Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 61
kamu tidak dapat berbuat apa-apa” Yoh. 15:4,5. Demikian juga kita wajib untuk bergantung dan bersandar kepada Kristus supaya dapat menghidupkan
satu kehidupan yang suci, sama seperti cabang bergantung atas batangnya supaya dapat bertumbuh dan berbuah. Kalau terpisah daripada-Nya maka kita
tidak dapat hidup. Dengan tinggal di dalam Dia kita dapat tumbuh dengan subur. Dengan menerima hidup dari Dia saja, maka kita tidak akan layu dan
akan menghasilkan buah, yakni menjadi kesaksian bagi sesama.
2. Lukas 8:4-15
Dalam Lukas 8:4-15 serta Matius 13, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang penabur yang menaburkan benih pada empat jenis tanah yang
digambarkan sebagai penerima Firman Tuhan.
a.
Jenis pertama menggambarkan benih yang jatuh di pinggir jalan. Benih yang jatuh di pinggir jalan melambangkan orang Kristen yang mendengar
irman Tuhan tetapi tidak memiliki tempat dalam hati dan pikirannya, sehingga tidak memperoleh apa-apa. Orang ini hanya datang ke gereja
untuk memenuhi kewajiban saja dan tidak memiliki komitmen apa-apa untuk bertumbuh.
b.
Jenis kedua menggambarkan benih jatuh di tanah berbatuan yang hanya sedikit tanahnya. Hal ini melambangkan seorang Kristen yang
hanya memberikan sedikit saja perhatian terhadap Firman Tuhan, ia tidak menyimpan Firman itu dalam hatinya dan tidak mau merenungkannya
terus-menerus sehingga tidak bertumbuh dan akhirnya mati. Sedikit saja masalah dan tekanan dalam hidupnya ia akan mundur karena tidak memiliki
komitmen dan kesetiaan untuk mengikuti perintah Tuhan, malahan akan marah dan kecewa kepada Tuhan kalau doanya tidak terkabul.
c.
Jenis ketiga adalah seperti benih yang jatuh di tanah yang penuh semak duri. Hal ini melambangkan orang yang memiliki keinginan untuk bertumbuh, ia
sangat senang mendengar Firman dan bahkan sering melayani, tetapi di dalam hatinya juga masih banyak keinginan yang bertentangan dengan
Firman Tuhan, mencintai kebenaran dan mencintai dosa pada saat bersamaan. Imannya bertumbuh bersama-sama dengan kekhawatiran
dunia, selain itu pesona kekayaan juga sering menghimpitnya hingga tidak bertumbuh atau mati.
d.
Jenis keempat adalah benih yang jatuh di tanah yang baik. Hal ini menggambarkan orang Kristen yang serius dan sungguh-sungguh terhadap
kebenaran Firman Tuhan. Orang seperti ini memberi hati dan pikirannya secara utuh untuk menerima kebenaran serta mempraktikkannya secara
62 Buku Guru Kelas XI SMASMK
serius dan setia, sehingga ia bertumbuh dan berbuah. Berbuah adalah tanda perubahan dan pertumbuhan, buah yang lahir dari pertumbuhan
adalah perubahan pada kualitas total hidup seorang Kristen yang setia pada Allah dan irman-Nya.
3. Mazmur 1:1-6
Mazmur ini membandingkan dua jenis orang yang diakui Allah, masing-masing dengan sekumpulan prinsip hidup tertentu
a.
Orang saleh, yang berciri kebenaran, kasih, ketaatan kepada irman Allah dan pemisahan dari persekutuan dengan dunia ayat 1-3. Orang
yang diberkati Allah bukan hanya berbalik dari kejahatan, tetapi juga membangun hidup mereka di sekitar irman Tuhan. Mereka berusaha untuk
menaati kehendak Allah dari hati yang sungguh-sungguh dan senang akan jalan dan perintah Allah. Mereka yang berusaha untuk hidup dengan berkat
Allah merenungkan Taurat Allah yaitu irman-Nya supaya membentuk pikiran, sikap, dan tindakan mereka. Mereka membaca kata-kata Alkitab,
merenungkannya dan membandingkannya dengan ayat lain.
b.
Orang fasik, yang mewakili jalan dan nasihat dunia, yang tidak tinggal dalam irman Allah, dan karena demikian tidak ada bagian dalam perkumpulan
umat Allah ayat 4-6. Akibatnya, jalan yang ditempuh berujung kepada kebinasaan.
D. Kegiatan Pembelajaran
Pengantar
Dalam bagian pengantar ini, guru menjelaskan konsep keluarga yang berbahagia menurut pandangan kristiani, sebagai pengantar dalam materi bertumbuh
sebagai keluarga Allah. Berikan tanggapan yang positif kepada peserta didik berkaitan dengan pendapat mereka masing-masing mengenai defenisi keluarga
yang berbahagia.
Kegiatan 1: Mengenal Diri Sendiri
Kegiatan ini dilakukan oleh peserta didik untuk lebih mengenal dirinya sendiri. Pertumbuhan yang dialami oleh peserta didik misalnya dalam aspek intelektual:
wawasan dan pengetahuannya semakin luas, aspek spiritual: relasi dengan Tuhan lebih dekat misalnya melalui saat teduh pribadi maupun ibadah keluarga yang
dilaksanakan secara teratur, aspek isik: tubuh menjadi semakin tinggi, gemuk, langsing, dan sebagainya.