Belajar Menurut Teori Konstruktivisme
sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah, dengan tujuan membantu siswa atau orang untuk belajar.
Dari beberapa pendapat tentang pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan merupakan proses
interaksi belajar mengajar dengan melibatkan komponen-komponen pembelajaran
yang meliputi:
tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, metode, teknik mengajar, siswa, media, guru dan
evaluasi hasil belajar, dimana ada serangkaian kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk mempengaruhi siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah, dengan tujuan membantu siswa belajar secara aktif.
Karakteristik pembelajaran menurut Syaiful Sagala 2010 yaitu: 1
Proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, siswa tidak hanya mendengar dan mencatat akan tetapi
pembelajaran menghendaki aktivitas siswa dalam proses berpikir.
2 Proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan tanya jawab
terus menerus yang diarahkan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa yang mana kemampuan
berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Berdasarkan karakteristik di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus lebih banyak aktif dibanding pengajar
dan pengajar dalam hal ini harus menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa di dalam kelas.
Proses pembelajaran akan dapat berjalan dan berhasil dengan baik apabila guru atau pendidik mampu mengubah diri peserta didik selama
ia terlibat dalam proses pembelajaran itu, sehingga dapat dirasakan
manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu perlu adanya model pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran sehingga siswa aktif dan siswa dapat mencapai kompetensi sesuai yang diharapkan.