Kasih dalam Keluarga adalah Gambaran Cinta Kasih Tuhan

82 Buku Guru Kelas XI SMASMK

C. Penjelasan Bahan Alkitab

1. Kejadian 2:24

Dalam irman ini diungkapkan bahwa “sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya ...”. Ayat ini mengungkapkan bahwa pernikahan sesungguhnya adalah kehendak dan inisiatif dari Allah yang mempunyai dampak cukup luas. Jika Allah yang berinisiatif untuk membangun lembaga pernikahan, tentulah lembaga pernikahan mempunyai tujuan yang agung, tidak hanya sekedar manifestasi dari hukum alam saja, seperti pandangan kebanyakan orang. Dengan kita mengakui bahwa pernikahan adalah inisiatif dari Allah untuk perempuan dan laki-laki, maka pada saat laki-laki meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan istrinya, disitu Allah mempunyai tujuan dan rencana yang indah bagi pernikahan. Rencana dan kehendak Allah tersebut perlu di tempatkan dalam konteks keselamatan, yang secara khusus disempurnakan di dalam diri Tuhan Yesus Kristus.

2. I Korintus 13

Dalam perikop ayat-ayat ini, Rasul Paulus mengungkapkan tentang kasih agape sebagai berikut “kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.” Kasih yang demikian itulah kasih yang juga dikehendaki dalam suatu pernikahan. Memang kita mengenal adanya “kasih birahi” atau eros dan kasih agape yaitu kasih yang tulus, kasih yang tanpa pamrih. Dalam suatu pernikahan kasih birahi, seharusnya dipimpin oleh kasih “agape” yakni kasih yang tanpa pamrih, yang punya kaitan dengan melayani, melindungi, mendukung, yang menolong dan menyangkal diri sendiri. Oleh karena itu, dalam suatu pernikahan kristiani, tidak ada tempat bagi “orang ketiga”, karena pernikahan kristiani adalah pernikahan yang ekslusif dan bersifat monogami, dimana suami-istri menjadi satu, dan memiliki kasih agape.

D. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan 1: Curah Pendapat Guru memimpin peserta didik untuk memberikan jawaban atas pertanyaan panduan yang terdapat di dalam buku peserta didik. Selanjutnya guru akan memberikan komentar berkaitan dengan pengamatan para peserta didik mengenai persiapan pernikahan Kristen yang memadai. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 83 Kegiatan 2 : Diskusi kelompok Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok kecil tentang jawaban Herman berkaitan dengan pemikirannya mengenai keluarga Kristen. Jika peserta didik mengalami masalah, karena hal itu mungkin belum pernah mereka pikirkan, guru dapat memberikan penjelasan yang dibutuhkan peserta didik. Sesudah diskusi selesai, peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan teman-teman yang lain diminta menanggapi laporan presentasi kelompok. Kegiatan 3 : Mengasosiasi Guru memberikan tanggapan terhadap sharing para peserta didik berkaitan dengan keberadaan keluarga Kristen sebagai gereja keluargagereja domestik. Selanjutnya memberikan saran konkret bagaimana keluarga Kristen dapat meningkatkan perannya secara sungguh-sungguh menjadi “gereja keluarga”.

E. Penilaian

Penilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi, dilakukan dengan mengukur dan mengamati tercapainya indikator. Bentuk penilaian dapat berupa tes lisan, tes tertulis, unjuk kerja, dan memberikan penugasan. Penilaian berlangsung dalam seluruh proses pembelajaran.

F. Penutup

Bagian penutup berisi : • Ayat emas • Bernyanyi • Berdoa