Taat Pada Perintah Tuhan: Menghormati Orang Tua

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 93 Penjelasan Bab VII Keadilan dan Perdamaian dalam Keluarga Bahan Alkitab : Yesaya 57:21; Matius 5:9 Kompetensi Dasar: 1.4 Mengakui peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan masa kini. 2.4 Bersikap kritis dalam menyikapi peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan masa kini. 3.4 Memahami peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan masa kini. 4.4 Membuat proyek yang berkaitan dengan peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dalam kehidupan masa kini. Indikator: • Menghayati keadilan dan perdamaian di dalam keluarga. • Memahami budaya perdamaian. • Mengidentiikasi peran keluarga dalam keadilan dan perdamaian. • Menemukan masalah sosial yang terjadi pada anak dan remaja serta menjelaskan cara pemecahannya dalam perspektif keadilan dan perdamaian.

A. Pengantar

Keadilan dan perdamaian sangat dibutuhkan bagi banyak bangsa di dunia. Selain untuk membentuk suatu tatanan dunia yang harmonis, UNESCO telah mewajibkan pada banyak negara anggota PBB untuk melakukan pendidikan perdamaian bagi lembaga pendidikan. Oleh karena itu, budaya damai ini harus diwujudkan melalui lembaga pendidikan, tidak terkecuali juga pendidikan dalam keluarga. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, kita sering menjumpai terjadinya sikap ketidakadilan sehingga banyak menimbulkan konlik, perkelahian, perselisihan antarsuku, agama, ras dan antargolongan SARA, sehingga telah 94 Buku Guru Kelas XI SMASMK menimbulkan banyak korban. Dalam konteks komunitas juga ketidakadilan dan sikap pilih kasih banyak menimbulkan sikap iri hati dan konlik yang sulit didamaikan. Dalam konteks keluarga sering sikap yang egois, mau menang sendiri, tidak bertanggung jawab dan kurangnya kasih menyebabkan timbulnya perselisihan dan konlik antara suami-isteri, ataupun orang tua dengan anaknya yang berujung pada perceraian dan timbulnya kekerasan dalam keluarga. Dalam keluarga juga sering kita jumpai adanya relasi yang tidak harmonis, saling membenci, dan tidak mau bertolong-tolongan. Sebetulnya dalam skala kecil konlik juga dapat menimbulkan dampak positif. Misalnya karena konlik kita menjadi lebih memahami orang lain, berusaha mengelola konlik yang ada, menjadi lebih jelas terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Namun konlik yang berkepanjangan dan dalam skala yang berat, konlik bisa menimbulkan dampak yang destruktif atau menghancurkan, karena tidak pernah diupayakan adanya usaha perdamaian.

B. Uraian Materi

1. Kebutuhan Terhadap Keadilan dan Perdamaian

Dalam bahasa Yunani bahasa asli Alkitab Perjanjian Baru, istilah yang dipakai untuk keadilan adalah dikaiosune Newman, 2002:4. Istilah ini meliputi beberapa arti, yakni adil, tulus, benar, dan tidak salah. Sementara, dalam bahasa Ibrani bahasa asli Alkitab Perjanjian Lama, istilah yang dipakai adalah misypat yang berarti hukum atau keputusan dan tsedaqa yang berarti kebenaran Beaker dan Sitompul, 1997:40, 51. Secara hakiki, adil pada diri sendiri adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebagai kewajiban yang telah menjadi haknya dalam hubungannya dengan hidup. Itu berarti, adil adalah: sesuai dengan haknya, tidak lebih dan tidak kurang. Keadilan harus dihubungkan dengan kemanusiaan, yakni wajib memenuhi kepentingan sendiri sekaligus kepentingan orang lain sebagai sesama. Oleh sebab itu, keadilan harus selalu memerhatikan kepentingan dari dua pihak yang berlainan, tidak hanya satu pihak. Apabila keadilan hanya memerhatikan kepentingan sepihak, kehidupan bersama dapat dipastikan tidak akan damai, bahkan semakin rapuh. Keadilan sesungguhnya mempunyai perspektif mengatur dan menertibkan kehidupan seseorang 2 Sam. 15:4; Maz. 82:3. Dalam keadilan termaktub kewajiban untuk peduli bagi kepentingan pihak lain secara individual ataupun kolektif Hak. 5:11, agar komunitas menjadi damai. Keadilan yang dihubungkan dengan keluarga memiliki potensi pengembangan yang sangat besar. Karena di dalam keluarga seseorang menjadi apa yang telah diajarkan dan dibentuk dalam keluarganya. Jika seseorang diajarkan tentang keadilan dalam keluarga, maka orang tersebut akan membawa pribadi adil ke