Pembahasan Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

adalah demonstrasi. Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk menunjukan kemampuannya dalam melakukan percobaan dan menjawab pertanyaan- pertanyaan dalam LKS. Banyaknya siswa yang presentasi dibatasi pada beberapa orang yang merupakan wakil dari kelompok. Hal ini disebabkan terbatasnya waktu yang tersedia. Tahap selanjutnya adalah mengulangi materi yang telah dipelajari. Pengulangan materi dilakukan dengan menyimpulkan materi pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah rayakan. Tahap ini merupakan penghargaan bagi siswa terhadap keberanian-keberanian, dan kemauan untuk mengikuti pembelajaran. Selain memberikan pujian positif dapat juga memberikan pujian yang sifatnya menegur yang diberikan kepada siswa yang tidak serius mengikuti pembelajaran. Pada tahap rayakan aktivitas siswa yang diamati adalah rasa senang dan gembira. Indikator siswa merasa senang dan gembira adalah bertepuk tangan, senyum, mengungkapkan kata “yes”, “hore” dan sebagainya. Untuk pertemuan pertama kemampuan siswa belum optimal karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang disajikan oleh guru. Hal ini disebabkan karena guru belum mengoptimalkan metode-metode pembelajaran di tiap fase. Misalnya, dalam fase demonstrasikan, diskusi kelompok belum optimal sehingga siswa masih lebih banyak belajar secara individu. Selain itu, keaktifan siswa masih kurang, misalnya dalam menjawab pertanyaan guru, menuliskan jawaban di papan tulis, mempresentasikan kemampuan mereka di hadapan teman-temannya. Siswa hanya memberikan reaksi jika guru yang menyuruh. Artinya, siswa belum antusias dengan pembelajaran yang disajikan oleh guru. Dalam pertemuan pertama ini, guru melakukan beberapa pengaturan dalam kelas, di antaranya : Tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa sehingga siswa sudah dikelompokkan sejak awal. Tempat duduk siswa disiapkan melingkar sehingga siswa dapat melakukan kegiatan secara berkelompok dengan nyaman. Guru telah mengadakan kontrak belajar dengan siswa sebelum melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran TANDUR. Dalam kontrak belajar tersebut, guru melakukan kesepakatan dengan siswa bahwa jika ada siswa yang tidak melakukan pembelajaran dengan serius maka mereka akan diminta untuk keluar dari kelas oleh guru, dan hal ini disepakati oleh semua siswa. Hal-hal yang dilakukan oleh guru tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyingkirkan hambatan-hambatan yang mungkin ada dalam pembelajaran. Upaya-upaya yang dilakukan guru pada pembelajaran seri pertama juga berlaku pada pembelajaran selanjutnya. Selain itu, guru menciptakan suasana kompetitif di kelas sehingga siswa lebih serius dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Guru mengoptimalkan fase pengulangan sehingga konsep-konsep yang didapat dari fase sebelumnya tidak hilang. Pada pertemuan kedua, guru lebih mengoptimalkan diskusi-diskusi dalam kelompok sehingga siswa semakin terbiasa belajar secara berkelompok. Selain itu, suasana kompetitif yang dirancang oleh guru menyebabkan siswa lebih serius dalam belajar dan mereka juga lebih termotivasi karena akan diberikan penghargaan untuk setiap usaha yang mereka lakukan. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga mereka mengganggu temannya. Selain itu, karena guru tidak memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk presentasikan, sehingga siswa yang tidak mendapat kesempatan tersebut tidak termotivasi untuk dapat mempresentasikan kemampuannya di hadapan teman- temannya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh model pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar siswa, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari Skor setelah diterapkan model pembelajaran TANDUR kepada siswa kelas eskperimen. Sesuai dengan temuan Gani Hamdani dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Tandur Dalam Pembelajaran Ipa Fisika Terhadap Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa” yang menyatakan bahwa Penerapan model TANDUR dalam pembelajaran IPA Fisika berpengaruh terhadap aktivitas dan prestasi belajar siswa. Aktivitas belajar menjadi berorientasi pada siswa aktif dan prestasi belajar siswa meningkat signifikan sebesar 6,42. 93 Menurut Erman Suherman, dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill sebagai bekal hidup dan penghidupannya. 94 Berdasarkan hasil pretest, yang selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata pretest diketahui bahwa Skor siswa kedua kelompok penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada kedua kelompok penelitian memiliki Skor awal pada getaran dan gelombang yang sama. Berdasarkan hasil posttest, yang selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata posttest diketahui bahwa Skor siswa kedua kelompok penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada kedua kelompok penelitian memiliki hasil belajar yang berbeda secara signifikan setelah diberikan perlakuan. Dengan rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TANDUR pada kelompok eksperimen lebih baik dari penerapan model pembelajaran konvensional ceramah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Marwan dalam tesisnya yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri telah mengatasi sebagian kesulitan siswa terhadap pelajaran fisika sehingga hasil belajar mereka jauh lebih baik daripada hasil belajar siswa yang belajar dengan pembelajaran biasa. 