di laboratorium, dan jika sekolah tidak memiliki fasilitas yang memadai maka dituntut kreatifitasan guru untuk menuntun siswa melakukan percobaan dengan
peralatan sederhana yang dapat memperkuat konsep yang akan disajikan. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelompok,
tanya jawab, latihan soal, menganalisis kasus, dan sebagainya.
24
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian kesempatan mengalami pada siswa yaitu adanya perbedaan individual pada setiap siswa
misalnya perbedaan intelegensi, minat, bakat, kemampuan jasmani dan hal-hal yang lain yang menyebabkan seseorang berbeda satu dengan lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar setiap siswa memperoleh pengalaman yang seimbang dan proporsional sesuai dengan kondisi mereka.
c. Namai
Setelah minat dan perhatian telah tumbuh, maka berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran mereka setelah mengalami, maka pada saat itulah guru
memberikan informasi atau konsep yang diinginkan yang disini disebut dengan langkah penamaan. Penamaan merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran
dan sebagainya. Guru diharapkan mampu merangsang memori siswa sehingga apa yang disajikan akan melekat dipikiran mereka. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai gambar, grafik, peragaan, dan analogi sehingga kelihatan menarik bagi siswa. Menurut Deporter “langkah penamaan ini
memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan.”
25
Penamaan ini merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat, dan sebagainya.
24
Sisri mayeni. Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Berbasis Inkuiri Untuk meningkatan Hasil Belajar Siswa
. Skripsi, Perpustakaan UPI Bandung: Tidak diterbitkan. 2008, h.20-21.
25
Bobby DePorter et al,. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa PT Mizan Pustaka. 2007, h. 91.
d. Demonstrasikan
Langkah berikutnya yang dilakukan setelah mereka mengalami dan namanya
sudah diketahui
adalah siswa
diberi kesempatan
untuk mendemonstrasikan kemampuan, sehingga akan muncul pengalaman baru yang
berkesan. Pengalaman awal akan mendasari pengalaman berikutnya sehingga muncul pengalaman baru yang akan menyempurnakan pengalaman berikutnya.
Sediakan kesempatan bagi siswa untuk menerjemahkan dan aplikasikan pengetahuan baru mereka terhadap situasi lain. Berikan kegiatan demonstrasi
tambahan pada siswa lalu bangun kepercayaan diri mereka.
26
Guru memberikan keleluasaan dan waktu yang memadai kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru saja mereka
terima. Kegiatan ini dapat berupa siswa berlatih mengerjakan soal secara mandiri ataupun kelompok, menampilkan proses kerja dari sebuah praktikum
sampai pada penemuan konsep, memberikan pendapat dan saran, tampil ke depan memimpin diskusi dan berbagai kegiatan yang intinya memberikan
kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk mengaplikasikan dan menampilkan kemampuan serta pengetahuan yang sudah dimiliki.
e. Ulangi
Pengetahuan dan pengalaman yang diulang-ulang jauh lebih baik daripada pengetahuan yang dialami dan diingat satu kali saja. Pengetahuan yang
dilakukan berulang-ulang akan menjadi pengetahuan yang tetap dan dapat digunakan kapan saja. Pengulangan yang dilakukan akan menjadikan
pengetahuan tersebut semakin mantap menempel difikiran mereka. Pengulangan dapat meningkatkan daya ingat siswa apalagi bila hal ini dilakukan misalnya
mengulangi kembali konsep-konsep utama atau rumus dan persamaan penting dari bahasan yang baru saja dipelajari secara kontinyu disetiap akhir pertemuan.
f. Rayakan
26
Fidoh Zuhriah, Penerapan Model Pembelajaran Tandur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penelitian Terhadap Siswa Smp Miftahul Iman Kota Bandung Tahun Ajaran
20052006 . Skripsi. Perpustakaan UPI Bandung : tidak diterbitkan, 2006, h.19.