16 lingkungan dimana setiap individu dapat menggunakan kemampuan dan
energinya untuk meraih tujuan organisasi. Ini merupakan metoda untuk mendorong terjadinya inisiatif dan respon, sehingga semua permasalahan yang
dihadapi dapat dipecahkan secepatnya dan sefleksibel mungkin di titik mana masalah tersebut ditemukan. Empowerment murni memerlukan waktu yang tidak
sedikit, tapi dirasakan berdesir di seluruh organisasi dan menyebabkan perubahan di seluruh bagian organisasi. Para pakar menyatakan bahwa
diperlukan waktu 2 sampai 5 tahun untuk mencapai perubahan secara fundamental. Lazimnya, 3 bulan pertama digunakan untuk menyusun kelompok-
kelompok dan melakukan temu kerja dengan para manajer untuk menciptakan kesadaran akan pemberdayaan. Tiga bulan berikutnya melatih karyawan di garis
depan yakni memprakarsai kelompok-kelompok proyek fungsi silang dan menyusun program manajemen kinerja pencatatan. Selanjutnya pada 3 bulan
ketiga, membentuk tim–tim menejemen mandiri di beberapa bagian yang ditekuni. Pemberdayaan dimulai dari pimpinan tertinggi, sehingga seorang
pemimpin yang berpemberdayaan mengacu kepada visi, realita, orang dan keberanian yang dikenal sebagai berlian kepemimpinan Cook dan Macaulay,
1996. Organisasi yang berpemberdayaan tersebut haruslah didukung oleh suatu learning organization yang berfikir sistematis.
2.2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Marjuki 2002, strategi pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta membangun kemitraan didasarkan pada : 1 analisis yang jelas tentang
situasi masyarakat yang sangat heterogen yang akan diberdayakan; 2 pemilihan kelompok yang seksama dengan tidak memilih mereka yang telah diberdayakan
pada kelompok yang terpilih itu bila kemitraan dikembangkan; 3 mekanisme yang dibutuhkan untuk menjamin keterlibatan anggota masyarakat yang
tersisihmarjinal, misalnya kuota keanggotaan wanita dalam kelembagaan pembangunan setempat; 4 unit-unit organisasi lokal yang ada perlu disesuaikan
untuk mewadahi keikutsertaan mereka dalam proses menciptakan struktur baru; 5 kegiatan pembangunan yang bersifat multidimensional yang mengakibatkan
adanya interdepedensi antar aktor kunci yang menuntut adanya kemitraan yang kuat dan harus didasari saling percaya dan saling menguatkan. Pola kemitraan
hanya bisa diraih dengan berdayanya elemen dasar individu keluarga dan masyarakat.
17 Sejalan dengan hal tersebut diatas, Karsidi 2002 memperjelas secara
lebih tegas pendekatan strategis dalam pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:
a Proses pembelajaran rakyat harus dimulai dengan tindakan mikro, namun memiliki konteks makro dan global. Dialog mikro-makro harus terus menerus
menjadi bagian dari pembelajaran masyarakat agar berbagai pengelolaan mikro dapat menjadi policy input dan policy reform sehingga memiliki dampak
yang lebih luas. b Pengembangan sektor ekonomi strategis dilakukan sesuai dengan kondisi
lokal. Yang dimaksud produk strategis unggulan di sini tidak hanya produksi yang ada di masyarakat seperti laku di pasaran, tetapi juga unggul dalam hal
bahan baku dan teknis produksinya serta memiliki keterkaitan sektoral yang tinggi.
c Mengganti pendekatan kewilayahan administratif dengan pendekatan kawasan, karena pemberdayaan masyarakat tidak mungkin didasarkan atas
kewilayahan administratif. Pendekatan kewilayahan administratif adalah pendekatan birokrasikekuasaan sedangkan pendekatan kawasan berarti
lebih menekankan pada kesamaan dan perbedaan potensi yang dimiliki oleh suatu kawasan tertentu. Pendekatan ini akan memungkinkan terjadinya
pemberdayaan masyarakat dalam skala besar disamping keragaman model yang didasarkan atas keunggulan kawasan satu terhadap yang lainnya.
