Kesehatan Integrasi Sosial Kependudukan

147 melakukan tindakan konservasi lebih tinggi daripada pada kelompok SD dan tidak sekolah. Terlihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, transmigran semakin sadar pentingnya tindakan konservasi. Hasil uji chi-square juga menghasilkan nilai sig p-value yang sangat kecil yang berarti hubungan keduanya signifikan. Atau dengan kata lain, ada perbedaan tindakan konservasi pada berbagai tingkat pendidikan. Tingkat Pendidikan Tindakan Konservasi Crosstabulation Count 4 4 70 12 82 20 6 26 3 3 93 22 115 Tidak Sekolah SD SMP SMA Tingkat Pendidikan Total tidak ada ada Tindakan Konservasi Total Chi-Square Tests 18.952 a 3 .000 15.900 3 .001 2.052 1 .152 115 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided 5 cells 62.5 have expected count less than 5. The minimum expected count is .57. a.

b. Kesehatan

Dalam hal kesehatan, kondisi yang umum di masing-masing UPT Rantau Pandan adalah bangunan PUSTU sudah ada, dengan kondisi yang memadai, hanya saja tidak ada petugas kesehatan yang menetap di lokasi. Kedatangan tenaga medis tidak terjadwal pasti, dengan frekuensi kedatangan yang jarang. Hal ini menyebabkan penanganan kesehatan di lokasi-lokasi ini sering mengalami keterlambatan. Bila warga mengalami sakit parah, mereka terpaksa berobat keluar sehingga untuk itu mereka harus mengeluarkan biaya transportasi yang mahal. Di samping itu, ternyata banyak warga yang belum mengerti prosedur rujukan berobat. Dropping obat tidak ada, atau kalau pun ada, tidak sampai ke warga, karena jumlah dan jenisnya yang sangat terbatas. Penyakit yang dominan adalah penyakit kulit, ISPA, dan malaria. 148

c. Integrasi Sosial

Integrasi sosial meliputi kebetahan dan konflik. Informasi mengenai aspek integrasi sosial di Rantau Pandan SP 1 dan SP 2 diperoleh melalui kegiatan PRA, wawancara dan pengamatan langsung di lapang. Agama mayoritas warga adalah agama Islam. Secara umum, integrasi sosial di lokasi survei relatif baik. Tidak ada konflik ataupun tindakan kriminal yang terjadi, meskipun masih jarang atau tidak pernah dilakukan kerja bakti atau gotong royong di lokasi. Warga relatif betah di lokasi, karena mereka menganggap tidak punya pilihan lain. Mereka berharap ada upaya-upaya untuk memperbaiki kualitas kehidupan dengan cara meningkatkan kemampuan ekonomi dan kepastian berusaha bagi kelangsungan kehidupan warga. Menurut informasi pengelola UPT, jumlah warga yang meninggalkan lokasi secara permanen sangat kecil. Kebanyakan warga yang ke luar lokasi, hanya bersifat sementara untuk mencari tambahan penghasilan sebagai buruh atau mencari kayu. Hal ini dilakukan, semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 5.1.3. Analisis Sub-Sistem Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan 5.1.3.1. UPT Rantau Pandan SP 1

a. Kependudukan

Analisis Kependudukan diperlukan untuk mengukur potensi penduduk yang ada di lokasi. Analisis ini dilakukan terhadap informasi yang diperoleh melalui data sekunder yang berhubungan dengan struktur penduduk. Struktur penduduk berdasarkan tingkat usia disajikan pada Tabel 36 di bawah ini. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat usia, komposisi penduduk yang berusia 14 tahun merupakan jumlah terbesar dari seluruh tingkatan usia, dengan jumlah sebanyak 458 orang 39,55 dari total jumlah penduduk, diikuti oleh penduduk dengan tingkatan usia 14 – 29 tahun, dengan jumlah 360 orang 31,09 dari total jumlah penduduk. Struktur penduduk seperti ini mengindikasikan bahwa di lokasi ini, anak- anak usia sekolah merupakan komponen penduduk yang terbesar. Oleh karena itu, setiap tindakan, bantuan dan pembinaan, harus memperhatikan kelompok umur ini. Sementara itu, jumlah penduduk dengan tingkatan usia 20 – 34 tahun 149 ada sebanyak 29.7, yang mengindikasikan bahwa di lokasi ini terdapat potensi jumlah tenaga kerja produktif yang mencukupi. Tabel 36. Struktur Penduduk Berdasarkan Usia di UPT Rantau Pandan SP 1 No. Struktur Usia Tahun Pria orang Perempuan orang Jumlah Orang 1. 0 – 4 91 75 166 14.3 2. 5 – 9 86 62 148 12.8 3. 10 – 14 64 80 144 12.4 4. 15 – 19 57 58 115 9.9 5. 20 – 24 50 53 103 8.9 6. 25 – 29 69 73 142 12.3 7. 30 – 34 55 43 98 8.5 8. 35 – 39 38 34 72 6.2 9. 40 – 44 35 31 66 5.7 10. 45 – 49 26 26 52 4.5 11. 50 – 54 22 13 35 3.0 12. 55 keatas 9 8 17 1.5 Jumlah 602 556 1.158 100 Selanjutnya, berikut ini disajikan data sekunder mengenai struktur penduduk berdasarkan tingkat usia sekolah pada Tabel 37. Data ini penting sebagai pertimbangan untuk merencanakan bentuk pembinaan yang diberikan di lokasi ini, juga untuk menentukan skala prioritas kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan usia sekolah, struktur penduduk di lokasi ini dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu usia sekolah TK, SD, SLTP dan SLTA. Di lokasi ini, penduduk dengan usia sekolah tingkat SD merupakan jumlah penduduk yang dominan yaitu berjumlah 178 orang dari jumlah total 418 orang. Tabel 37. Struktur Penduduk Berdasarkan Usia Sekolah di UPT Rantau Pandan SP 1 No. UmurPendidikan Umum Laki-laki orang Perempuan orang Jumlah Orang 1. 4 – 6 TK 66 37 103 24.64 2. 7 – 12 SD 90 88 178 42.58 3. 13 – 16 SLTP 31 40 71 16.99 4. 17 – 20 SLTA 31 35 66 15.79 Jumlah 218 200 418 100 150

b. Tingkat Kepercayaan Diri dan Motivasi Transmigran