Je nis dan Sumbe r Data
A Exposure Keterterbukaan
1 Kenaikan Muka Laut Sea Level Rise
Data kenaikan muka laut ini diperoleh melalui satelit altimeter seperti Topex Poseidon. Jason 1 dan Jason 2 yang dapat diunduh melalui situs
http:www.aviso.oceanobs.comennewsocean-indicatorsmean- sealevelindex.html
. Data yang dihasilkan berformat NetCDF Network Common Data Form menggunakan sistem grid dengan ukuran 0.25
o
x 0.25
o
atau kurang lebih 27.8 km x 27.8 km dan tersedia dari Oktober 1992 hingga Desember 2010
dengan cakupan seluruh dunia Hartanto and Maulana 2010. Kenaikan permukaan laut Global Measure Sea Level GMSL sekitar 3,2
mmtahun Gambar 14 dihitung setelah menghilangkan sinyal tahunan dan semi- tahunan meliputi penapisan pola musiman, tekanan atmosfir, proses baroklinik
laut da n pengaruh angin. Filter 2 bulanan diterapkan pada titik-titik biru, sementara filter 6 bulanan digunakan pada kurva merah dan menerapkan koreksi
postglacial rebound -0,3 mmtahun. Dalam perhitungan kenaikan permukaan laut globa l dilakukan analisis ketidakpastian dari setiap koreksi altimetri serta
perbandingan dengan hasil tide gauge yang memberikan kesalahan pada trend sekitar 0,6 mmtahun pada selang kepercayaan 90.
Pengolahan data trend kenaikan muka laut diawali dengan mengekstrak data berformat netcdf .nc dengan menggunakan ODV Ocean Data View menjadi
data berformat teks .txt pada area yang berkoordinat batas 0,5
o
LS – 12,5
o
LS dan 101,5
o
BT – 118,5
o
BT. Untuk keperluan informasi yang lebih detail sebagai masukan dalam sel di pantai maka dilakukan interpolasi hingga ukuran spasial
grid menjadi 1 km x 1 km. Selanjutnya hasil interpolasi tersebut dicari yang posisinya terdekat dengan posisi sel yang ada di pantai.
71
Gambar 14. Trend Kenaikan Muka Laut Global dari AVISO Oktober 1992 Desember 2010
Tahapan proses pengolahan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Pemilihan periode waktu dan pemilahan domain data kedalam domain lokasi pengamatan.
2. Data spasial dari masing-masing domain lokasi setiap jamnya dilakukan proses
analisis spasial dengan menggunakan metode Optimal Interpolation OI dengan luaran yang memiliki resolusi spasial sebesar 1 km x 1 k m.
3. Pemilihan dan pemilahan data grid dari hasil OI yang terdekat dengan sel-sel
dari tiap lokasi. 4.
Perhitungan data rata-rata tahunan annual mean dari grid-grid yang telah terpilih.
5. Perhitungan perubahan kenaikan muka laut relatif dari masing-masing grid
rata-rata tahunan dengan menghitung slope trend dari persamaan linier antara tahun dengan kenaikan muka laut relatif. Perhitungan tersebut menggunakan
persamaan sebagai berikut: atau
……………………………...………3 Dimana:
RTMLR = Rata-rata tinggi muka laut relatif mm s
= slope perubahan rata-rata tinggi muka laut terhadap waktu mmtahun
t = waktu tahun
c = konstanta linier
6. Identifikasi dan relasi ke dalam sel pada spatial database.
2 Pasang Surut
Data prediksi pasang surut diperoleh dengan menggunakan data konstituen komponen pasang surut dari data satelit Tope x Poseidon dan Jason yang
tersedia pada perangkat lunak MIKE 21 dengan menggunakan modul Analisis dan Prediksi pasang sur ut. Data ko nstituen pasang surut tersebut dibangun dengan
metode IOS yang menggunakan kriteria Rayleight yang dikemba ngka n oleh G. Foreman dimana nilai-nilai konstituen diperoleh dari hasil analisis dengan
menggunakan data reanalisis dari merged dataset citra satelit Tope x Poseidon. Jason da n ERS-1ERS-2. Jumlah konstituen pasang surut yang digunakan yaitu
dari hasil perhitungan Doodson’s tidal potential yaitu dengan menghitung amplitudo dan fase dengan metode least squares dan frekuensi. Faktor nodal dan
argumen astronomik diperoleh dengan metode Doodson’s Saputra and Hartanto 2010.
Untuk menyeleksi konstanta dari paket data standar yang disusun oleh 69 konstanta. Konstanta standar terdiri atas 45 konstanta astronomi utama dan 24
konstanta perairan dangkal. Konstanta tersebut hanya terdiri dari ko nstanta utama M
2
, S
2
, N
2
, K
2
, K
1
dan O
1
Amplitudo dan fase dihitung melalui metode least square. Untuk perhitungan frekuensi, nodal faktor dan argumen astronomi. Program referensi
asal waktu pada 1 januari 1976 untuk perhitungan dari variabel astronomi. Representasi umum dari deret waktu pasang surut dibuat sesuai dengan
pengembangan harmonik. yang menggunakan tipe terendah dari interaksi yang
memungkinkan. Tambahan 77 untuk konstanta perairan dangkal yang dimasukkan pada modulasi deret waktu pasang surut yang berasal dari sisa konstanta utama
dengan mempertimbangkan tipe tertinggi pada interaksi.