148 Buku Guru Kelas XI SMASMK
sebagai sarana bagi kemuliaan nama Tuhan dan bagi kesejahteraan sesama umat manusia, sebagai wujud ucap syukur atas karunia Tuhan berupa akal budi,
kepandaian, kecerdasan, dan talenta yang dianugerahkan-Nya bagi kita. Artinya, Allah tidak pernah melarang penggunaan Iptek, dan menolak Iptek berarti
melanggar irman Tuhan. Tetapi yang terpenting dalam hal ini ialah bagaimana kita memanfaatkan Iptek itu dalam terang Firman Tuhan.
Dalam Kejadian 1:27-28, Allah memberikan manusia suatu amanat illahi Mandat Budaya yaitu untuk menaklukkan alam semesta. Untuk dapat
menaklukkan alam semesta, manusia membutuhkan pengetahuan. Manusia harus mampu untuk memeriksa alam serta mengambil suatu tindakan yang tepat
bagi kesejahteraan alam semesta. Untuk itu, manusia perlu ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan, bukanlah musuh bagi orang Kristen, melainkan sebagai
jalan untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Tuhan, apabila manusia dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai saluran beribadah untuk memuji
dan memuliakan nama Tuhan.
Berikut ini perwujudan Iptek dalam sejarah manusia di Alkitab. a. Dalam sejarah air bah, Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk
menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah. Dimensi ruang, cara pembuatan, kapal, ataupun bahan telah ditentukan oleh Allah
Kejadian 6:14-15.
b. Ketika Musa diperintahkan untuk membuat Kemah Suci Keluaran 25:9, Allah sendiri telah menjadi arsitek yang merencanakan ruang-ruang, dimensi dan
bahan untuk Kemah Suci tersebut Keluaran 25:1-27:21. Kemudian kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci tersebut Keluaran 40:35.
c. Tentang Bait Suci dan istana yang dibangun oleh Salomo 1 Raja-raja 7-8. Iptek bukanlah tujuan tetapi alat. Oleh karena itu, manusia tidaklah dikuasai
oleh Iptek, tetapi manusia harus menguasainya agar tujuan Iptek dapat tercapai sesuai yang dikehendaki Tuhan, yaitu sebagai pengabdi kepada Tuhan dan sesama
manusia 1 Korintus 6:12.
C. Penjelasan Bahan Alkitab
1. Kejadian 1:28
Pengaruh kekristenan yang mendorong lahirnya Iptek merupakan cermin sikap kristiani yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Allah
kepada manusia sebagaimana tertulis dalam kitab Kej. 1:28: “Allah memberkati mereka, lalu Allah berirman kepada mereka: “Beranakcucu-
lah dan bertambah banyak: penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang
yang merayap di bumi.”
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 149
Dari Kejadian 1:28 yang mendasari lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mandat Allah yang pertama kepada manusia untuk beranakcuculah dan
bertambah banyak di bumi, dan berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung, dan segala binatang. Dari ayat tersebut yang melahirkan di pikiran manusia
bagaimana mereka dapat menguasai bumi sesuai dengan kehendak Allah.
2. Amsal 1:7a
Ayat tersebut memberikan dasar bagi kita bagaimana harus bersikap terhadap perkembangan Iptek. Takut akan Tuhan merupakan dasar pengertian
yang benar tentang ilmu pengetahuan dan hikmat dari Tuhan merupakan pegangan supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan karena Iptek. Sering
kali Iblis memakai Iptek untuk memperdaya kita melalui tipu muslihatnya. Internet, ponsel, televisi, mobil, bahkan apapun bisa membuat kita jatuh dalam
pencobaan. Apapun bentuk pencobaannya, sadar atau tidak sadar Iptek sering kali membuat kita terlena. Efesus 6:10-17 membekali kita untuk berperang
melawan tipu muslihat iblis. Perisai iman dan ketopong keselamatan. Dengan keyakinan iman bahwa
kita telah ditebus dari dosa dan diselamatkan maka kita telah menjadi milik Kristus seutuhnya. Iman kita menjadi perisai yang melindungi kita sehingga si
jahat tidak akan dapat mengambil kita dari pada-Nya. Ketika kita berada dalam posisi sulit dalam pencobaan, kita tahu dan yakin Tuhan akan menyelamatkan
kita karena kita adalah milik-Nya.
3. Mazmur 119:105
Pedang Roh Firman Allah. Firman Allah menjadi pelita saat berjalan dalam dunia yang semakin gelap Mazmur 119:105. Membaca irman Tuhan setiap
hari membuat kita semakin mengerti kehendak Tuhan. Firman Tuhan yang tertanam dalam hati menjadi senjata bagi kita untuk melawan godaan-godaan
dari si jahat. Bahkan orang yang merenungkan irman Tuhan siang dan malam akan bertumbuh dan berbuah seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air
Mazmur 1: 1-3. Orang yang sungguh-sungguh merenungkan dan melakukan irman Tuhan bukan hanya menjaga dirinya dari dosa tetapi juga menjadi
saluran berkat bagi orang lain. Berdoa merupakan cara berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan. Dengan
berdoa kita mengundang campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita. Doa seperti peperangan roh, Roh Tuhan bekerja melawan si jahat, sementara kita
diberi kekuatan untuk tetap bertahan dalam pencobaan dengan tetap memiliki damai sejahtera dari Tuhan.