60 dengan topografi bergelombang seluas 149 Ha 25.65, terjal seluas 40 Ha
6.89, berombak seluas 30 Ha 5.16, dan datar seluas 20 Ha 3.44. Lahan dengan kelerengan 40 dimanfaatkan sebagai areal konservasi.
c. Legalitas Lahan
Berdasarkan peta Tata Guna Hutan hasil pemaduserasian RTRW dengan TGHK Provinsi Jambi, skala 1 : 100,000 dan peta RPH Bungo,
Kabupaten Bungo, skala 1 : 100,000, lokasi ini termasuk di dalam kawasan budidaya pertanian dan non pertanian atau Areal Penggunaan Lain APL.
Areal ini telah dicadangkan untuk pemukiman transmigrasi berdasarkan hasil identifikasi dari Dinas Nakertrans beserta instansi terkait di Kabupaten Bungo,
yang tertuang dalam SK Gubernur Provinsi Jambi Nomor: 2592002 tanggal 12 Juli 2002 dengan luas lahan 3,325 Ha. Lahan yang sudah digunakan di UPT ini
adalah seluas 600 Ha.
d. Sistem Lahan dan GeologiBahan Induk
Berdasarkan hasil pengamatan di lapang, serta didukung dengan Peta Land System RePPProt, 1998, skala 1 : 250,000 Lembar Muara Bungo dan
Peta Satuan Lahan dan Tanah LREP, 1987, sistem lahan yang terdapat di lokasi ini terdiri dari Sistem Lahan TWI Telawai, BBR Bukit Beringin dan TTG
Tebing Tinggi. Bahan induknya adalah Granit, Granodiorit, Riolit serta Andesit.
3.2.3. Penempatan dan Kependudukan
Penempatan transmigran di UPT Rantau Pandan SP 2 dilaksanakan pada tahun 2003, dengan jumlah transmigran yang ditempatkan sebanyak 275
KK yang terdiri dari 1 051 jiwa Gambar 12. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah transmigran yang ada di lokasi
ini mengalami peningkatan yaitu menjadi 1,084 jiwa. Lahan yang diterima oleh masing-masing warga transmigran di lokasi ini adalah Lahan Pekarangan LP
seluas 0.25 HaKK. Ketika pendataan dilaksanakan, keseluruhan LP telah digarap oleh warga.
61
138 KK582 Jiw a 137 KK469 Jiw a
Jateng Jambi
Gambar 12. Realisasi Penempatan Transmigran di UPT Rantau Pandan SP 2
Berdasarkan tingkat usia, di lokasi ini komposisi penduduk yang berusia 19 tahun merupakan jumlah terbesar dari seluruh tingkatan usia, diikuti oleh
penduduk dengan tingkatan usia 25 – 29 tahun. Penduduk dengan tingkat usia 20 – 24 tahun dan penduduk dengan tingkat usia 30 – 54 tahun berjumlah tidak
jauh berbeda. Struktur penduduk berdasarkan tingkat usia disajikan pada Gambar 13.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Ju m
la h
Ji w
a O
ran g
– 4
5 –
9 10
– 1
4 15
– 1
9 20
– 2
4 25
– 2
9 30
– 3
4 35
– 3
9 40
– 4
4 45
– 4
9 50
– 5
4 55
Struktur Usia Tahun
Laki-laki Perempuan
Gambar 13. Struktur Penduduk Berdasarkan Usia di UPT Rantau Pandan
SP 2
62 Berdasarkan tingkat pendidikan Kepala Keluarga KK dan istri, jumlah
KK dan istri dengan tingkat pendidikan SD menempati jumlah yang terbesar diikuti oleh dengan tingkat pendidikan SLTP dan SLTA. Data mengenai struktur
penduduk berdasarkan pendidikan KK dan istri disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Struktur Penduduk Berdasarkan Pendidikan KK dan istri, UPT
Rantau Pandan SP 2
No. Pendidikan
KK orang Istri orang
Jumlah Orang
1. Buta Huruf
10 16
26 9.46
2. SD 78
56 134
48.73 3. SLTP
52 29
81 29.46
4. SLTA 14
18 32
11.64 5. Sarjana
Muda -
1 1
0.36 6. Sarjana
- 1
1 0.36
Total 154 121 275
100
Berdasarkan usia sekolah, struktur penduduk di lokasi ini terkategori menjadi 4 tingkatan. Data mengenai struktur penduduk berdasarkan tingkatan
usia sekolah disajikan pada Gambar 14. Di lokasi ini, penduduk dengan usia sekolah tingkat SD merupakan jumlah penduduk yang dominan yaitu berjumlah
168 orang dari jumlah total 338 orang atau 49.70 dari jumlah total.
