127 Rumah yang bagus selalu identik dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi, dan
selalu pula identik dengan rumah ponggawa bagang.
140
6 ANALISIS KESESUAIAN SPASIAL BERBASIS KERENTANAN DAN DAYA DUKUNG PULAU-PULAU KECIL
6.1 Kerentanan Parsial
Kerentanan pesisir meliput i kerentanan lingkungan environmental vulnerability dan kerentanan ekonomi economic vulnerability. Kerentanan
lingkungan berbeda dengan kerentanan ekonomi disebabka n oleh tiga hal, yaitu : 1 lingkungan termasuk didalamnya sistem yang kompleks dengan perbedaan
disetiap level kelompok spesies dan karakteristik fisik habitat, 2 berbeda dengan indikator umum untuk manusia sosial yang dapat digunakan secara luas dengan
menggunakan asumsi bahwa kebutuhan dan ambang batas untuk resiko pada umumnya sama, sedangkan indikator untuk lingkungan sangat diba tasi oleh
kondisi geografi dan 3 indikator ekonomi dapat diekspresikan dalam unit uang yang dapat digunakan secara luas diseluruh dunia dengan menggunakan unit
pembanding Kaly et al. 2005. Penelitian ini mengacu pada dua jenis kerentanan tersebut di atas yaitu kerentanan lingk ungan da n ke rentana n eko nomi.
6.1.1 Kerentanan Lingk ungan
Kerentanan lingkungan yang diukur pada penelitian ini meliputi keterbukaan sea level rise, tinggi gelombang dan rata-rata kisaran pasang surut;
sensitifitas elevasi kemiringa n dan geomorfologi pulau serta daya adaptasi kondisi habitat lamun, jenis lamun, persentase tutupan karang dan jenis terumbu
karang. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh nilai kerentanan pulau-pulau kajian dapat dilihat Tabel 24. Hasil penilaian kerentanan di tiap sel menunjukkan
bahwa pulau-pulau kajian memiliki tingkat kerentanan yang variatif yaitu kerentanan yang sangat tinggi hingga kerentanan rendah. Komponen-komponen
nilai kerentanan untuk tiap sel di lokasi studi dapat dilihat pada Lampiran 2.
A Exposure Keterbukaan
Keterbukaan merupaka n salah satu konsep dari kerentanan yang memiliki pengertian umum dalam hal tingka tan da n jangka wakt u da ri suatu sistem
berinteraksi dengan gangguan. Keterbukaan ini pada sebagian besar formulasi
130
merupakan salah satu elemen pengembangan kerentanan. Keterbukaan merupakan sebuah atribut dari hubungan antara sistem dan gangguan system and
perturbation. Keterbukaan berhubungan dengan pengaruh atau stimulus dampak pada suatu sistem. Dalam kaitannya dengan perubahan iklim kenaikan muka
laut, tidak hanya menyangkut masalah ke jadian da n po la iklim yang mempengaruhi sistem, tetapi juga dapat dalam skala yang lebih luas seperti
perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem itu sendiri yang diakibatkan oleh efek dari perubahan iklim. Keterbukaan menggambarkan kondisi iklim yang
berlawanan dengan operasional dari sistem dan perubahan dari kondisi tersebut Allen 2005. Suatu masyarakat dan sistem alam yang berbeda juga akan
mengalami bentuk keterbukaan yang berbeda dalam hal besaran magnitude dan frekuensi dari suatu ganggu an Luers et al. 2003.
Keterbukaan pada penelitian ini menghitung sea level rise ke naikan muka laut, tinggi gelombang dan kisaran pasang surut. Hasil penilaian kerentanan di
tiap sel wilayah pulau-pulau yang dikaji menunjukkan tingkat kerentanan yang berbeda-beda. Parameter kenaikan muka laut menunjukkan tingkat kerentanan
sangat tinggi hingga kerentanan sedang. Kajian kerentanan pada parameter tinggi gelombang menunjukkan kerentanan sangat tinggi berada pada Pulau Balang
Lompo dan Pulau Balang Caddi, sementara kerentanan tinggi berada pada Pulau Bontos ua, Pulau Panambungan, Pulau Sanane, Pulau Pajenekang, Pulau Badi dan
Pulau Langkadea. Kajian kerentanan untuk parameter kisaran pasang surut memberi informasi kerentanan sangat tinggi berada di Pulau Balang caddi, Pulau
Balang Lompo dan Pulau Badi, sementara kerentanan rendah berada pada pulau Panambungan dan Pulau Langkadea.
Berdasarkan data kerentanan yang terdapat pada Tabel 24 menunjukk an Pulau Badi pada sel 4, Pulau Balang Lompo sel 1 dan sel 4, Pulau Langkadea sel
2,3 dan 4, Pulau Pajenekang sel 2 dan 3, Pulau Panambungan sel 2 dan Pulau Sanane sel 3 dan sel 4 memiliki tingkat kerentanan yang sangat tinggi. Hal ini
disebabkan karena nilai SLR, tinggi gelombang dan kisaran pasang surut di wilayah tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi.
131
Tabe l 24 Kerentanan Pulau-Pulau yang Dika ji Berdasarkan Kerentanan Lingkungan
Pulau Sel
Nilai Kerentanan
Skor Kerentanan
Tingkat Kerentanan
Badi 4
1,50 5
sangat tinggi Balang Lompo
1 1,67
5 sangat tinggi
Balang Lompo 4
2,50 5
sangat tinggi Langkadea
2 2,00
5 sangat tinggi
Langkadea 3
2,50 5
sangat tinggi Langkadea
4 2,50
5 sangat tinggi
Pajeneka 2
2,50 5
sangat tinggi Pajeneka
3 1,67
5 sangat tinggi
Panambungan 2
2,50 5
sangat tinggi Sanane
3 2,50
5 sangat tinggi
Sanane 4
1,67 5
sangat tinggi Badi
3 1,33
4 rentan tinggi
Balang Cadi 2
1,00 4
rentan tinggi Bontusua
2 1,25
4 rentan tinggi
Panambungan 4
1,25 4
rentan tinggi Badi
1 0,75
3 Sedang
Bontusua 1
1,00 3
Sedang Bontusua
3 0,80
3 Sedang
Bontusua 4
1,00 3
Sedang Langkadea
1 1,00
3 Sedang
Panambungan 1
1,00 3
Sedang Balang Cadi
3 0,50
2 rentan rendah
Panambungan 3
0,67 2
rentan rendah Sanane
2 0,67
2 rentan rendah
Badi 2
0,33 1
sangat rendah Balang Cadi
1 0,25
1 sangat rendah
Balang Cadi 4
0,33 1
sangat rendah Balang Lompo
2 0,40
1 sangat rendah
Balang Lompo 3
0,50 1
sangat rendah Pajeneka
1 0,50
1 sangat rendah
Pajeneka 4
0,50 1
sangat rendah Sanane
1 0,33
1 sangat rendah
Sumber : Data Primer 2011 Pulau Badi di sel 3, Pulau Balang Caddi sel 2, Pulau Bontosua sel 2 dan
Pulau Panambungan sel 4 memiliki tingkat kerentanan yang tinggi dengan skor 4,