manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu perlu adanya model pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran sehingga siswa aktif dan siswa dapat mencapai kompetensi sesuai yang diharapkan.
d. Pembelajaran Kejuruan
Saat ini, keinginan untuk mengembangkan pembelajaran untuk pekerjaan profesional sangat gencar di seluruh dunia. Keinginan ini
timbul dari peningkatan penekanan lembaga-lembaga pendidikan tinggi pada program yang bertujuan mempersiapkan siswa untuk hasil
kerja tertentu biasanya untuk profesi, dan harapan yang berkembang bahwa lulusan akan siap bekerja dan mampu terlibat dalam
menjalankan profesi mereka secara efektif Billet Henderson, 2011. Banyak dari minat siswa yang diarahkan untuk menambah belajar
dalam program pendidikan kejuruan atau disiapkan lebih awal untuk membentuk orang – orang profesional yang diterima di dunia kerja.
Jadi, sekarang tumbuh keinginan untuk membangun program pendidikan yang berbasis dunia kerja bagi praktisi pemula. Namun,
dalam awal persiapan kerja, ada pertimbangan yang lebih luas tentang kegunaan praktik berbasis pengalaman untuk mempromosikan
pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia kerja Billett, 2010. Menurut House Committee on Education and Labour HCEL dalam
Oemar Hamalik, 1990: 94 bahwa: “Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan dan
kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan kejuruan adalah orientasinya pada penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan
kerja. Pembelajaran di sekolah kejuruan sebenarnya merupakan pembelajaran khusus bagi para siswanya.
Pembelajaran di sekolah kejuruan, materi pelajaran dibagi atas tiga aspek dasar yaitu normatif, adaptif, dan produktif. Aspek normatif
memberikan pembelajaran nilai-nilai positif di dalam kehidupan, aspek adaptif memberikan pembelajaran ilmu pengetahuan yang dapat
diadaptasi dalam kehidupan dan aspek produktif memberikan pembelajaran keterampilan yang memungkinkan peserta didik untuk
menciptakan suatu barang dalam kehidupan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15 dijelaskan bahwa: “ Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu”. Tujuan ini berimplikasi kepada perlunya dikembangkan suatu bentuk pendidikan kejuruan yang memiliki kualifikasi lulusan
SDM sesuai dengan tuntutan dunia kerja, yang rumusannya tertuang dalam tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut.
Tujuan Umum: 1
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2 Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara
yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
3 Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
4 Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian
terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber
daya alam dengan efektif dan efisien.
Tujuan Khusus: 1
Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia
usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang
dipilihnya.
2 Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan
gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
3 Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
4 Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi sesuai
dengan program keahlian yang dipilih. Departemen Pendidikan Nasional, 2004
Dengan demikian, secara esensial kita dapat mengatakan bahwa
pembelajaran di sekolah kejuruan memungkinkan untuk terlaksananya pembekalan keterampilan pada para siswa. Keterampilan inilah yang
merupakan perbedaan utama antara sekolah kejuruan dengan sekolah umum. Kenyataannya, lulusan sekolah kejuruan lebih siap di dunia
kerja dibandingkan lulusan sekolah umum. Sebab mereka mempunyai bekal keterampilan yang dapat dijadikan sebagai pekerjaan tanpa harus
mencari pekerjaan.