95 Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dalam proses pembelajaran. Dimana pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaran TANDUR yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi 93 Ibid., h. 45 94 Erman Suherman, Model Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa, tersedia : http:educare.e-fkipunla.net , [Online], diakses : 21 Januari 2009, 10:46 AM. 95 Marwan, Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuiri Sebagai Upaya Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas II SMU dalam Memahami Konsep Alat-alat Optik, Tesis, Perpustakaan UPI Bandung : tidak diterbitkan, 2004, h. 67. siswanya terutama pada tahap alami, namai dan demonstrasikan dimana siswa melakukan percobaan, mendiskusikan hasilnya dengan teman sekelompok kemudian mempresentasikannya di depan kelas dengan diawali penumbuhan minat oleh guru karena penumbuhan minat merupakan pondasi bagi langkah kegiatan berikutnya. Sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan yang sama akan tetapi diberikan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru dan siswa hanya bersifat pasif. Nilai rata-rata normal gain kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji-t pada normal gain, yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, pada taraf kepercayaan 95 diperoleh nilai yang menunjukkan bahwa normal gain pada kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dari kelompok kontrol. Keadaan ini menggambarkan bahwa meningkatkan Skor siswa pada konsep getaran dan gelombang lebih baik dengan menerapkan model pembelajaran TANDUR karena telah menunjukkan peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran TANDUR ceramah. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran fisika dengan model pembelajaran TANDUR terhadap Skor siswa. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran TANDUR menjadi suatu pertimbangan sebagai alternatif variasi model pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sisri Mayeni dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam ranah kognitif dan psikomotor meningkat setelah diterapkan model pembelajaran TANDUR sehingga model pembelajaran TANDUR berbasis inkuiri efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap model pembelajaran TANDUR yang diterapkan adalah positif. 96 96 Sisri Mayeni, Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuiri Untuk meningkatan Hasil Belajar Siswa . Skripsi. Perpustakaan UPI bandung : Tidak diterbitkan. 2008, h.77. Selain itu, berdasarkan penelitian lain yang relevan yang telah dipaparkan dikajian teori, serta berdasarkan perhitungan statistika yang dilakukan telah terbukti yaitu dengan adanya peningkatan Skor yang lebih baik pada kelas eksperimen dan perbedaan nilai Skor pada kelas dan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR berpengaruh terhadap Skor siswa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan konsep getaran dan gelombang dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ceramah. Hal ini diperkuat dengan perolehan hasil perhitungan uji hipotesis posttest dengan melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05 didapat hasil t hitung t tabel yaitu 9,51 2,00, dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Ha diterima. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar fisika siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, saran-saran yang diajukan peneliti adalah : 1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR dapat memberi pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa, untuk itu guru bidang studi khusunya fisika dapat menerapkan pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran TANDUR. 2. Penelitian mengenai model pembelajaran TANDUR ini dapat dikembangkan lebih luas untuk diteliti mengenai motivasi siswa dalam belajar fisika, kreativitas siswa, keaktifan siswa, daya retensi siswa, dan kemampuan siswa dalam berkomunikasi. 3. Penelitian selanjutnya disarankan mengambil konsep lain, supaya dapat terlihat apakah model pembelajaran TANDUR berhasil juga untuk konsep lain selain getaran dan gelombang. RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Iin Hendriyani, lahir di Tangerang pada tanggal 25 Juli 1987. Penulis merupakan anak keempat dari empat bersaudara pasangan Bapak Wahid, AMA.Pd dan Ibu Yoyoh. Penulis beragama Islam dan tinggal di Jl. Ki Mas Laeng Kp. Mampelem no. 31 RTRW : 001004 Ds. Matagara Kec. Tigaraksa Kab. Tangerang Banten 15720. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya SDN Tigaraksa III lulus tahun 1999, SLTPN 1 Tigaraksa lulus tahun 2002, kemudian penulis melanjutkan ke SMAN 1 Balaraja lulus tahun 2005. Penulis tercatat sebagai mahasiswi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2005 melalui jalur UML Ujian Masuk Lokal.

Dokumen yang terkait

"PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESETA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS X-l SMA 2 MEI TANGERANG SELATAN",

6 103 116

Pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar fisika pada konsep kalor (quasi eksperiment di SMP Aulia Bogor)

0 7 147

Pengaruh pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa (quasi eksperimen di SMP al-Fath Cirendeu)

0 22 234

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh model pemeblajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar fisika siswa; studi quasi eksperimen di SMPN 48 Jakarta

0 3 192

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

3 17 130

Pengaruh penggunaan model ARCS terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar: penelitian quasi eksperimen di SMA N 86 Jakarta

1 5 148

Pengaruh startegi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar fisika siswa: studi quasi eksperimen di MTs Al-Mukhsin Cibinong

1 8 88

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204