Pengertian Keluarga Uraian Materi
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 39
berbeda agar saling mengasihi dan melengkapi. Dalam perbedaan itu manusia menjadi satu persekutuan yang luar biasa karena saling membutuhkan dan saling
mendukung. Tuhan memberikan daya tarik yang luar biasa dalam diri sebagai laki-laki dan perempuan sehingga mempunyai rasa suka yang membuat mereka
bertemu dan mengikat diri. Itulah cikal bakal manusia membangun keluarga.
Keluarga Kristen merupakan keluarga yang mencerminkan kehidupan dengan dilandasi oleh kasih dan sikap takut akan Tuhan, serta meneladani kehidupan
Tuhan Yesus sehingga menciptakan suasana kristiani yang sejati dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Keluarga Kristen beribadah kepada Tuhan sebagai
bagian pokok dari keberadaan keluarga Kristen. Beribadah kepada Tuhan berarti semua anggota keluarga berdoa dan melayani Tuhan setiap hari, sehingga semakin
bertumbuh dalam cinta akan Kristus yang semakin mendalam. Ketekunan dalam doa dan usaha untuk mempertautkan diri dengan Kristus diperlihatkan dengan
sangat jelas oleh keluarga-keluarga Kristiani jemaat perdana. Diungkap dalam Kisah Para Rasul 2:46-47 bahwa mereka selalu berkumpul bersama untuk berdoa
dan merayakan perjamuan secara bergilir dari rumah ke rumah. Melalui doa dan perjamuan bersama ini mereka sungguh-sungguh dikuatkan dan diteguhkan
oleh Tuhan untuk berani ‘tampil beda’ di antara kelompok-kelompok jemaat lain pada saat itu dan siap menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat dimana mereka
hidup.
Kehidupan keluarga yang sangat kompleks dengan berbagai kesibukan maupun masalah pada saat ini, penting dan tetap harus menyempatkan waktu
untuk bertumbuh dalam Tuhan bersama. Jika Tuhan diutamakan, maka sukacita, kekuatan, kemenangan, dan penghiburan akan tinggal diam dalam keluarga.
Keterpautan secara sadar dengan Kristus dalam keluarga akan menggerakkan semua anggota keluarga untuk membangun relasi yang semakin akrab dan intim
dengan berpola pada relasi antara Tuhan Yesus dengan Allah Bapa dan Tuhan Yesus dengan manusia yang mengasihi dengan kasih agape, yakni kasih tanpa
pamrih, kasih yang melayani, mengampuni, dan memberi seperti yang diajarkan- Nya. Berbeda dengan kasih eros, yakni kasih yang mengingini dan mencari
kesenangan diri sendiri.
Rasul Paulus menyebutkan bahwa keluarga Kristen harus hidup dengan menjadikan Kristus sebagai kepala keluarga 1 Kor. 11:3, karena Tuhan Yesus
secara pribadi sangat mengasihi dan memimpin keluarga. Hal ini nampak ketika Ia mulai menyatakan diri sebagai Juru selamat pada pernikahan di Kana Yoh. 2:1-11.
Tampak ketidakmampuan kedua mempelai karena kekurangan anggur, namun ketika Tuhan Yesus turut campur tangan dan memberi pertolongan, mukjizat
besar terjadi: air berubah menjadi anggur. Demikianlah Tuhan Yesus juga akan menolong keluarga Kristen pada masa kini di dalam segala kesukaran, masalah,
40 Buku Guru Kelas XI SMASMK
kekurangan, dan dosa-dosa. Hal ini merupakan rahasia ajaib dan mukjizat bagi keluarga Kristen, yaitu bahwa kehidupan keluarga Kristen akan selalu tertolong
oleh suatu kesetiaan yang luar biasa, dan oleh suatu anugerah yang tidak dapat kita pahami, yang tidak lain adalah kesetiaan dan anugerah Tuhan Yesus Kristus.
Menjadikan Kristus sebagai pedoman, pemimpin, dan sebagai kepala keluarga artinya seluruh anggota keluarga bertanggung jawab menjadikan seluruh
ajaran Tuhan Yesus sebagai acuan hidup berkeluarga. Setiap anggota keluarga Kristen perlu menyadari penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka dengan
perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekristenan dalam tindakan konkret. Mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan keluarga merupakan
fondasi penting dalam mendapatkan sumber kebahagiaan yang sejati, karena Kristus merupakan satu-satunya sumber kebahagiaan keluarga Kristen. Apapun
masalah dalam keluarga maupun pribadi, pergaulan dengan Tuhan akan memberi kebebasan dari persoalan, dan anggota keluarga dapat menjadi saksi
kepada dunia. Dari kesaksian-kesaksian tersebut, dapat membawa manusia pada kesadaran nilai yang hakiki dari kekristenan.