155
b. Analisis tingkat kepercayaan diri dan motivasi transmigran
Ketika dilaksanakan wawancara dan kegiatan PRA, warga di lokasi UPT Rantau Pandan SP 2, terlihat sangat antusias menyambut tim dan menjawab
semua pertanyaan dari pemberi kuesioner dengan tanpa rasa takut atau malu- malu. Ketika pewawancara sedang berkumpul di kantor KUPT, sebelum
wawancara dilakukan, warga berdatangan dan menanyakan maksud dan tujuan kuesioner serta kegunaannya untuk mereka. Ketika mendapat penjelasan dari
pewawancara, hampir semua berkeinginan untuk diwawancara. Kondisi ini merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa secara kualitatif warga
tranmigran di lokasi ini memiliki tingkat kepercayaan diri dan motivasi diri yang baik untuk berkembang.
Ketika dilakukan kegiatan PRA, warga transmigran terlihat berduyun- duyun menghadiri kegiatan ini. Mereka juga mendengarkan dengan seksama
‘aturan main’ yang dijelaskan oleh Tim dalam mengikuti jalannya kegiatan PRA. Dalam kegiatan PRA, warga dengan aktif berdiskusi dan mengeluarkan
pendapat serta menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi di lokasi ini. Ketika dilaksanakan wawancara melalui kuesioner, warga bersedia meluangkan
waktu dan bekerja sama dengan pewawancara. Kondisi ini mencerminkan bahwa warga transmigran di lokasi UPT Rantau Pandan SP 2 memiliki kepercayaan diri
dan motivasi diri yang baik.
c. Analisis tingkat tanggung jawab transmigran
Di lokasi UPT Rantau Pandan SP 2, dari data hasil kuesioner dan didukung oleh pengamatan faktual dilapangan, diperoleh informasi bahwa
sebagian besar warga telah mengusahakan lahan yang telah diberikan, khususnya lahan perkarangan. Warga mengusahakan lahan perkarangan
dengan berbagai tanaman pangan dan hortikultura. Bahkan sebagian warga telah melakukan usaha industri rumah untuk mengelola hasil tanaman yang
mereka tanam. Sementara untuk Lahan Usaha, beberapa warga sudah mulai mengusahakannya dengan tanaman pangan dan tanaman perkebunan,
meskipun dengan modal dan tenaga yang sangat terbatas. Meskipun demikian, masih banyak warga yang belum mengusahakannya. Ketika ditanya alasannya,
menurut mereka, hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki modal usaha yang cukup untuk mengusahakannya, disamping ada juga yang memberikan
alasan karena lahan usahanya yang belum siap olah, dan masih banyak terdapat simpukan-simpukan di lahan mereka. Tetapi mereka menyatakan bersedia dan
156 ingin mengelola lahan usahanya bila masalah-masalah yang tidak bisa mereka
atasi tersebut dapat diselesaikan.
d. Analisis tingkat kompetensi transmigran dan pengelola UPT