Kerentanan Ekonomi Kerentanan Parsial
150
Gambar 25 Kerentanan Ekonomi Pulau-Pulau Kecil yang Dika ji 150
151
151 Gambar 26 Komposit Kerentanan Lingkungan dan Kerentanan Ekonomi Pulau-Pulau Kecil yang Dikaji
152
6.3 Analisis Kesesuaian Spasial 6.3.1 Analisis Kesesuaian Spas ial be rdas arkan Karak teristik Sumberdaya
Pulau-pulau kecil studi umumnya berpenghuni padat. Terdapat 2 pulau yang tidak dihuni dan diperuntukkan untuk kegiatan wisata bahari baik wisata jenis
selam Tabel 30, diving maupun wisata pantai kategori berjemur dan memancing. Untuk itu dilakuka n analisis kesesuaian spasial pada perunt uka n wilayah tersebut.
Hasil analisis menunj ukka n kegiatan wisata pantai kategori snorkling memiliki luasan yang sangat sesuai 37,41 ha, kategori sesuai seluas 67,38 ha dan tidak
sesuai seluas 27,91 ha Gambar 27. Untuk kategori Selam dengan kriteria sangat sesuai seluas 53,21 ha, kategori sesuai seluas 73,33 ha dan kategori tidak sesuai
seluas 32,90 ha Gambar 28.
Gambar 27 Kesesuaian Spasial Wisata Snorkling
153
Gambar 28 Kesesuaian Spasial Wisata Selam Kesesuaian spasial wisata memancing kategori sangat sesuai seluas 222,42
ha, kategori sesuai seluas 542,60 ha, dan kategori tidak sesuai seluas 32,42 ha Gambar 29.
Gambar 29 Kesesuaian Spasial Wisata Memancing
154
Kesesuaian spasial wisata berjemur dengan kriteria sangat sesuai seluas 4,50 ha, kategori sesuai 8,20 ha dan tidak sesuai seluas 28,00 ha Gambar 30. Secara
detail, informasi kesesuaian spasial peruntukan wisata pantai dan laut dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabe l 29 Kesesuaian Spasial Wisata Pulau-Pulau Kecil yang Dika ji Kategori Wisata
Luasan ha S1 Sangat Sesuai
S2 Sesuai N Tidak Sesua i
Selam Snorkling
Memancing Berjemur
53,21 37,41
222,42 4,50
73,33 67,38
542,60 8,20
32,90 27,91
32,42 28,00
Gambar 30 Kesesuaian Spasial Wisata Berjemur
155
Selain kesesuaian spasial peruntukan wisata pantai dan wisata laut seperti yang dijelaskan diatas, penelitian ini juga mengkaji kesesuaian pemukiman.
Kesesuaian spasial peruntukan pemukiman dapat dilihat pada Tabel 30 dan Gambar 31.
Tabel 30 Kesesuaian Spasial Pemukiman Pulau-Pulau Kecil yang Dikaji No.
Lokasi Pulau Luas Lahan Ha
S1 S2
N 1
Balang Lompo 4,01
12,90 5, 28
2 Balang Caddi
2,92 8,06
4,40 3
Sanane 0,00
3,40 1,90
4 Badi
0,77 0,00
7,34 5
Bontos ua 0,00
3,20 0,00
6 Pajeneka ng
0,00 4,67
0,00
Gambar 31 Kesesuaian Spasial Pemukiman Pulau-Pulau Kecil yang Dika ji
156
Hasil analisis menunjukkan bahwa kesesuaian lahan di Pulau Balang Lompo kategori sangat sesuai seluas 4,01 ha, kategori sesuai seluas 12,90 ha dan kategori
tidak sesuai seluas 5,28 ha. Kesesuaian lahan pemukiman di Pulau Balang caddi untuk kategori sangat sesuai seluas 2,92 ha, kategori sesuai seluas 8,06 ha dan
kategori tidak sesuai seluas 4,40 ha. Kesesuaian lahan pemukiman di Pulau Sanane memiliki kriteria sesuai dengan luas 3,40 ha dan tidak sesuai seluas 1,90
ha. Kesesuaian lahan pemukiman dengan kategori sangat sesuai di Pulau Badi seluas 0,77 ha dan tidak sesuai seluas 7,34 ha. Pulau Bontosua memiliki
kesesuaian lahan dengan kategori sesuai seluas 3,20 ha dan Pulau Pajenekang seluas 4,67 ha.
Berdasarkan hasil kesesuaian spasial diatas menunjukkan Pulau yang memiliki kesesuaian spasial untuk dikembangkan peruntukan pemukiman adalah
Pulau Balang Lompo dan Pulau Balang Caddi. Sedangkan pulau-pulau lainnya memiliki kesesuaian spasial peruntukan pemukiman yang kecil.