Pendekatan Sistem Pendekatan Sistem dalam Penge lolaa n Pulau-Pulau Kecil .1 Batasan Sistem
57 Input yang dimasukkan pada penelitian ini adalah kajian pengelolaan di
Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan pada saat dilakukan penelitian kondisi eksisting, berdasarkan kondisi sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, kondisi geografis wilayah, jumlah lahan yang digunakan, teknologi pemanfaatan, kelayakan usaha pemanfaatan sumberdaya serta prasarana
dan sarana wilayah. Pemanfaatan sumberdaya yang ada meliputi kegiatan penangkapan ikan
terkait dengan kegiatan pariwisata. Dalam upaya pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam, faktor kerentanan pulau kecil merupakan faktor yang paling
utama untuk diketahui dimana kerentanan sebagai kondisi-kondisi dan proses fisik, sosial, ekonomi dan faktor lingkungan, akan menimbulkan kerentanan pada
sistem masyarakat dan menimbulkan ba haya. Faktor lingkungan meliputi kerentanan penempatan dan lingkungan yang dibangun, yang dapat diwakili
melalui faktor lingkungan pulau-pulau kecil seperti lokasi, konstruksi bangunan dan teknik untuk membangun infrastruktur. Di pulau-pulau kecil, faktor
lingkungan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekosistem yang terdapat di pulau-pulau kecil, yang saling terkait antara ekosistem satu dengan ekosistem
lainnya. Faktor lingkungan dan fisik pulau-pulau kecil meliputi pengurasan dan penurunan sumber daya alami, kondisi ekosistem, kondisi kenaikan muka laut,
kondisi pasang surut, kondisi gelombang dan kemiringan pulau. Beberapa unsur lain yang dapat mempengaruhi sifat kerentanan lingkungan adalah penggunaan
bahan berbahaya dan beracun, kurangnya udara bersih, air dan sanitasi yang bentuknya tidak sesuai dengan manajemen limbah. Faktor ekonomi terkait dengan
isu kepadatan penduduk, keterpencilan wilayah, kemiskinan tingkat individu dan masyarakat, ekonomi nasional, hutang, pinjaman, asuransi, dan berbagai faktor
ekonomi lainnya. Selanjutnya faktor daya dukung lahan sebagai batas ambang banyaknya kehidupan atau kegiatan ekonomi, yang dapat didukung oleh suatu
lingkungan merupakan faktor yang harus dipe rtimba ngka n. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa sumberdaya alam dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan bila dikelola tanpa melampaui daya dukung lahan dan lingkungannya serta kesesuaian lahan yang dapat dimanfaatkan. Daya dukung
lahan yang menjadi pertimbangan pengukuran adalah potensi lestari stok ikan yang menjadi target penangkapan pada perikanan tangkap dan potensi kegiatan
wisata yang terdapat di pulau, kondisi transportasi pulau berkaitan dengan pemanfaatan lahan dan kebutuhan primer sehari- hari.
Prioritas adaptif kajian dilakuka n dengan pe ndeka tan pengetahuan kondisi ekosistem yang stabil dan
terdapat di pulau-pulau kecil. Kajian pengelolaan pulau-pulau kecil terkait dengan studi ke rentana n yang terjadi di pulau-pulau kecil, dianalisis dengan bantuan
pendapat stakeholders terkait yang dianggap paham dan mengerti situasi wilayah kajian dengan bantuan analisis prospekt if dengan faktor pengukur bioteknis,
lingkungan, ekonomi, sosial budaya dan kelembagaan yang terdapat di pulau yang menjadi objek pe nelitian.
Kebijakan pengembangan di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan dibuat berdasarkan kajian pengelolaan pulau-pulau kecil
dengan pendekatan sistem. Pendekatan sistem ada lah suatu pe ndekatan yang melakukan studi tentang sistem dan atau organisasi dengan menggunakan azas-
azas ilmiah yang dapat menghasilkan suatu konsepsi atau model. Konsepsi dan model tersebut dapat digunakan sebagai dasar kebijakan, perubahan struktur,
strategi dan taktik pe ngelolaan sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan kebijakan pengelolaan pulau-pulau kecil
dengan mengikutsertakan pendapat pemangku kepentingan stakeholders. Analisis yang digunakan adalah analisis Multi Criteria Decision Making
MCDM dan Prospectif Analysis. Parameter yang digunakan dalam analisis MCDM didasarkan pada kerentanan pulau, kesesuaian lahan dan daya dukung
pulau-pulau kecil yang dikaji dan disesuaikan dengan pendapat stakeholders. Sementara dalam analisis prospektif, dasar kajiannya menggunakan pendapat
stakeholders yang telah dirankingkan berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat ketergantungan seluruh elemen faktor yang berpengaruh dalam pengelolaan
pulau-pulau kecil di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.
59
Gambar 9 Kerangka Pikir Penelitian Sistem Sos ial Ekologi Pulau-Pulau Kecil di
Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupa ten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
Faktor Kerentanan Faktor Kesesuaian
Spasial
Kesesuaian Spasial berdasarkan Kerentanan Pulau-pulau Kec il
Daya Dukung Su mberdaya Pulau-Pu lau Kec il
Multi Kriteria Pengelolaan Pulau-Pu lau Kec il
Model Pengelolaan Pulau -Pulau Kecil d i Keca matan Liu kang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan,
Provinsi Su lawesi Selatan Kerentanan Lingkungan
Ke rentanan Ekono mi Kesesuaian Spasial Pe mukiman,
Wisata Bahari dan Wisata Pantai
4 M ETODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan
nyata sekarang sementara berlangsung. Tujuan utama penggunaan metode ini untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat
penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu Travers 1978 in Sevilla et al. 1993. Ada beberapa alasan menggunakan metode
deskriptif. Salah satu diantaranya adalah bahwa metode ini telah digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih banyak segi dibanding dengan metode- metode
penyelidikan lain. Metode ini banyak memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaan mutakhir dan dapat membantu
peneliti dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan.