64 Buku Guru Kelas XI SMASMK
F. Penutup
y y Rangkuman
y y Ayat Emas yang harus dihafalkan. Sebagai bentuk evaluasi, peserta didik
diminta untuk menghafalkannya pada pertemuan yang akan datang. y
y Bernyanyi dan berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 65
Penjelasan Bab IV
Keluarga yang Kuat, Melahirkan Pribadi yang Kuat
Bahan Alkitab: Matius 7:24-27, Kisah Para Rasul 2:42
Kompetensi Dasar:
1.1 Mengakui peran Allah dalam kehidupan keluarga. 2.1 Mengembangkan perilaku tanggung jawab sebagai wujud dari pengakuan
terhadap peran Allah dalam kehidupan keluarga. 3.1 Memahami peran Allah dalam kehidupan keluarga.
4.1 Bersaksi tentang peran Allah dalam keluarganya.
Indikator:
• Menganalisis secara kritis masalah perceraian yang terus meningkat sebagai dampak dari keluarga yang tidak kuat.
• Memaknai keluarga yang dibangun di atas Kristus sebagai batu yang kokoh berdasarkan Matius 7:24-27.
• Menghayati dan memaknai keluarga sebagai fondasi yang kuat bagi pribadi dalam kehidupan.
• Menjelaskan aspek-aspek karakter bangsa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
A. Pengantar
Kasus perceraian terus marak dan meningkat dalam kehidupan bermasyarakat. Secara sederhana, perceraian dipahami sebagai berakhirnya suatu pernikahan. Saat
kedua pasangan suami-istri tidak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka meminta pemerintah untuk memisahkan atau memutuskan hubungan
tersebut. Terdapat dua jenis perceraian, yakni cerai hidup dan cerai mati salah satu pasangan meninggal. Banyak faktor yang menjadi penyebab perceraian,
misalnya, ketidakharmonisan dalam rumah tangga karena masalah ekonomi,
66 Buku Guru Kelas XI SMASMK
adanya orang ketiga atau perselingkuhan bahkan perzinahan, krisis moral yaitu tanggung jawab suami atau istri yang dilalaikan, dan kekerasan dalam rumah
tangga KDRT.
Masalah keluarga ini tidak dapat didiamkan begitu saja, sebagai generasi penerus bangsa remaja Kristen perlu dibekali dengan norma-norma dalam
masyarakat dan nilai-nilai kristiani sehingga kelak keluarga yang dibangun adalah keluarga yang kuat dalam landasan moral sehingga masalah ini dapat dikurangi.
B. Uraian Materi
1. Keluarga yang Kuat
Banyak sekali berita di media masa maupun elektronik, ketika bencana datang rumah-rumah rubuh serta hancur karena memiliki fondasi yang tidak kuat. Tanpa
fondasi yang kuat, tidak ada rumah yang tetap berdiri tegak melawan bencana tersebut. Sama halnya dengan keluarga, kekuatan berdirinya keluarga adalah
memiliki fondasi yang kuat. Di dalam Alkitab telah diirmankan apa landasan yang kuat di mana sebuah keluarga harus berdiri.
Seperti perumpamaan Tuhan Yesus dalam Matius 7:24-27 tentang orang yang bijaksana dan orang yang bodoh. Membangun rumah diartikan sebagai
membangun kehidupan, termasuk kehidupan keluarga. Setiap orang percaya yang mengalami lahir baru maka ia mulai membangun kehidupan yang baru. Supaya
kehidupan ini kuat maka harus dibangun di atas dasar yang kokoh. Tuhan Yesus menyebut dasar ini adalah batu karang. Yang diwakili oleh batu karang adalah
Kristus sendiri. Jika kehidupan keluarga dibangun di atas Kristus, maka keluarga akan memiliki kehidupan yang kokoh, dan akan aman serta selamat, meski harus
mengalami berbagai tekanan sulit.
Membangun di atas Kristus artinya, seluruh kehidupan keluarga bergantung sepenuhnya kepada Kristus. Seluruh bangunan kehidupan keluarga bertumpu
sepenuhnya kepada Kristus sebagai landasan hidup keluarga. Kristus akan sepenuhnya menopang kehidupan keluarga Kristen dalam menghadapi berbagai
persoalan kehidupan dan memampukan keluarga melewati ujian sehingga tetap kokoh dan kuat berdiri, serta memperoleh keselamatan kekal.
Kehidupan keluarga setiap hari juga harus bergerak ke arah Kristus. Jika keluarga telah membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan, ‘rumah’ bukan
sekedar berdiri di atas batu, tetapi tertanam di batu itu. Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Tuhan ingin
keluarga bertambah teguh di dalam iman kepada Kristus dan hati berlimpah dengan ucapan syukur. Keluarga Kristen harus menjadi kelompok Kristen yang
memandang jauh ke depan, bahwa hidup bukan hanya untuk sesaat di dunia ini