150
b. Tingkat Kepercayaan Diri dan Motivasi Transmigran
Tingkat kepercayaan diri, motivasi dan tanggung jawab dari transmigran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan teknologi atau rencana
teknis yang diterapkan di suatu lokasi. Hal ini juga berhubungan erat dengan kemampuan transmigran mengadopsi pelatihan, pembinaan atau petunjuk yang
diberikan. Informasi dan data terhadap tingkat kepercayaan diri dan tanggung jawab
transmigran diperoleh melalui kuesioner, disamping melalui kegiatan Participatory Rural Appraisal PRA. Metode PRA merupakan pendekatan yang
melihat masyarakat sebagai subyek penelitian, atau dengan pengertian lain bahwa masyarakat terlibat aktif didalam proses penelitian tersebut. Dalam
pelaksanaan PRA ini, dapat digali berbagai aspek penilaian terhadap kesiapan masyarakat di UPT tersebut. Hal ini disebabkan karena apapun yang diterapkan
atau diberikan pada suatu lokasi, tidak berhasil optimal tanpa kesiapan dari masyarakatnya.
Dari kenyataan bahwa warga sangat antusias menyambut tim dan menjawab semua pertanyaan dari pemberi kuesioner dengan tanpa rasa takut
atau malu-malu, merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa secara kualitatif warga tranmigran di lokasi ini memiliki tingkat kepercayaan diri dan
motivasi diri yang baik. Disamping itu, ketika dilakukan kegiatan PRA, warga transmigran terlihat berduyun-duyun menghadiri kegiatan ini. Mereka juga
mendengarkan dengan seksama ‘aturan main’ yang dijelaskan oleh Tim dalam mengikuti jalannya kegiatan PRA. Dalam kegiatan PRA, warga dengan aktif
berdiskusi dan mengeluarkan pendapat serta menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi di lokasi ini. Ketika dilaksanakan wawancara melalui
kuesioner, warga bersedia meluangkan waktu dan bekerja sama dengan pewawancara. Kondisi ini mencerminkan bahwa warga transmigran di lokasi UPT
Rantau Pandan SP 1 memiliki kepercayaan diri dan motivasi diri yang baik.
c. Tingkat Tanggung Jawab Transmigran
Tingkat tanggung jawab yang dimaksudkan disini adalah tingkat tanggung jawab transmigran dalam mengelola lahan yang telah diberikan oleh pemerintah.
Disamping itu juga tanggung jawab terhadap segala bentuk masukan serta bantuan yang telah diberikan. Analisis terhadap tingkat tanggung jawab
transmigran sangat penting untuk diketahui, untuk antisipasi, sejauh mana investasi misalnya dalam bentuk bantuan-bantuan dapat diberikan. Data dan
151 informasi yang menunjukkan tingkat tanggung jawab transmigran diperoleh
melalui kuesioner, kegiatan PRA serta kondisi faktual di lapangan. Dari data hasil kuesioner, diperoleh informasi bahwa sebagian besar
warga telah mengusahakan lahan yang telah diberikan, khususnya lahan perkarangan. Dari kondisi faktual memang terlihat bahwa sebagian besar warga
telah mengusahakan lahan perkarangannya dengan berbagai macam tanaman. Sementara untuk Lahan Usaha, masih banyak warga yang belum
mengusahakannya. Ketika dieksplorasi lebih jauh tentang alasan belum mengusahakan lahan usaha, menurut mereka, hal ini disebabkan karena mereka
tidak memiliki modal usaha yang cukup untuk mengusahakannya, disamping ada juga yang memberikan alasan karena lahan usahanya yang belum siap olah, dan
banyak terdapat simpukan-simpukan. Meskipun demikian mereka menyatakan bersedia dan ingin mengelola lahan usahanya bila masalah-masalah yang tidak
bisa mereka atasi tersebut dapat diselesaikan. Fakta-fakta ini menunjukkan, bahwa para transmigran ini sebenarnya memiliki rasa tanggung jawab yang
cukup besar, ketika kepada mereka diberikan sesuatu kepercayaan.
d. Analisis tingkat kompetensi transmigran dan pengelola UPT