Wisata Kultural Jasa-jasa Lingkungan

23 Pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana dengan pengelolaan sumberdaya lain umumnya masih didasarkan pada asumsi adanya daya dukung ekosistem untuk menghasilkan produksi dan jasa lingkungan secara terus menerus, dan kegiatan produksi dapat dikontrol sepenuhnya. Gunderson et al. 1995 menyatakan bahwa simplifikasi lansekap darat dan laut untuk produksi sumberdaya tertentu dalam jangka pendek memang dapat menyuplai kebutuhan pasar, tetapi dengan pengorbanan penurunan diversitas umumnya pengelola sumberdaya berupaya untuk mengontrol proses perubahan pada lansekap tersebut untuk menstabilisasi output dari ekosistem dan mempertahankan pola konsumsi manusia Holling and Meffe 1996. 2.7 Kerentanan Pulau-Pulau Kecil PPK 2.7.1 Konsep dan Definisi Ke rentanan Kerentanan didefinisikan sebagai karakteristik spesifik atau kondisi yang akan meningkatkan kemungkinan bencana yang akan mengakibatkan kerusakan, kerugian dan kehilangan. Tingkat kerentanan bervariasi tergantung dari karakteristik exposure, seperti tingkat desain, material konstruksi, demografi, lokasi geografis, dan sebagainya Noson 2000. Seluruh ekosistem terus mengalami perubahan gradual berupa perubahan iklim, masukan nutrien, fragmentasi habitat atau eksploitasi biotik. Selama ini diasumsikan bahwa alam merespon perubahan gradual tersebut juga secara perlahan. Perubahan drastis dapat merubah ke keadaan yang sangat berbeda yang dapat menghambat proses perubahan alam yang perlahan tersebut sehingga menimbulka n ko nsekuensi sosial dan ekonomi yang besar. Peruba han dari satu keadaan ke keadaan lainnya merupakan salah satu karakteristik dari sistem adaptif yang kompleks. Teori sistem kompleks Holland 1995 menyatakan bahwa alam berada dalam keadaan tetap atau mendekati keadaan seimbang, dimana perspektif ini mendominasi ilmu dan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam yang digunakan selama ini Gunderson et al. 1995. Pendefinisian Kerentanan muncul dengan asumsi 1 bahwa di alam, kondisi-kondisi bahaya da n be ncana merupaka n “kondisi luar“ da n tidak

Dokumen yang terkait

Kajian Pengelolaan Sumberdaya Pulau-pulau Kecil (Studi Kasus Kepulauan Tobea Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara)

1 80 228

Kajian pemanfaatan pulau kecil berbasis kesesuaian dan daya dukung (kasus gugus Pulau Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara)

0 11 84

Pengelolaan Sumberdaya Pulau Kecil Untuk Ekowisata Bahari Berbasis Kesesuaian Dan Daya Dukung. (Studi Kasus Pulau Matakus, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku)

0 21 328

Pengembangan wisata bahari dalam pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil berbasis kesesuaian dan daya dukung (Studi kasus Pulau Sebesi Provinsi Lampung)

0 3 18

Kajian model kesesuaian pemanfaatan sumberdaya pulau-pulau kecil berbasis kerentanan dan daya dukung di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan

1 26 436

Analisis kesesuaian dan daya dukung ekowisata bahari pulau hari kecamatan laonti kabupaten Konawe Selatan provinsi Sulawesi Tenggara

3 18 117

Kajian Pengelolaan Sumberdaya Pulau pulau Kecil (Studi Kasus Kepulauan Tobea Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara)

0 5 109

Pengelolaan Sumberdaya Pulau Kecil Untuk Ekowisata Bahari Berbasis Kesesuaian Dan Daya Dukung. (Studi Kasus Pulau Matakus, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku)

2 11 159

Model Bioekonomi Pengelolaan Sumberdaya Rajungan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan

1 7 95

Kondisi Terumbu Karang di Pulau Samatellu Pedda Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 102