Lebih lanjut akan dimungkinkan terjadinya kerja sama antar kawasan yang lebih produktif.
d Membangun kembali kelembagaan masyarakat. Peran serta masyarakat menjadi keniscayaan bagi semua upaya pemberdayaan masyarakat, jika
tidak dibarengi dengan munculnya kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya yang benar-benar diciptakan oleh masyarakat itu sendiri.
e Mengembangkan penguasaan pengetahuan teknis. Perlu dipahami bersama bahwa desakan modernisasi telah menggusur ilmu pengetahuan dan
teknologi lokal dan menciptakan ketergantungan pada input luar serta hilangnya kepercayaan diri yang sangat serius. Penyuluhan harus mampu
mengembalikan kepercayaan diri kelompok sasaran penyuluhan serta dapat menggerakkan proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan mereka yang sangat penting untuk dikembangkan.
18 Temuan-temuan lokal harus mendapatkan pengakuan sejajar dengan inovasi
baru dari luar. f Pengembangan kesadaran, perlunya diketahui aspek politik dan ekonomi,
sehingga bukan hanya yang berorientasi bantuan teknis. Penyuluhan yang berorientasi pada sasaran merupakan pendekatan yang sangat penting
sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat. g Membangun jaringan ekonomi strategis, yang berfungsi mengembangkan
kerja sama dalam mengatasi keterbatasan yang dimiliki kelompok ekonomi satu dengan lainnya baik dalam bidang produksi, pemasaran, teknologi dan
permodalan. Disamping itu, jaringan strategis juga berfungsi sebagai pembelajaran sasaran penyuluhan.
h Kontrol kebijakan pemerintah agar benar-benar mendukung upaya pemberdayaan masyarakat. Sebagai contoh adalah keikutsertaan organisasi
petani dalam proses pengambilan keputusan tentang kebijakan pertanian. i Menerapkan model pembangunan berkelanjutan, agar setiap peristiwa
pembangunan mampu secara terus menerus mengkonservasi daya dukung lingkungan sehingga daya dukung lingkungan dapat dipertahankan untuk
mendukung pembangunan bagi generasi mendatang. Sebagaimana telah diuraikan di atas, sasaran strategi pemberdayaan
masyarakat bukanlah sekedar peningkatan pendapatan semata, melainkan juga merupakan upaya membangun basis ekonomi yang bertumpu pada usaha tani,
kebutuhan masyarakat dan sumber daya lokal yang handal. Disamping itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat harus pula diarahkan pada upaya-upaya
untuk menciptakan proses pembangunan ekonomi yang lebih demokratis dan berkeadilan serta menjamin terciptanya kemandirian dan berkelanjutan.
Dalam kerangka tersebut, keberhasilan upaya pemberdayaan masyarakat tidak hanya dapat dilihat dari meningkatnya pendapatan masyarakat melainkan
juga dari aspek-aspek penting dan mendasar lainnya. Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian dalam pemberdayaan masyarakat antara lain:
1 Pengembangan organisasikelompok
masyarakat yang dikembangkan dan berfungsi dalam mendinamiskan kegiatan produktif masyarakat.
2 Pengembangan jaringan strategis antar kelompokorganisasi masyarakat
yang terbentuk dan berperan dalam pengembangan masyarakat. 3
Kemampuan kelompok masyarakat dalam mengakses sumber-sumber luar yang dapat mendukung pengembangan mereka, baik dalam bidang
19 informasi pasar, permodalan, serta teknologi manajemen termasuk
didalamnya kemampuan lobi ekonomi. 4
Jaminan atas hak-hak masyarakat dalam mengelola sumber daya lokal. 5
Pengembangan kemampuan teknis dan manajerial kelompok masyarakat sehingga berbagai masalah teknis dan organisasi dapat dipecahkan
dengan baik. 6 Terpenuhinya kebutuhan hidup dan meningkatnya kesejahteraan hidup
mereka serta kemampuan menjamin kelestarian daya dukung lingkungan bagi pembangunan.
2.3. Perkembangan Transmigrasi Lahan Kering