Aspek Sosial Budaya Sistem Sosial .1 Keadaan Penduduk
134
kali pasang dan satu kali surut atau satu kali pasang dua kali surut atau terkadang cende rung satu pasang da n satu ka li surut.
Tabe l 26 Konstanta Pasut di Loka si Penelitian Konstanta Pasut
So M2 S2
N2 K2
K1 O1 P1
M4 MS4 Amplitudo cm
90 13
17 5
5 32
20 10
1 Pase
- 252 144 134 144
65 95
65 32
Nilai tinggi gelombang yang merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terendamnya pulau dan atau mempercepat garis pantai bergeser di
lokasi penelitian berkisar 0,13 m hingga 0,45 m, dengan kisaran kerentanan 2 – 5 yaitu rentan rendah hingga rentan sangat tinggi. Pada umumnya perairan sekitar
Pulau-pulau Pangkajene Kepulauan rata-rata tinggi gelombang hanya mencapa i 1 meter dengan arah yang bervariasi dari tenggara hingga barat. Gelombang tinggi
hingga 2-3 meter umumnya terjadi berasal dari arah barat, hal ini berarti pada musim barat perairan di sekitar Kepulauan Pangkajene Kepul auan Pangkep
memiliki ketinggian gelombang yang lebih besar dibanding musim lainnya. Tinggi gelombang ini akan semakin besar saat gelombang bertransformasi kearah
pantai. Frekuensi kejadian gelombang terbanyak berkisar antara 0,5 – 1 meter dari arah tenggara. Perambatan gelombang dari arah tenggara tidak berpengaruh besar
pada perairan Kepulauan Pangkajene Kepulauan, sehingga pada musim timur angin tenggara gelomba ng yang terjadi di perairan Kepulauan Pangkajene
Kepulauan memiliki tinggi gelombang yang kecil 1 meter. Nilai tinggi gelombang pulau-pulau yang dikaji dapat dilihat pada Lampiran 5.
B Sensitivity kepekaan
Kepekaan adalah tingkatan dari suatu sistem yang dipengaruhi atau berhubungan dengan stimulus karena perubahan iklim. Kaly et al. 2004
mengemukakan bahwa kepekaan merefleksikan respon dari suatu sistem terhadap pengaruh iklim kenaikan muka laut dan tingkat perubahan yang diakibatkan oleh
perubahan tersebut. Villagran 2006 mendefinisikan kepekaan sebagai suatu tingkatan atau level dari sebuah sistem alam yang dapat mengabsorbsi atau
135
menerima dampak tanpa mengalami gangguan atau penderitaan dalam jangka panjang atau mengalami perubahan signifikan dari kondisi lainya. Turner et al.
2003 mengatakan bahwa kepekaan tidak dapat dipisahkan dari keterbukaan dari sistem kerentanan. Luers 2005 in Paharuddin 2011 juga mengkombinasikan
pengertian kepekaan dan keterpaparan, dimana ia mendefinisikan kepekaan sebagai level dari sistem dalam merespon gangguan eksternal terhadap sistem.
Lebih lanjut Luers 2005 in Paharuddin 2011 mengatakan bahwa termasuk dalam konsep ini adalah kemampuan dari sistem untuk tahan terhadap perubahan
dan kemampuan untuk pulih kembali kekondisi semula setelah gangguan yang mengenai sistem berlalu.
Kerentanan lingkungan dengan komponen kepekaan sensitifitas yang dibahas dalam penelitian ini adalah faktor geomorfologi dan kemiringan pulau.
Untuk kriteria geomorfologi, semua wilayah kajian memiliki tingkat kerentanan yang sangat tinggi dengan bobot skor 5.
Faktor geomorfologi wilayah kajian terdiri dari pasir dan pecahan karang. Geomorfologi pulau yang terdiri dari pasir dan pecahan karang memiliki tekstur
yang kasar da n porous Tabe l 27, termasuk dalam kategori kerentanan sangat tinggi Gornitz 1997 dengan kategori kerentanan di skor 5.
Faktor kemiringan pulau serta abrasi yang memiliki tingkat kerentanan yang sangat tinggi terdapat di tiap sel yaitu Pulau Bontosua, kemudian diikuti
dengan kerentanan yang sangat tinggi di Pulau Badi. Kerentanan yang berada di kategori kerentanan tinggi berada pada pulau Balang Caddi sel 3, Pulau
Langkadea sel 2, Pulau Pajenekang sel 2, Pulau Panambungan sel 4, Pulau Sanane sel 3 dan sel 4. Nilai kemiringa n pulau-pulau yang dikaji berkisar 0,005 cm
hingga 2,32 cm, nilai tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Persentase kemiringan pulau yang tertinggi terdapat di Pulau Badi, begitu
pula dengan nilai tinggi gelombang dan kisaran pasang surut. Ini mengindikasikan bahwa Pulau Badi merupakan pulau yang landai dengan kedalaman 5 – 50 m dan
tinggi gelombang serta kisaran pasang surut akan selalu mempengaruhi letak Pulau Badi. Kemiringan atau kelerengan pantai dapat merepresentasikan dua
kondisi yaitu sebagai bagian dari geomorfologi pantai dan menunjukkan seberapa