Kelembagaan HASIL DAN PEMBAHASAN

153 kompetensi yang sesuai dengan kriteria. Lebih lanjut, sesungguhkan kendala yang muncul bukan dalam hal kompetensi, tapi lebih kepada tingkat tanggung jawab dari petugas tersebut. Berdasarkan informasi warga, tingkat tanggung jawab pengelola UPT ini, sangat kurang. Hal ini dapat juga dibuktikan dengan jarangnya pengelola UPT berada di lokasi.

e. Kelembagaan

Di UPT Rantau Pandan SP 1 telah terbentuk Organisasi Pemerintahan Desa yang masih bersifat sementara dengan administrasi yang belum lancar. Untuk menjalankan administrasi desa, telah ditunjuk 1 orang Kepala Desa, yang dibantu oleh 1 orang sekretaris desa, 1 orang KaUPT, 2 orang staf UPT, 2 orang Petugas 1 orang ketua LMD, 3 orang staf desa, 3 orang Kepala Dusun, 15 orang Ketua Rukun Tetangga RT, dan 3 orang Hansip. Lembaga ekonomi yang pernah ada di lokasi ini adalah KUD ”Maja Sakti” yang berdiri pada tanggal 25 April 2003, dengan tanggal dan nomor Badan Hukum 28 juli 2004, No. 07BHDisperindagkopVI2004. Kondisinya pada saat ini sudah tidak aktif lagi yang disebabkan karena kesalahan manajemen dan kurangnya pembinaan. Kegiatan KUD saat ini hanya sebatas Waserda, yang dikelola oleh istri bendahara KUD. Sampai saat ini, belum pernah ada laporan dari pengurus mengenai pertanggungjawaban keuangan. Dari fakta ini terlihat, bahwa secara kelembagaan, UPT Rantau Pandan SP 1 ini masih dalam tahap awal perkembangan kelembagaan. Organisasi pemerintahan yang telah dibentuk masih memerlukan pembinaan yang seksama. Bila pembinaan tidak dilaksanakan dengan baik, tidak mustahil perkembangan organisasional kelembagaan mengalami hambatan. Contoh dari hal ini adalah relatif stagnannya KUD secara organisasional. Meskipun sudah berbadan hukum, Waserda masih berjalan, namun ketiadaan manajemen dan pelaporan masih belum ditanggapi para anggotanya.

5.1.3.2. UPT Rantau Pandan SP 2 a. Analisis Kependudukan

Berdasarkan tingkat usia, di lokasi ini komposisi penduduk yang berusia 0–4 tahun, 5–9 tahun, 10–14 tahun dan 15–19 tahun merupakan komposisi penduduk dengan jumlah yang dominan, bila dibandingkan dengan komposisi usia yang lain. Dari total penduduk, komposisi penduduk dengan usia tersebut mencakup masing-masing 12.21, 14.78, 14.51 dan 12.31. Jumlah 154 penduduk berusia anak-anak dan remaja yang tinggi ini membawa implikasi bahwa pembinaan atau bantuan yang diberikan, tidak boleh mengabaikan kelompok usia ini. Penduduk dengan tingkat usia produktif, yaitu 20–39 tahun menempati jumlah 30.76 dari seluruh jumlah penduduk Tabel 39. Ini merupakan potensi tenaga kerja yang relatif memadai. Tabel 39. Struktur Penduduk Berdasarkan Usia di UPT Rantau Pandan SP2 No. Struktur Usia Tahun Laki-laki orang Perempuan orang Jumlah Orang 1. 0 – 4 66 67 133 12.21 2. 5 – 9 69 92 161 14.78 3. 10 – 14 76 82 158 14.51 4. 15 – 19 60 74 134 12.31 5. 20 – 24 39 29 68 6.24 6. 25 – 29 43 58 101 9.28 7. 30 – 34 55 27 82 7.53 8. 35 – 39 40 44 84 7.71 9. 40 – 44 25 38 63 5.79 10. 45 – 49 20 29 49 4.50 11. 50 – 54 26 14 40 3.67 12. 55 keatas 10 6 16 1.47 Jumlah 529 560 1089 100 Struktur penduduk berdasarkan usia sekolah disajikan pada Tabel 40. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa penduduk dengan usia sekolah SD menempati jumlah yang terbesar, yaitu sebesar 49.70, diikuti oleh penduduk dengan usia sekolah SLTP sebesar 21,30, SLTA sebesar 17.16 dan TK sebesar 11.83. Tabel 40. Struktur Penduduk Berdasarkan Pendidikan KK dan istri, UPT Rantau Pandan SP 2 No. Pendidikan KK orang Istri orang Jumlah Orang 1. Buta Huruf 10 16 26 9.46 2. SD 78 56 134 48.73 3. SLTP 52 29 81 29.46 4. SLTA 14 18 32 11.64 5. Sarjana Muda - 1 1 0.36 6. Sarjana - 1 1 0.36 Total 154 121 275 100 155

b. Analisis tingkat kepercayaan diri dan motivasi transmigran