Keterlaksanaan Model Pembelajaran TANDUR
menerapkan model pembelajaran TANDUR. Faktor lain yang menyebabkan tidak terlaksananya tahapan-tahapan pembelajaran adalah disebabkan karena
penguasaan kelas yang dilakukan oleh peneliti masih belum maksimal, sehingga perlu dijadikan catatan perbaikan pada pembelajaran berikutnya.
Pada pertemuan kedua rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dari mulai fase tumbuhkan sampai fase rayakan mencapai 100 . Terlihat bahwa pada
pertemuan kedua ini adanya peningkatan keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti. Peningkatan ini terjadi
dikarenakan peneliti sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan dan berusaha agar kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pertemuan
sebelumnya tidak terulang kembali. Dari data pada Tabel 4. 1 di atas, pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kriteria keterlaksanaan untuk pertemuan pertama terkategori baik, sedangkan untuk pertemuan kedua
terkategori sangat baik. Rata-rata keterlaksanaan model meningkat dari tiap pertemuan, sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran TANDUR telah
dilaksanakan dengan baik oleh peneliti dalam pembelajaran di kelas, walaupun demikian ada beberapa hal yang menjadi evaluasi dari pelaksanaan model
pembelajaran tersebut, yaitu: alokasi waktu jam pelajaran yang sangat singkat yaitu sekitar 40 menit per jam pelajaran menyebabkan kekurangoptimalan
dalam melakukan penelitian dan belum terbiasanya siswa dengan model pembelajaran yang diimplementasikan, karena walaupun metode yang
digunakan sebagian besar adalah eksperimen namun tetap saja peran guru sebagai pemberi informasi masih dominan.
Pada model pembelajaran TANDUR yang diimplementasikan peran guru hanya sebagai fasilitator, instruksi sejelas-jelasnya diberikan di LKS. Menurut
hasil pengamatan selama proses pembelajaran, siswa kurang begitu tertarik untuk membaca LKS dan mengeksplor diri sendiri, mereka lebih senang
menanyakan langsung pada guru padahal di LKS yang diberikan, instruksi yang harus dilaksanakan sudah jelas.
B. Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 1. Skor Pretest Kelompok Eksperimen
Hasil perhitungan data penelitian tes hasil belajar, dari 40 siswa yang dijadikan sampel diperoleh skor terendah 20 dan skor tertinggi 65, skor rata-rata
sebesar 43,10, varians 117,98, dan simpangan baku 10,86. 10 siswa mendapat skor terendah yaitu berada pada interval 20 sampai 27. Skor tertinggi sebanyak
2,5 yaitu berada pada interval 60 sampai 67. Skor terbanyak berada pada interval 36 sampai 43 dan interval 52 sampai 59 dengan masing-masing
persentase 25. Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 50, dan siswa yang
mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 50. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil pretest kelompok eksperimen dapat dilihat Gambar 4.1.
84
Gambar 4. 1 Histogram Skor Pretest Kelompok Eksperimen 2. Skor Pretest Kelompok Kontrol
Hasil perhitungan data penelitian tes hasil belajar, dari 40 siswa yang dijadikan sampel, diperoleh skor terendah 25 dan skor tertinggi 65, skor rata-
rata sebesar 45,63, varians 162,96, dan simpangan baku 12,77. 7,5 siswa mendapat skor terendah yaitu berada pada interval 25 sampai 31, sedangkan
84
Perhitungan lengkap pada lampiran C.2.a hal 154.
2 4
6 8
10 12
Skor Hasil Belajar
F r
e k
u e
n s
i A
b s
o lu
t
19,5 - 27,5 27,5 - 35,5
35,5 - 43,5 43,5 - 51,5
51,5 - 59,5 59,5 - 67,5
skor tertinggi sebanyak 10 yaitu berada pada interval 60 sampai 66. Skor terbanyak berada pada interval 46 sampai 52 dengan persentase 30.
Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 55, dan siswa yang mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 45. Untuk lebih jelasnya, deskripsi
data hasil pretest kelompok kontrol dapat dilihat Gambar 4. 2.
