Gambar 5. Histogram Data Posttest Kelas Eksperimen
2 Uji Normalitas Kelas Kontrol
Tabel 27. Nilai Posttest Kelas Kontrol XG
No Nilai
No Nilai
1. 68
20. 72
2. 71
21. 66
3. 74
22. 74
4. 62
23. 64
5. 73
24. 65
6. 73
25. 69
7. 73
26. 65
8. 68
27. 71
9. 66
28. 70
10. 68
29. 70
11. 66
30. 63
12. 55
31. 68
13. 66
32. 65
14. 65
33. 74
15. 69
34. 69
16. 66
35. 76
17. 62
36. 66
18. 66
37. 70
19. 76
38. 68
Hasil analisis uji normalitas Shapiro Wilk data pretest dengan taraf signifikansi 5 dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Kontrol 0,960
38 0,192
Berdasarkan perhitungan uji normalitas kelas XG didapat nilai
signifikansi 0,192. Maka data kelas kontrol berdistribusi normal karena nilainya lebih besar dari nilai signifikansi sebesar 0,05.
Data nilai posttest kelas kontrol dilihat secara grafis dalam bentuk histogram pada gambar berikut.
Gambar 6. Histogram Data Posttest Kelas Kontrol
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah nilai posttest yang diambil mempunyai varians yang homogen.
H : σ
1 2
= σ
2 2
, artinya kedua kelas sampel mempunyai varians sama. H
a
: σ
1 2
σ
2 2
, artinya kedua kelas sampel mempunyai varians yang tidak sama.
Kriteria pengambilan kesimpulan untuk pengujian tersebut adalah: 1
Jika nilai signifikansi sig 0,05, maka H ditolak.
2 Jika nilai signifikansi sig ≥ 0,05, maka H
diterima. Hasil uji Levene uji homogenitas disajikan dalam Tabel 29.
Tabel 29. Hasil Uji Homogenitas Posttest
Levene Statistic
df1 df2
Sig.
7,942 1
76 0,006
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Signifikansi = 0,006 yang
berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan maka H
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang berbeda.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir setelah peserta didik diberi perlakuan.
Hipotesis yang digunakan yaitu sebagai berikut: H
: Tidak terdapat perbedaan kemampuan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H
a
: Terdapat perbedaan kemampuan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai signifikansi sig 0,05, maka H
ditolak. 2
Jika nilai signifikansi sig ≥ 0,05, maka H diterima.
Tabel 30. Hasil Uji t untuk Posttest Independent Samples Test
t-test for Equality of Means t
df Sig. 2-tailed
Posttest Equal variances assumed
3,512 76
0,001 Equal variances not
assumed 3,550
66,950 0,001
Berdasarkan hasil uji persamaan dua rata-rata uji t memberikan
nilai signifikansi 0,001 Equal variances not assumed. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan terdapat
perbedaan kemampuan peserta didik kelas XE dan XG setelah diberi perlakuan berbeda. Kelas XE eksperimen memiliki kemampuan lebih
baik setelah diberi perlakuan model pembelajaran ARIAS. Dengan demikian terdapat perbedaan kemampuan siswa pada kelas
eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran ARIAS dan kelas kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional.
6. Analisis Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Data peningkatan hasil belajar siswa dihitung dari gain ternormalisasi untuk mengukur peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah penerapan
model pembelajaran ARIAS. Indeks gain diperoleh dari pembagian antara nilai posttest dikurangi nilai pretest dengan nilai maksimun ideal dikurangi
nilai pretest siswa. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 28. Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif data indeks gain kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 31. Statistik Deskriptif Data Indeks Gain
N Minimum Maximum Sum
Mean Std.
Deviation Eksperimen
40 -0,04
0,64 14,57
0,3642 0,15542
Kontrol
38 -0,19
0,57 10,80
0,2843 0,14127
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai indeks gain
kelas eksperimen 0,364 dengan simpangan baku 0,155 sedangkan rata-rata nilai indeks gain kelas kontrol 0,284 dengan simpangan baku 0,141.
Berdasarkan tabel di atas bahwa rata-rata nilai indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda cukup jauh. Kategori perolehan
indeks gain oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 32.
Tabel 32. Interpretasi Indeks Gain
Kelas Nilai g
Interpretasi
Eksperimen 0,364
Sedang Kontrol
0,284 Rendah
a. Uji Normalitas Indeks Gain
1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Hasil analisis uji normalitas Shapiro Wilk data indeks gain dengan taraf signifikansi 5 dapat dilihat pada Tabel 33.