Efesus 5: 22-33 Penjelasan Bahan Alkitab

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 123 cara melatih dan mengembangkan pola pikir di dalam perspektif kebenaran nilai-nilai kristiani. Dengan demikian, peserta didik dapat memecahkan berbagai permasalahan hidup yang dihadapi di sekolah, rumah, maupun masyarakat luas di mana mereka berada secara bijaksana dan sesuai dengan kebenaran irman Tuhan. Sebagai pihak penopang, sekolah perlu menjalin komunikasi, berdialog dengan keluarga terutama orang tua. Sebaliknya, keluarga dituntut untuk bersedia memberikan dukungan bagi kelangsungan dan pekerjaan Tuhan melalui sekolah. Keluarga dipanggil untuk memberi waktu lebih banyak berdiskusi, baik dengan guru di sekolah maupun dengan anak mereka yang mengikuti pendidikan. Sekolah dan orang tua juga perlu terbuka dan mengusahakan agar lebih mengenal satu sama lain, sehingga dapat memahami dalam segi apa dorongan atau motivasi dapat diberikan dalam perkembangan anak secara utuh. Pendidikan di sekolah tidak akan optimal jika tidak ada dukungan dari orang tua secara holistik dalam pertumbuhan anak-anak. Sekolah perlu mendorong orang tua untuk melaksanakan tugas mereka terhadap anak-anaknya. Sekolah menjadi fasilitator bagi orang tua agar mereka semakin mengetahui hal-hal apa yang perlu bagi peningkatan kualitas pendidikan anak-anaknya. Jalinan kerja yang harmonis perlu dikembangkan di antara sekolah dan orang tua, sehingga orang tua dapat melihat bahwa sekolah hanya merupakan kelanjutan dan kesinambungan pendidikan yang sedang dilakukan dalam keluarga. Pendidikan anak merupakan tantangan yang berat bagi orang tua namun hal tersebut merupakan tugas mulia, dan kehadiran sekolah membantu meringankan tantangan tersebut. Alkitab menegaskan bahwa menjadi orang tua adalah tugas mulia dan merupakan bagian dari rancangan Allah untuk keluarga. Pendidikan anak dianggap Allah sangat penting, oleh karena itu dimintakan supaya dilaksanakan berulang-ulang sampai mendarah daging dan menjadi bekal dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan anak harus jelas tujuannya supaya anak bertumbuh menjadi pribadi yang takut kepada Tuhan. Mendidik anak sangat membutuhkan keteladanan. Oleh karena itu, pendidikan yang benar harus berawal, berasal, dan berakar dari keluarga.

4. Masalah Sosial dalam Kehidupan Remaja

Tidak semua anak-anak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Terdapat berbagai alasan yang menyebabkan hal tersebut, di antaranya masalah ekonomi. Keluarga yang tidak mampu membayar biaya pendidikan sehingga menyebabkan banyak anak putus sekolah dan membantu orang tua mencari 124 Buku Guru Kelas XI SMASMK uang. Walaupun sekolah gratis sudah disediakan pemerintah untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak, akan tetapi hal tersebut masih sering diacuhkan oleh anak-anak karena motivasi belajar yang masih rendah. Pengaruh lingkungan yang buruk juga menjadi salah satu penyebab anak-anak menomorduakan pendidikan. Hal ini merupakan tantangan terbesar bagi orang tua dan sekolah. Terdapat berbagai masalah remaja yang perlu dipecahkan secara bersama antara keluarga, sekolah, dan gereja, misalnya meningkatnya tawuran antar- sekolah, kenakalan remaja, kriminalitas remaja, hamil di luar nikah dan pernikahan dini, pemakaian narkoba dan obat terlarang, dan masih banyak lagi. Berkaitan dengan masalah tersebut, rupanya perlu ada kerja sama antara keluarga, sekolah, dan gereja untuk mengembangkan nilai-nilai kristiani yang dampaknya dapat secara langsung dirasakan oleh lingkungan. Misalnya, meskipun konteksnya berbeda, namun perlu kerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil, lebih manusiawi, mengembangkan kesetaraan dalam perspektif kristiani.

C. Penjelasan Bahan Alkitab

1. Efesus 4:11-15

Teks Alkitab ini merupakan bagian dari surat Paulus kepada jemaat di Efesus berkaitan dengan kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda. Tuhanlah yang memberikan karunia kepada setiap manusia. Karunia yang diberikan Tuhan tidak sama satu terhadap yang lain dalam jabatannya rasul, nabi, pemberita injil, gembala, pengajar. Meskipun memiliki berbeda jabatan, tetapi memiliki tujuan yang mulia, yaitu untuk memperlengkapi umat Allah dalam pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus gereja, sampai semua umat Allah mencapai kedewasaan yang penuh dalam iman dan takut akan Allah. Sama halnya dengan sekolah dan keluarga. Masing-masing mempunyai kapasitas yang berbeda dalam dunia pendidikan. Individu anak atau remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama dengan keluarga, dibandingkan dengan guru di sekolah sekitar 8–9 jam perhari. Sekolah menjadi pendukung dan pelengkap bagi individu dalam proses pertumbuhannya menuju ke kedewasaan yang penuh baik dalam ranah kognitif intelektual, afektif moral, spiritual, dan psikomotorik keterampilan. Rasul Paulus menekankan bahwa dengan kedewasaan yang penuh tersebut, manusia tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh berbagai godaan dunia yang menyesatkan. Manusia yang dikaruniai hikmat dari Tuhan dapat membedakan hal yang positif dari yang negatif, hak yang baik dari yang jahat