85
Gambar 4. 2 Histogram Skor Pretest Kelompok Kontrol 3. Skor Posttest Kelompok Eksperimen
Hasil perhitungan data penelitian tes hasil belajar, dari 40 siswa yang dijadikan sampel diperoleh skor terendah 50 dan skor tertinggi 90, skor rata-rata
sebesar 72,25, varians 130,04, dan simpangan baku 11,40. 12,5 siswa mendapat skor terendah yaitu berada pada interval 50 sampai 56. Skor tertinggi
sebanyak 17,5 yaitu berada pada interval 85 sampai 91. Skor terbanyak berada pada interval 64 sampai 70 dengan persentase 22,5.
Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 55, sedangkan siswa yang mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 45. Untuk lebih
jelasnya, deskripsi data hasil posttest kelompok eksperimen dapat dilihat Gambar 4. 3.
86
85
Perhitungan lengkap pada lampiran C.2.c hal 160.
86
Perhitungan lengkap pada lampiran C.2.b hal 157.
2 4
6 8
10 12
14
F r
e k
u e
n s
i A
b s
o lu
t
24,5 - 31,5 31,5 - 38,5
38,5 - 45,5 45,5 - 52,5
52,5 - 59,5 59,6 - 66,5
Skor Hasil Belajar
Gambar 4.3 Histogram Skor Posttest Kelompok Eksperimen 4. Skor Posttest Kelompok Kontrol
Hasil perhitungan data penelitian tes hasil belajar, dari 40 siswa yang dijadikan sampel diperoleh skor terendah 45 dan skor tertinggi 80, skor rata-rata
sebesar 62,50, varians 86,56, dan simpangan baku 9,30. 15 siswa mendapat nilai terendah yaitu berada pada interval 45 sampai 50, dan skor tertinggi
sebanyak 10 berada pada interval 75 sampai 80. Skor terbanyak berada pada interval 57 sampai 62 dengan persentase 25.
Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 47,5, sedangkan siswa yang mendapat skor di bawah rata-rata sebanyak 52,5. Untuk lebih
jelasnya, deskripsi data hasil posttest kelompok kontrol dapat dilihat Gambar 4. 4.
87
87
Perhitungan lengkap pada lampiran C.2.d. hal 163.
2 4
6 8
10
Skor Hasil Belajar
F r
e k
u e
n s
i A
b s
o lu
t
49,5 - 56,5 56,5 - 63,5
63,5 - 70,5 70,5 - 77,5
78,5 - 84,5 84,5 - 91,5
Gambar 4. 4 Histogram Skor Posttest Kelompok Kontrol
Tabel 4. 2 menunjukkan bahwa hasil belajar pretest kelompok eksperimen memiliki skor maksimum 65, skor minimum 20, dan skor rata-rata sebesar
43,10. Hasil belajar posttest kelompok eksperimen memiliki skor maksimum 90, skor minimum 50, skor rata-rata sebesar 72,25. Hasil belajar pretest kelompok
kontrol memiliki skor maksimum 65, skor minimum 25, dan skor rata-rata sebesar 45,63. Hasil belajar posttest kelompok kontrol memiliki skor maksimum
80, skor minimum 40, skor rata-rata sebesar 62,50. Dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mengalami peningkatan hasil belajar. Tetapi kelompok
eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Tabel 4. 2 Rekapitulasi Hasil Belajar Konsep Getaran dan Gelombang
Eksperimen Kontrol
Data Pretest
Posttest Pretest
Posttest
Skor Max 65
90 65
80 Skor Min
20 50
25 40
Rata-rata 43,10
72,25 45,63
62,50 S
10,86 11,40
12,77 9,30
2 4
6 8
10 12
Skor Hasil Belajar F
r e
k u
e n
s i
A b
s o
lu t
44,5 - 50,5 50,5 - 56,5
56,5 - 62,5 62,5 - 68,5 68,5 - 74,5
74,5 - 80,5