20 40
60 80
100 120
140 160
180 TK
SD SLTP
SLTA
J e
nj a
ng P e
ndi di
k a
n
Jumlah Jiwa
Laki-laki Perempuan
Gambar 14. Struktur Penduduk Berdasarkan Usia Sekolah di UPT
Rantau Pandan SP 2
63
3.2.4. Pertanian dan Perekonomian
Lahan yang di terima oleh warga transmigran di lokasi ini adalah Lahan Pekarangan LP seluas 68.75 Ha 0.25 HaKK yang keseluruhannya telah
digarap, dan Lahan Usaha LU I seluas 206.75 Ha 0.75 HaKK yang belum digarap sama sekali, dan sampai saat ini masih berupa hutan sekunder. Selain
itu, telah diberikan lahan untuk fasilitas umum seluas 3 Ha dan Tanah Kas Desa TKD seluas 10 Ha. Kondisi lahan yang diterima oleh transmigran disajikan
pada Gambar 15.
50 100
150 200
250 300
350
LP LU I
LU II FU
TKD
Peruntukan Lahan L
u as
an L
a h
an H
a
Luas Lahan yang Belum Digarap ha
Luas Lahan yang Digarap ha
Gambar 15. Luas Lahan yang Dibagikan dan Diusahakan oleh Warga di UPT Rantau Pandan SP 2
Usaha sektor ekonomi yang dilakukan oleh warga UPT Rantau Pandan SP 2 adalah usaha pada sektor pertanian yang berbasis pada pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Tanaman pangan yang diusahakan oleh warga antara lain tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi
kayu, ubi jalar, sayur-sayuran, cabe, dan lain-lain. Warga bercocok tanam sepanjang tahun baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau.
Di lahan-lahan transmigran juga banyak dijumpai tanaman buah-buahan dengan jumlah yang banyak dan jenis yang sangat beragam. Tanaman ubi kayu
merupakan jenis tanaman buah-buahan yang banyak dijumpai di lokasi, diikuti dengan jenis tanaman rambutan, mangga, melinjo, pisang, pepaya, nanas,
nangka dan jeruk.
64 Untuk budidaya tanaman perkebunan, tanaman kelapa dan kelapa sawit
merupakan tanaman yang paling diminati oleh warga transmigran, di samping tanaman coklat dan kopi.
Usaha peternakan yang dikembangkan di lokasi ini adalah usaha peternakan kambing, ayam dan itik. Juga dijumpai usaha perikanan ikan nila dan
ikan mas. Tabel 7. Jenis Usaha Jasa yang Ada di Lokasi UPT Rantau Pandan SP 2
No. Jenis Usaha
Jasa Jumlah
1 Warung 10
Unit 2
Tukang kayu 4 orang
3 Tukang batu
4 orang 4
Bengkel Sepeda 1 orang
5 Bengkel Motor
1 orang 6
Reparasi RadioTV 1 orang
7 Reparasi Jam
1 orang 8
Cas Accu 1 orang
9 Agen BusAngkutan
2 orang 10 Angkutan
2 orang
Sedangkan untuk lebih meningkatkan pergerakan usaha sampingan dan ekonomi di UPT Rantau Pandan SP 2, telah ada beberapa usaha jasa, seperti
warung, pedagang keliling, reparasi radiotv, bengkel, tukang kayu, tukang batu dan angkutan yang difungsikan untuk kepentingan warga. Mengenai gambaran
lengkap usaha jasa yang berkembang di lokasi ini, disajikan pada Tabel 3.7. Sedangkan jenis usaha industri rumah tangga yang telah ada di lokasi ini adalah
usaha jasa pembuatan tahu dan tempe yang masing-masing berjumlah 2 unit dan usaha pembuatan kerupuk dengan bahan ubi kayu.
