Kebutuhan Terhadap Keadilan dan Perdamaian

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99 Dari teks ini kita mendapat pengajaran bahwa untuk mengalami suasana damai sejahtera baik dalam keluarga, dalam komunitas bahkan di tengah- tengah bangsa, maka lebih dahulu perlu diusahakan lebih dahulu pemecahan ketidakadilan. Hasil dari usaha tersebut maka akan tercipta suasana yang adil dan damai yang menjadi dambaan dari setiap insan dimanapun dia berada.

2. Matius 5:9

Teks ini adalah khotbah Tuhan Yesus di bukit :“Berbahagialah orang yang membawa damai.” Orang yang membawa damai adalah orang yang menciptakan perdamaian atau yang menyalurkan damai yang berasal dari Tuhan Sang Pendamai Agung kepada semua orang. Jadi, orang tersebut lebih dahulu menerima damai dan selanjutnya menyampaikan kepada semua orang sebagai kesaksiannya. Mereka inilah yang akan disebut anak-anak Allah, yaitu keluarga besar Kerajaan Allah. Itulah sebabnya mereka juga disebut sebagai orang yang berbahagia karena mereka hidup secara adil, tanpa masalah, permusuhan, dan tanpa konlik. Jadi dalam ajaran Tuhan Yesus tentang Kerajaan Allah, damai merupakan suatu kondisi yang tidak boleh tidak ada dalam Kerajaan Allah. Tanpa keadilan dan perdamaian, Kerajaan Allah tidak dapat dihadirkan dan tanda-tanda Kerajaan Allah tidak dapat dirasakan.

D. Kegiatan Pembelajaran

Pengantar Peserta didik diminta untuk berdoa dan menyanyikan lagu dari PKJ 36 Yesus Raja Damai. Kegiatan 1: Curah Pendapat Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk mendiskusikan dengan teman sebangkunya mengenai pemahaman mereka berkaitan dengan keadilan dan perdamaian dalam keluarga. Kegiatan 2: Mengamati Gambar Peserta didik diminta untuk mengamati dan memberi komentar gambar pertengkaran antara kakak dan adik. Kegiatan 3: Diskusi 100 Buku Guru Kelas XI SMASMK Kegiatan 4: Mendalami Alkitab dan Presentasi Kelompok Guru memberikan waktu kepada peserta didik dalam kelompok kecil kurang lebih 3 –4 orang untuk berdiskusi mengenai landasan Alkitab tentang perdamaian dalam keluarga. Jika peserta didik mengalami kesulitan, guru dapat menuntun dengan memberikan penjelasan yang dibutuhkan. Setelah diskusi selesai, peserta didik diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah itu, guru memberikan penjelasan secara lebih mendetail. Alternatif Lain: Model Bermain Peran dalam Menerapkan Panggilan Pelayanan Keluarga Model ini bertujuan untuk memecahkan masalah komunitas. Misalnya: konlik antar saudara, perselisihan antara bapak dan ibu, atau konlik antara orang tua dengan anaknya. Langkah-langkah yang diperlukan: 1. Pilih 3-5 orang dalam kelas yang dapat berperan sebagai bapak, ibu, dan anak. Salah seorang dari mereka membutuhkan kepedulian dan pelayanan. 2. Deskripsikan peran yang akan mereka lakukan misalnya: masalah, sikap, perasaan, atau emosi para tokoh. Selanjutnya buat skenario. 3. Bermain peran sesungguhnya sesuai dengan skenario perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya dapat dianalisis. 4. Membandingkan masalah sesungguhnya yang sedang dihadapi dengan permainan peran yang dilakukan persamaan dan perbedaan. 5. Memecahkan dan mendiskusikan masalah-masalah aktual yang dihadapi keluarga, terutama untuk orang yang membutuhkan pelayanan. Kegiatan 5: Memberikan Komentar pada Teks yang Ada Kegiatan 6: Penilaian Diri Peserta didik menuliskan sejauh mana mereka mengenali diri sendiri.

E. Penilaian

Penilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi. Dilakukan dengan mengukur tercapainya indikator kompetensi. Bentuk penilaian dapat berupa tes lisan, penugasan, penilaian laporan pendek, dan penilaian produk.