Pengembangan Ekonomi Rakyat TINJAUAN PUSTAKA

38 aspek sosio-budaya dalam perspektif perubahan atau pemberdayaan masyarakat dalam dimensi jangka panjang dan pada ukuran sistem sosial yang relatif besar.

2.6. Pengembangan Ekonomi Rakyat

Pada tataran ekonomi makro, pemberdayaan ekonomi pedesaan harus disinergikan dengan sistem atau kebijakan pemerintah. Sistem atau kebijakan tersebut dikategorikan dengan ekonomi kerakyatan, yaitu kebijakan atau sistem ekonomi yang mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan. Keterlibatan semua stakeholders dalam pembangunan ekonomi regional dan promosi pendekatan dari bawah bottom up approach secara aktif merupakan bagian kebijakan pemerintah dalam pembangunan wilayah untuk membangun kembali ekonomi berkelanjutan Hughes et al., 2002. Berbeda dengan ekonomi perkotaan urban economic yang bertumpu pada penguasaan kapital dengan ciri keterbukaan antar pelaku ekonomi yang tidak memiliki batas borderless, maka ekonomi pedesaan rural economic adalah ekonomi pribumi people’s economy is endogenous economy, bukan aktivitas perekonomian yang berasal dari luar aktivitas masyarakat. Ekonomi pedesaan didefinisikan sebagai perekonomian atau perkembangan ekonomi kelompok masyarakat yang berkembang relatif lambat, sesuai dengan kondisi yang melekat pada masyarakat tersebut sebagai masyarakat pedesaan. Ekonomi pedesaan lebih bersifat operasional dan mikro. Basri,1999 Strategi pengembangan ekonomi pedesaan diupayakan dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat di pedesaan terlibat secara aktif dalam proses pembangunan pedesaan. Pembangunan atau modernisasi pedesaan bukan sekedar menjadikan desa tradisional menjadi modern. Pembangunan dan modernisasi adalah suatu usaha dan kegiatan yang sangat operasional dengan mengejar tujuan yang nyata dalam jangka waktu tertentu. Sasaran pokok pembangunan ekonomi pedesaan adalah terciptanya kondisi ekonomi rakyat di pedesaan yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan JURITERADIL Sumodiningrat, 1999. Oleh karena itu, keberpihakan kepada ekonomi rakyat sangat diperlukan dan semakin mendesak untuk dioperasionalkan sesuai dengan sasaran pokok pembangunan ekonomi pedesaan. Keberpihakan pada ekonomi rakyat berarti melakukan serangkaian 39 upaya untuk menyusun aturan main ekonomi yang adil, yaitu menempatkan ekonomi rakyat pada posisi yang sederajat dengan usaha menengah dan besar. Pemihakan affirmative actions tidak berarti memenangkan yang lemah, tetapi agar persaingan berjalan sehat dan seimbang in a level playing field, antara ekonomi konglomerat yang minoritas dengan ekonomi rakyat yang mayoritas. Meskipun demikian, dibutuhkan prakondisi agar bisa sampai pada keadaan di mana partisipasi rakyat dalam pembangunan berjalan secara optimal antara lain: 1 ketiadaan kesenjangan kemampuan dan produktivitas, 2 kesempatan atau akses yang proporsional terhadap sumber dana dan daya antar pelaku ekonomi di pedesaan, dan 3 adanya kemitraan antar sesama pelaku ekonomi pedesaan. Pemberdayaan ekonomi rakyat berkelanjutan sekurang-kurangnya mencakup tiga dimensi yaitu tujuan ekonomi, tujuan sosial, dan tujuan ekosistem Anwar dan Rustiadi, 2000

2.7. Pemodelan dengan Metoda Sistem Dinamik