Wisata Bahari Jasa-jasa Lingkungan
21 membutuhkan ekolog, dengan maksud jika terjadi penurunan jasa sumberdaya
alam maka akan menghasilkan pula penurunan nilai ekonomi ekosistem tersebut dan berimplikasi pada penurunan kesejahteraan sosial. Pengelolaan pesisir pulau-
pulau kecil dengan ’Konsep Ekosistem’ adalah lebih tepat dewasa ini digunakan sebagai falsafah dasar untuk pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia, karena
merupakan konsep induk dengan perspektif lebih luas, integratif, mencakup proses interaksi dinamika lingkungan hidup, ruang, wilayah, kawasan dan lain-
lain, secara saintifik terukur dan terprediksi, dan telah diadopsi luas oleh negara- negara maju di dunia dan negara-negara lain anggota PBB, khususnya yang
tergabung dalam Small Islands Development States SIDS Bass and Dalal- Clayton 1995 in Adrianto 2005. Informasi ekologis dalam Tabel 1
menunjukkan bahwa di wilayah pesisir perairan laut dangkal perairan teritorial dari pantai sampai kedalaman 200 m, merupakan wilayah yang paling produktif
karena pengaruh kontribusi interaksi dari darat, tetapi perairan ini sangat rentan dari dampak degradasi akibat aktivitas manusia. Adapun produktivitas di perairan
laut Zona Ekonomi Eksklusif kedalaman 200 m sangat dipengaruhi oleh produktivitas perairan dangkal.
Holling 1986 menyatakan bahwa tantangan pengelolaan sumberdaya alam saat ini adalah semakin besarnya perubahan ekologis dan sosial yang
menyebabkan munculnya kejutan-kejutan dan ketidakpastian yang semakin tinggi. Pesisir dan pulau kecil merupakan sebuah sistem dimana aspek ekologi dan aspek
sosial terkait sangat erat dan merupakan sebuah sistem yang terintegrasi. Kedua aspek ini memiliki kompleksitas dan terus berubah dimana keduanya bersifat non-
linier dan menempati batas tertentu dalam dinamikanya Folke et al. 2002.
Tabe l 1 Potensi Kemampuan, Pemanfaatan Jasa, dan Ancaman pada Ekos istem di Sub-Wilayah Pesisir Pulau-Pulau Kecil
Sub-wilayah Penjelasan
Potensi Kemampuan Jasa Ekosistem
Pemanfaatan Jasa Ekosistem
Ancaman
1 Pantai berpasir
di pantai terbuka, jauh dari muara sungai
estuari tempat bersarang
penyu rekreasi konservasi
perusakan habitat, tambang pasir,
tumpahan minyak 2 Pantai
berbatu terbuka kena ombak
Kaya biodiversitas Rekreasi
Erosi pantai 3 Terumbu
karang di perairan jernih,
perairan dangkal, kedalaman 200 m;
sangat peka kekeruhan, kenaikan suhu,
pencemaran, sedimentasi; Jika
terumbu karang hidup sehat meluas,
pertandabanyak ikan tuna.
sangat produktif, tempat berbiak,
berlindung ikan kerapu, tuna, kakap,
udang, penyu, biota laut lain, rumput laut
Konservasi, pariwisata,
perikanan perlindungan pantai,
pulau- pulau kecil dari gelombang
besar dan kenaikan muka laut
tangkapan ikan berlebih, racun ikan,
pemboman, penambangan karang,
erosi dari penggundulan vegetasi di darat
4 Padang lamun
rumput laut
terdapat di antara terumbu karang dan
mangrove bakau sangat produktif, tmpt
berbiak,tumbuh, berlindung ikan,
udang, kepiting dan biota laut lain,kaya
nutrisi alami sumber makanan,
farmasi, kosmetik, industri biotek, dan
sumber energi biofuel.
Tangkapan ikan berlebih, perusakan karang dan
mangrove, pencemaran minyak, sedimentasi
5 Pantai berlumpur
terdapat di sekitar muara sungai estuari,
delta produktivitas biologis
tinggi, kaya siklus nutrisi.
Konservasi perusakan habitat,
pencemaran minyak. 6 Estuari
Delta pertemuan air tawar
dan laut perairan payau
sangat produktif, kaya nutrisi, berbiak ikan,
udang, kepiting, jalur pelayaran,
akuakultur, perikanan tradisionil
sampah, pencemaran banjir, sedimentasi
7 Mangrove hutan
bakau terdapat di sekitar
muara sungai, tempat berlumpur, bau sulfur,
perangkap debris sampah, kaya nutrisi,
pencegah erosi, pelindung pantai
kaya udang, kepiting, udang; tempat
beberapa mamalia, reptil, burung; produksi
primer sangat tinggi sumber kayu untuk
konstruksi, reklamasi lahan,
akuakultur, pariwisata, industri
biotek dan perlindungan bentuk
pantai tumpahan minyak,
pestisida-pupuk dari pertanian, pembabatan
kayu mangrove, pembukaan tambak
berlebihan
8 Hutan rawa
pasang surut
sepenuhnya mangrove atau didominasi
tumbuhan nipah siklus nutrisi tinggi,
tempat makan ikan, udang, kepiting saat
pasang naik, perangkap sedimen
sumber kayu, rumah tradisional,
reklamasi lahan basah, tempat
akuakultur dan sumber gula atau
bioethanol tumpahan minyak
pestisida-pupuk berlebih dari pertanian,
pembabatan nipah bakau
9 Laguna agak tertutup, sedikit
terbuka, jalan masuk dari laut dapat berubah-
ubah produktivitas ikan,
udang, kepiting, tempat berbiak secara alami
biota laut lain pariwisata, navigasi,
tangkap ikan, budidaya.
pencemaran 10 Pulau-
Pulau Kecil
Terdiri dari gosong karang, pulau karang
muncul, atol, vulkanik; pulau benua; ukuran
luas kurang dari 2 000 km
2
masing-masing pulau dianggap mempunyai
ekosistem unik.
. Jumlah seluruh Indonesia 17 000
ragam pulau-pulau. pariwisata,
pemukiman, stasiun pengamat, pertanian
subsisten, marikultur
sumber bioindustri masa depan,
termasuk biofood biofuel.
air tanah minim, intrusi air laut; limbah;
penduduk padat; Penebangan vegetasi,
pemanasan global, lenyapnya pulau- pulau
kecil akibat kenaikan muka laut 15-19
mmtahun.
Sumbe r : Bass and Dalal-Clayton 1995 in Adrianto 2004