Analisis MDS 1. Penskalaan Metrik
78 P
= Faktor Pengelolaan Teknik Konservasi Tanah Ekon = Faktor Pendapatan Total Transmigran
4.7. Analisis MDS 4.7.1. Penskalaan Metrik
Andaikan diketahui bahwa D = [d
ij
] merupakan matriks jarak kuadrat Euclid antar n objek. Dari informasi ini ingin diperoleh n objek atau titik dalam
ruang berdimensi k sehingga matriks jarak antar objek tersebut ialah D. Bila konfigurasi n objek tersebut dalam ruang berdimensi p diberikan oleh vektor-
vektor baris matirks
n
X
p
= [x
1
x
2
… x
n
]’ maka jarak kuadrat Euclid antar objek ke- i dan ke-j dilambangkan dan didefinisikan sebagai:
d
ij
= x
i
– x
j
’ x
i
– x
j
Oleh karena itu
d
ij
= x
i
’ x
i
+ x
i
’ x
j
– 2x
i
x
j
dan bila A = [x
i
’ x
i
], C= [x
i
’ x
j
], dan B = [2x
i
x
j
], maka dari persamaan tersebut dapat ditulis D = A + C – 2B. Bila B dapat diperoleh dari matriks D maka dengan
menggunakan penguraian nilai singular, matriks X dapat diperoleh. Upaya yang akan dilakukan ialah bagaimana menghilangkan matriks A dan C. Andaikan
H = [ I – 1n J ]
dengan J = 1 1’maka AH = 0 dan HC = 0. Dengan demikian
HDH = HAH + HCH – 2 HBH = -2 HBH
79
Gambar 18. Kerangka pikir variabel kuantitatif dan kualitatif yang mempengaruhi variabel internal dan eksternal degradasierosi
PENDIDIKAN
PELATIHAN
JUMLAH ANGGOTA
PRODUKTIF P
C EROSI A
LS KEMIRINGAN
EKONOMI K
-
-
- +
-
+
+ +
+
+
+
80 Konfigurasi n objek dari vektor-vektor baris matriks X akan tetap
dipertahankan jarak kuadrat Euclid-nya bila konfigurasi tersebut dipindahkan ditranslasikan terhadap rataannya. Artinya, vektor-vektor baris matriks HX akan
memberikan konfigurasi yang tetap mempertahankan jarak Euclid seperti yang diberikan oleh matriks X. Jadi, walaupun B tidak diperoleh, tetapi
HBH = HXX’H=-12 HDH
dapat digunakan untuk mencari konfigurasi yang diinginkan. Matriks HX
tentunya dapat diperoleh dengan menggunakan dekomposisi spektral matirks - 12 HDH.
Konfigurasi yang diperoleh akan memberikan posisi masing-masing objek sehingga jarak Euclid antar objek seperti yang diketahui.
Bila diinginkan penyajian konfigurasi objek dalam ruang berdimensi rendah, katakanlah dua atau
tiga dimensi,
maka gambaran
terbaik yang
dapat diberikan
ialah menggambarkan koordinat dua atau tiga unsur pertama masing-masing baris
matriks HX yang melalui dekomposisi spektral terkait dengan dua atau tiga akar ciri terbesarnya.
Dari hasil pemetaan ini maka akan dapat diperoleh antara lain gambaran kedekatan
antar objek
sehingga dapat
digunakan misalnya
untuk pengelompokan
objek yang
kemudian untuk
menelusuri sifat-sifat
pengelompokan tersebut. Bila matriks ketakmiripan diperoleh dari data peubah ganda dengan
menggunakan jarak kuadrat Euclid maka gambaran objek dari penskalaan metrik yang diperoleh akan sama dengan gambaran objek yang diperoleh dari
Analisis Komponen Utama.