Masalah Sosial dalam Kehidupan Remaja

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 131 dan terkenal, bahkan menyebutnya sebagai satu-satunya orang “yang sehati dan sepikir” dan yang tidak mencari kepentingannya sendiri melainkan kepentingan Kristus Flp. 2:20. Nama Timotius berasal dari kata Yunani yakni Timotheo artinya menghargai Allah, takut akan Tuhan. Timotius adalah putra seorang perempuan Yahudi beragama Kristen bernama Eunike yang bersuami seorang Yunani lih. Kis. 16:1. Timotius dididik secara kristiani oleh ibunya. Selain itu dia juga menerima didikan secara kristiani dari neneknya yang bernama Lois lih. 2 Tim. 1:5. Alkitab menjelaskan bahwa pengaruh pertama yang dialami Timotius adalah pengaruh asuhan orang tuanya, terutama ibu dan neneknya yang mengajarnya Alkitab sejak ia masih kecil. Nama Lois dan Eunike muncul sekali dalam Alkitab, nama mereka tercatat dalam sejarah karena mereka meninggalkan kesan yang tidak terhapuskan pada Rasul Paulus. Perkenalan Paulus dengan Timotius dicatat di Kis. 16:1-3. Di situ, Timotius muda dipercaya Paulus untuk ikut dalam pelayanan misinya yang kedua Kis. 15:36- 18:22. Melalui pelayanan inilah, Timotius bertumbuh menjadi murid dan anak rohani Paulus. Satu contoh kehidupan keluarga Kristiani yang sungguh penting untuk diteladani oleh kita semua.

D. Kegiatan Pembelajaran

Pengantar Guru memberikan “brain stroming” kepada murid seperti apa pandangan mereka mengenai rumah yang manis itu Home Sweet Home. Kegiatan 1: DiskusiKelompok Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk mendiskusikan dalam kelompok mengenai pemahaman mereka tentang keluarga Kristen yang ideal. Sebagai referensi dalam diskusi ini, guru dapat meminta peserta didik untuk menghubungkan dari kesimpulan curah pendapat. Kegiatan 2: Presentasi Kelompok Guru membagi kelas dalam kelompok. Masing-masing kelompok diminta memahami teks Alkitab dan menganalisis sesuai pertanyaan yang telah disediakan. Setelah didiskusikan dalam kelompok, hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Kegiatan 3: Model Pelatihan Melalui 3 tahap untuk melatih dalam melaksanakan kebaktian keluarga Tahap 1: Guru mendemonstrasikan kebaktian keluarga. Guru meminta 2 orang peserta didik dengan keterlibatan guru menjadi tiga orang. Mereka berperan sebagai ayah, ibu, atau anak. Kelompok tiga orang tersebut akan melakukan 132 Buku Guru Kelas XI SMASMK kebaktian keluarga secara singkat dengan tata cara sebagai berikut: a membaca Alkitab, b membaca renungan hariansaat teduhpenjelasan nats oleh salah satu anggota keluarga, c sharing anggota keluarga, d doa. Alternatif lain juga bisa dipakai tambahan nyanyian atau pujian yang menarik. Tahap 2: Tiga orang peserta didik yang lain mendemonstrasikan kebaktian keluarga sesuai yang dicontohkan oleh guru. Tahap 3: Pekerjaan rumah di mana peserta didik melakukan tugas mengajak kebaktian keluarga bagi yang belum melakukan kebaktian keluarga di keluarga masing-masing. Selanjutnya peserta didik diminta membuat laporan kebaktian keluarga yang sudah dilakukan. Kegiatan 4: Membuat Tulisan Berdasarkan pengalaman, pengamatan, dan releksi peserta didik Setelah menyelesaikan pembelajaran hari ini, peserta didik diminta membuatkan laporan pendek sesuai dengan pertanyaan penuntun yang telah disediakan. Tugas ini dapat diselesaikan di rumah secara individual, berdasarkan hasil pengamatan dan releksi peserta didik. Kegiatan 5: Penilaian berdasar Produk: Membuat Karya Peserta didik diminta untuk membuat bingkai foto. Kemudian menempelkan foto keluarga yang dianggap berkesan di dalam bingkai yang sudah dibuat. Misalnya: foto keluarga saat merayakan tahun baru, foto keluarga saat merayakan Natal, saat ada yang lulus atau naik kelas.

E. Penilaian

Penilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya indikator kompetensi. Bentuk penilaian dapat ditambahkan misalnya: berupa tes lisan, unjuk kerja, penilaian laporan pendek, dan penilaian produk.

F. Penutup

Bagian penutup ini berisikan: • Rangkuman • Bernyanyi dan Berdoa