Contoh yang Terjadi pada Akal

D. Contoh yang Terjadi pada Akal

Hukum Allah untuk para hamba-Nya hanya seperti yang disyariatkan, sebagai contoh untuk hal yang terjadi pada akal bahwa syariat telah menjelaskan hukum Allah tanpa terkecuali, disyariatkan dalam agama melalui lisan para Nabi dan Rasul-Nya, karenanya Allah SWT berfirman, .".. dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus seorang rasul. "(Qs. Al Israa' [17]: 15)

".. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur 'an) dan Rasul (Sunnahnya). "(Qs.

An-Nisaa'[4]:59) "..Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah.... "(Qs. Al An'aam [6]:

57) Dari pokok agama ini, muncul sebuah firqah yang menyimpang,

menyangka bahwa akal mempunyai tempat dalam masalah £asyri'(penentuan syariat) dan dapat menentukan yang baik serta yang buruk. Akibatnya mereka membuat bid'ah dalam agama Allah ini dengan sesuatu yang tidak termasuk dalam agama.

Diantaranya ketika khamer diharamkan dan Al Qur'an turun untuk menjelaskan keadaan orang yang meninggal sebelum diharamkannya khamcr, padahal dahulu orang itu meminumnya, "Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang shaJih karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu.... "(Qs. Al Maa'idah [5]: 93)

Ada sekelompok orang yang menakwilkan —begitulah mereka disebut— bahwa khamer dihalalkan, karena masuk dalam firman Allah, "Karena memakan makanan.... "(Qs. Al MaaMdah [5]: 93)

Ismail bin Ishaq menyebutkan dari Ali RA, ia berkata, "Beberapa orang penduduk Syam meminum khamer, lalu Yazid bin Abu Sufyan bermaksud menghukum mereka. Orang-orang itu kemudian menjawab, 'Khamer itu bagi kami halal?' Mereka menakwilkan ayat, 'Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman.... '(Qs. Al MaaMdah [5]: 93)

Yazid lalu menulis surat kepada Umar —perawi berkata— kemudian Umar membalas suratnya, 'Bawalah mereka kepadaku sebelum mereka merusak orang-orang yang ada disekitarmu.' Ketika mereka sampai di hadapan Umar, ia mengajak orang-orang untuk bermusyawarah. Mereka berkata kepada Umar, 'Wahai Amirul Mukminin, kami memandang mereka telah berdusta atas nama Allah dan mensyariatkan sesuatu yang tidak diizinkan Allah, maka penggallah leher mereka.' Sementara itu Ali RA diam saja. Umar kemudian berkata, 'Wahai Abu Hasan, bagaimana pendapatmu?' Ali berkata, 'Aku melihat, engkau minta mereka untuk bertobat, maka jika mereka bertobat maka cambukklah mereka 80 kali karena telah meminum khamer, namun Yazid lalu menulis surat kepada Umar —perawi berkata— kemudian Umar membalas suratnya, 'Bawalah mereka kepadaku sebelum mereka merusak orang-orang yang ada disekitarmu.' Ketika mereka sampai di hadapan Umar, ia mengajak orang-orang untuk bermusyawarah. Mereka berkata kepada Umar, 'Wahai Amirul Mukminin, kami memandang mereka telah berdusta atas nama Allah dan mensyariatkan sesuatu yang tidak diizinkan Allah, maka penggallah leher mereka.' Sementara itu Ali RA diam saja. Umar kemudian berkata, 'Wahai Abu Hasan, bagaimana pendapatmu?' Ali berkata, 'Aku melihat, engkau minta mereka untuk bertobat, maka jika mereka bertobat maka cambukklah mereka 80 kali karena telah meminum khamer, namun

Perhatikanlah, mereka menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah dengan takwil terhadap nash Al Qur' an, kemudian Ali dan para sahabat melihat mereka telah mensyariatkan sesuatu yang tidak diizinkan Allah. Seperti inilah yang namanya bid'ah. Ini satu sisi.

Demikian juga yang dilakukan oleh sebagian 'filsuf Islam' mereka menakwilkan dengan bentuk yang lain. Mereka berdalil bahwa meminum khamer tujuannya adalah mendapatkan manfaat, bukan untuk sesuatu yang melalaikan Al Qur'an. Bahkan mereka bersumpah kepada Allah atas itu, seakan-akan khamer bagi mereka adalah obat atau gizi yang bermanfaat bagi kesehatan mereka. Dikisahkan bahwa ini juga menjadi kebiasaan Ibnu Sina.

Aku meneliti sebagian pendapat yang beredar di kalangan manusia, bahwa di antara orang yang dikenal menghabiskan waktu malamnya untuk ilmu, menulis, dan meneliti menggunakan bantuan khamer. Jika ia lihat dirinya mulai malas atau payah, maka ia minum secukupnya untuk membuatnya bersemangat. Bahkan mereka mengatakan bahwa khamer memiliki daya panas yang spesifik, yang bisa menghasilkan banyak hal, sehingga jiwa menjadi baik dan semakin mencintai hikmah. Selain itu, khamer —masih menurut mereka— bisa memperbagus gerak, pikiran, dan pengetahuan. Jika digunakan dalam takaran yang sedang, seseorang akan dibuat mengetahui banyak hal dan memahaminya dengan baik, bahkan mengembalikan ingatan ketika terlupa. Oleh karena itu, — wa allahu a'lam— Ibnu Sina tetap menggunakannya. Namun semua itu adalah kesesatan yang nyata. Kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian.

Tidak bisa lata katakan bahwa masalah tersebut termasuk permasalahan berobat dengan menggunakan khamer. Adapun pengobatan dengan menggunakan khamer, ada perbedaan yang cukup masyhur. Yang terjadi pada diri Ibnu Sina, ia menggunakan khamer sebagai zat untuk merangsang Tidak bisa lata katakan bahwa masalah tersebut termasuk permasalahan berobat dengan menggunakan khamer. Adapun pengobatan dengan menggunakan khamer, ada perbedaan yang cukup masyhur. Yang terjadi pada diri Ibnu Sina, ia menggunakan khamer sebagai zat untuk merangsang