2 Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara
yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
3 Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
4 Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian
terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber
daya alam dengan efektif dan efisien.
Tujuan Khusus: 1
Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia
usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang
dipilihnya.
2 Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan
gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
3 Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
4 Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi sesuai
dengan program keahlian yang dipilih. Departemen Pendidikan Nasional, 2004
Dengan demikian, secara esensial kita dapat mengatakan bahwa
pembelajaran di sekolah kejuruan memungkinkan untuk terlaksananya pembekalan keterampilan pada para siswa. Keterampilan inilah yang
merupakan perbedaan utama antara sekolah kejuruan dengan sekolah umum. Kenyataannya, lulusan sekolah kejuruan lebih siap di dunia
kerja dibandingkan lulusan sekolah umum. Sebab mereka mempunyai bekal keterampilan yang dapat dijadikan sebagai pekerjaan tanpa harus
mencari pekerjaan.
2. Model Pembelajaran
Sebelum dikemukakan definisi dari model pembelajaran, terlebih dahulu perlu dijelaskan istilah-istilah yang memiliki kemiripan dengan
model pembelajaran yang sebenarnya berbeda definisi, istilah tersebut adalah:
1 Metode Pembelajaran
Menurut Sudrajat 2008, “Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
2 Strategi Pembelajaran
Menurut Kemp dalam Sudrajat, 2008, “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”. 3
Teknik Pembelajaran Menurut Sudrajat 2008, “Teknik pembelajaran merupakan gaya
seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual”.
4 Model Pembelajaran
Menurut Sudrajat
2008, mengemukakan
pengertian model
pembelajaran yaitu merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu metode, strategi dan teknik pembelajaran.
Maka dapat diberikan gambaran bahwa model pembelajaran berbeda dengan metode pembelajaran, begitu pula dengan strategi dan teknik
pembelajaran. Adapun pengertian model pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia 2008: 923 didefinisikan model adalah pola contoh, acuan, ragam, dsb dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Begitu juga
dengan istilah model pembelajaran tidak terlepas dari pola, contoh, atau acuan yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran.
Suprijono, 2010 mendefinisikan model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Menurut Buchari Alma 2008: 100 “Model pembelajaran merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang
ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang diharapkan”. Selanjutnya, Joyce dan Weil
dalam Isjoni 2009: 50 mengemukakan, “Model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan
digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya”. Pendapat lain juga
dikemukakan oleh Dahlan dalam Isjoni 2009: 49 yang mengemukakan bahwa “Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola
yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur pelajaran dan memberi petunjuk kepada guru di kelas”.
Menurut pandangan beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah sebuah perencanaan pengajaran yang
menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang diharapkan.
Brady Aunurrahman, 2009: 146 mengemukakan bahwa model pembelajaran dapat diartikan sebagai blueprint yang mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran.
Untuk memahami
tentang model
pembelajaran, lebih lanjut ia mengemukakan empat premis tentang model pembelajaran, yaitu:
1 Model memberikan arah untuk persiapan dan implementasi kegiatan
pembelajaran. Karena itu model pembelajaran lebih bermuatan praktis implementatif daripada bermuatan teoritis.
2 Meskipun terdapat sejumlah model pembelajaran yang berbeda, namun
pemisahan antara satu model dengan model yang lain tidak bersifat deskrit. Meskipun terdapat beberapa jenis model yang berbeda, model-
model tersebut memiliki keterkaitan.
3 Tidak ada satupun model pembelajaran yang memiliki kedudukan
lebih penting dan lebih baik dari yang lain. Tidak satupun model tunggal yang dapat merealisasikan berbagai jenis dan tingkatan tujuan
pembelajaran yang berbeda.
4 Pengetahuan guru tentang berbagai model pembelajaran memiliki arti
penting di dalam mewujudkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Keunggulan model pembelajaran dapat dihasilkan bilamana guru
mampu mengadaptasikan atau mengkombinasikan beberapa model sehingga menjadi lebih serasi dalam mencapai hasil belajar siswa yang
lebih baik.
Berdasarkan premis tentang model pembelajaran yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dikembangkan
karena adanya perbedaan yang berkaitan dengan karakteristik siswa.