3.2.5. Kesehatan
Di lokasi UPT Rantau Pandan SP 2, sarana kesehatan yang telah dibangun adalah 1 unit Puskesmas Pembantu dan 1 unit Posyandu. Dalam
pelaksanaannya, layanan kesehatan ini hanya didukung oleh 1 orang tenaga mantri, 1 orang petugas PLKB dan 2 orang dukun bayi. Penyakit yang sering
diderita oleh warga adalah malaria, disentri, muntaber, saluran pernafasan, penyakit kulit, typus dan influenza.
65
3.2.6. Pendidikan dan Sosial Budaya
Untuk sarana pendidikan, di lokasi UPT sampai saat ini belum terdapat bangunan sekolah. Proses belajar mengajar hanya memanfaatkan bangunan
Balai Desa. Tenaga guru yang mendukung proses belajar mengajar di lokasi berjumlah 6 orang, yang seluruhnya merupakan guru tidak tetap.
Kelompok budaya yang ada dan aktif di lokasi ini adalah kelompok paguyuban. Di bidang olah raga telah terbentuk sebuah kelompok catur, namun
kegiatannya masih kurang aktif. Organisasi sosial yang berkembang di UPT ini adalah PKK sebanyak 1 kelompok, Organisasi Olah raga sebanyak 1 kelompok,
Karang Taruna sebanyak 1 kelompok, Kelompok Tani sebanyak 9 kelompok, dan Persatuan Kematian sebanyak 1 kelompok. Dalam hal agama, di lokasi ini
seluruh warga beragama Islam. Sarana keagamaan yang telah ada adalah 1 buah bangunan mesjid yang merupakan bantuan dari pemerintah dan 2 buah
bangunan langgar hasil swadaya.
3.2.7. Kelembagaan
Status administrasi pemerintahan desa masih bersifat sementara dengan administrasi yang belum terlalu lancar. Untuk menjalankan administrasi desa,
telah ditunjuk 1 orang Kepala Desa, yang dibantu oleh 1 orang sekretaris desa, 1 orang ketua LMD, 1 orang staf desa, dan 1 orang Kepala Dusun.
Lembaga ekonomi yang pernah ada di lokasi ini adalah KUD ”Berkah Usaha Bersama” dengan No. Badan Hukum 09BHKopVIII2004 yang berdiri
pada tanggal 16 April 2004. Jenis usaha koperasi ini adalah Warung Serba Ada dengan sirkulasi modal berasal dari anggota dan bantuan pemerintah.
3.2.8. Prasarana Permukiman, Lingkungan dan Fasilitas Umum
Kondisi jalan di lokasi UPT Rantau Pandan SP 2 secara umum masih relatif baik dan masih bisa digunakan. Kondisi jalan poros-penghubung, dari
sepanjang 3,50 km, hanya sepanjang 1 km yang relatif buruk, meskipun masih bisa dilewati oleh kendaraan roda 4. Sementara untuk jalan desa 4,8 km
berada dalam kondisi baik. Untuk prasarana kesehatan lingkungan, di lokasi ini telah dibuat 36 buah
sumur gali untuk keperluan air bersih sehari-hari. Juga telah terdapat 20 jamban keluarga dengan kondisi yang masih baik. Kondisi fasilitas umum yang ada di
lokasi UPT ini, secara umum masih berada dalam kondisi yang cukup memadai, hanya saja dalam hal jenis dan jumlahnya masih jauh dari mencukupi. Kondisi ini
66 dapat dimengerti mengingat keberadaan UPT ini masih sangat baru. Jenis
fasilitas umum yang telah ada di UPT Rantau Pandan SP 2 antara lain 1 unit rumah KaUPT, 1 unit Balai Desa, 3 unit rumah ibadah, 1 unit Puskesmas
Pembantu, 1 unit bangunan KUD, 1 unit rumah petugas UPT, 1 buah gudang, 1 areal lapangan olah raga dan 1 areal perkuburan.
67
BAB IV METODE PENELITIAN