2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono 2010: 173 instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu internal consistency yang mana dilakukan
dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan
untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan metode KR-20 Suharsimi Arikunto, 2009: 109.
Keterangan :
N = banyaknya subyek
= variansi total p
= proporsi subyek menjawab benar q
= proporsi subyek menjawab salah
Hasil perhitungan r
xy
dikonsultasikan dengan tabel kritis r product moment pada tabel, jika r
xy
r
tabel
dengan α = 5, maka item tes yang di uji cobakan reliabel.
a. Reliabilitas Soal Pretest
Dari perhitungan analisis reliabilitas soal pilihan ganda, diperoleh r
11
= 0,91. Harga r
11
ini dibandingkan dengan r
tabel
dengan n = 30 dan
α = 5 r
tabel
= 0,361. Ternyata r
11
r
tabel
berarti soal tersebut reliabel.
Dari perhitungan analisis reliabilitas soal uraian, diperoleh r
11
= 0,732. Harga r
11
ini dibandingkan dengan r
tabel
dengan n = 30 dan α = 5 r
tabel
= 0,361. Ternyata r
11
r
tabel
berarti soal tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat dalam Lampiran 19.
b. Reliabilitas Soal Posttest
Dari perhitungan analisis reliabilitas soal pilihan ganda, diperoleh r
11
= 0,89. Harga r
11
ini dibandingkan dengan r
tabel
dengan n = 30 dan α = 5 r
tabel
= 0,361. Ternyata r
11
r
tabel
berarti soal tersebut reliabel.
Dari perhitungan analisis reliabilitas soal uraian, diperoleh r
11
= 0,725. Harga r
11
ini dibandingkan dengan r
tabel
dengan n = 30 dan α = 5 r
tabel
= 0,361. Ternyata r
11
r
tabel
berarti soal tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat dalam Lampiran 23.
3. Uji Taraf Kesukaran Butir
Tingkat kesukaran butir dapat digunakan untuk mengukur kualitas butir-butir tes tersebut. Butir yang baik adalah butir yang tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sulit sehingga dapat menggambarkan kemampuan siswa. Tingkat kesukaran butir tes pilihan ganda dapat menggunakan
rumus :
Keterangan : P
= Taraf kesukaran B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js
= Peserta test
Jadi taraf kesukaran butir ditentukan berdasarkan proporsi jawaban benar dengan jumlah peserta tes, sehingga semakin banyak peserta yang
menjawab benar maka proporsi itu juga besar. Dan ini berarti butir semakin mudah. Sebaliknya makin sedikit peserta uji tes yang menjawab
dengan benar suatu butir, maka makin sulit butir itu. Sehingga tingkat kesukaran ini biasa juga disebut dengan tingkat kemudahan butir Naga,
1992. Nilai batasan tingkat kesukaran soal teletak antara 0 dan 1, karena merupakan perbandingan antara jumlah jawaban benar dengan jumlah
soal, dapat dituliskan dalam bentuk matematika berikut ini:
Batas -batas tingkat kesukaran ini dapat dilihat dalam Tabel 7. berikut ini
Hayat, 1997: Tabel 7. Interpretasi Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran TK Interpretasi atau Penafsiran TK
P 0,30 Sukar
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
P 0,70 Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan taraf kesukaran diperoleh hasil sebagai
berikut:
0 ≤ p ≤ 1