Pengantar pakrisbp kurtilas xi bukuguru rev2017 terampilmatematika blogspot com

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 39 berbeda agar saling mengasihi dan melengkapi. Dalam perbedaan itu manusia menjadi satu persekutuan yang luar biasa karena saling membutuhkan dan saling mendukung. Tuhan memberikan daya tarik yang luar biasa dalam diri sebagai laki-laki dan perempuan sehingga mempunyai rasa suka yang membuat mereka bertemu dan mengikat diri. Itulah cikal bakal manusia membangun keluarga. Keluarga Kristen merupakan keluarga yang mencerminkan kehidupan dengan dilandasi oleh kasih dan sikap takut akan Tuhan, serta meneladani kehidupan Tuhan Yesus sehingga menciptakan suasana kristiani yang sejati dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Keluarga Kristen beribadah kepada Tuhan sebagai bagian pokok dari keberadaan keluarga Kristen. Beribadah kepada Tuhan berarti semua anggota keluarga berdoa dan melayani Tuhan setiap hari, sehingga semakin bertumbuh dalam cinta akan Kristus yang semakin mendalam. Ketekunan dalam doa dan usaha untuk mempertautkan diri dengan Kristus diperlihatkan dengan sangat jelas oleh keluarga-keluarga Kristiani jemaat perdana. Diungkap dalam Kisah Para Rasul 2:46-47 bahwa mereka selalu berkumpul bersama untuk berdoa dan merayakan perjamuan secara bergilir dari rumah ke rumah. Melalui doa dan perjamuan bersama ini mereka sungguh-sungguh dikuatkan dan diteguhkan oleh Tuhan untuk berani ‘tampil beda’ di antara kelompok-kelompok jemaat lain pada saat itu dan siap menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat dimana mereka hidup. Kehidupan keluarga yang sangat kompleks dengan berbagai kesibukan maupun masalah pada saat ini, penting dan tetap harus menyempatkan waktu untuk bertumbuh dalam Tuhan bersama. Jika Tuhan diutamakan, maka sukacita, kekuatan, kemenangan, dan penghiburan akan tinggal diam dalam keluarga. Keterpautan secara sadar dengan Kristus dalam keluarga akan menggerakkan semua anggota keluarga untuk membangun relasi yang semakin akrab dan intim dengan berpola pada relasi antara Tuhan Yesus dengan Allah Bapa dan Tuhan Yesus dengan manusia yang mengasihi dengan kasih agape, yakni kasih tanpa pamrih, kasih yang melayani, mengampuni, dan memberi seperti yang diajarkan- Nya. Berbeda dengan kasih eros, yakni kasih yang mengingini dan mencari kesenangan diri sendiri. Rasul Paulus menyebutkan bahwa keluarga Kristen harus hidup dengan menjadikan Kristus sebagai kepala keluarga 1 Kor. 11:3, karena Tuhan Yesus secara pribadi sangat mengasihi dan memimpin keluarga. Hal ini nampak ketika Ia mulai menyatakan diri sebagai Juru selamat pada pernikahan di Kana Yoh. 2:1-11. Tampak ketidakmampuan kedua mempelai karena kekurangan anggur, namun ketika Tuhan Yesus turut campur tangan dan memberi pertolongan, mukjizat besar terjadi: air berubah menjadi anggur. Demikianlah Tuhan Yesus juga akan menolong keluarga Kristen pada masa kini di dalam segala kesukaran, masalah,