Konflik Sosial
a. Keretakan hubungan antarindividu atau kelompok b. Perubahan kepribadian para individu
cxxxv
c. Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa seseorang d. Adanya  dominasi  kelompok  bahkan  penaklukkan  salah  satu  pihak  yang
terlibat dalam pertikaian e. Timbulnya anarkisme
3. Bentuk-Bentuk Penyelesaian Konflik
1. Pengendalian konflik sosial a. Konsiliasi
Bentuk  pengendalian  konflik  sosial  yang  dilakukan  melalui  lembaga yang dapat memberikan keputusan dengan adil.
b. Arbritasi Bentuk  pengendalian  konflik  sosial  melalui  pihak  ketiga  dan  kedua
belah  pihak  yang  berkonflik  menyetujuinya.  Keputusan  pihak  ketiga harus disetujui oleh kedua belah pihak.
c. Mediasi Bentuk
pengendalian  konflik  sosial  dimana  pihak-pihak  yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
d. Adjudication Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.
2. Strategi Mengatasi Konflik Strategi yang produktif dalam mengetasi konflik:
a. Withdrawal Menunggu  sambil  berusaha  memahami  situasi,  setelah  mampu  dan
yakin berhasil baru melangkah untuk mengatasinya b. Asertif
Mengatasi  dengan  cara  tegas  dan  dengan  cara  yang  baik,  serta  masih berusaha  untuk  membina  hubungan  yang  baik  dengan  pihak  lawan
dengan adanya  kemauan  untuk  saling  mengerti,  memahami  alasan, pertimbangan, dan kepentingan pihak lain.
c. Adjusting Berusaha  menyesuaikan  diri  dengan  pihak  lain.  Individu  menyetujui
syarat-syarat  yang diminta oleh pihak  yang terlibat konflik dengannya sampai batas tertentu.
Sementara itu, strategi yang kurang produktif dalam mengatasi konflik: a. Avoidance
Menghindarkan  diri,  menjauhkan  diri,  serta  tidak  mengimbangi  atau melayani orang yang sedang marah
b. Force Penyelesaian  dengan  menggunakan  kekuatan  fisik,  ancaman, teror, dan
paksaan. Biasanya hanya penyelesaian secara seketika saja, suatu ketika akan  muncul  konflik  yang  jauh  lebih  besar  yang  disertai  dengan
kekerasan.
c. Mengabaikan adanya konflik
cxxxvi
Cara  ini  mengganggap  seolah-olah  tidak  terjadi  apa-apa  dan  tidak berpikir terlalu serius.
d. Blame Sumber  konflik  tidak  jelas  datangnya  darimana  namun  karena  emosi
dengan gampang menyalahkan orang lain. e. Silencers
Menangis dihadapan lawan atau menggunakan kata-kata sarkasme yang menyinggung masalah pribadi sehingga pihak lawan kemudian berdiam
diri karena merasa malu dan tidak mau meladeni konflik yang terjadi.
3. Hasil Manajemen Konflik a. Konflik kalah-kalah
Cara  ini  dilakukan  oleh  pihak-pihak  yang  terlibat  konflik  dengan mengambil  sikap  keduanya  sama-sama  kalah,  tidak  ada  yang  merasa
menang.
b. Konflik kalah menang Cara ini dilakukan oleh pihak yang terlibat konflik dengan mengambil
sikap  salah  satu  pihak  mengalah  dengan  pertimbangan  untuk  menjaga ketentraman  dan  menjaga  kelangsungan  hidup  hubungan  yang  baik
serta menjaga untuk tidak terjadi kehancuran.
c. Konflik menang menang Cara  ini  diambil  untuk  mengambil  sikap  ingin  menang.    Kedua  belah
pihak tidak ada yang mau mengalah yang dilakukan dengan kekerasan yang berakhir pada kehancuran.
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN