oleh memori sensorik. Apabila informasi tidak diperhatikan, maka akan terlupakan. Namun, jika informasi diperhatikan akan ditransfer ke dalam memori
jangka pendek. Di dalam memori jangka pendek, tanpa adanya pengulangan informasi akan terlupakan. Informasi yang dapat dipertahankan melalui proses
pengkodean dan elaborasi berpindah ke dalam memori jangka panjang. Informasi dapat diakses dengan mentransfer kembali ke memori jangka pendek untuk
dikeluarkan sebagai respon.
b. Peranan Retensi dalam Pembelajaran Biologi
Retensi erat hubungannya dengan belajar. James Dese dalam Rahman memberikan pernyataan bahwa jika tidak ada retensi, maka proses belajar siswa
tidak berlangsung dengan baik dan sebaliknya jika tidak belajar maka tidak akan ada retensi.
37
Selain itu hasil belajar yang baik erat kaitannya dengan daya ingat retensi siswa terhadap materi yang dipelajari.
38
Siswa akan lebih mudah mencapai hasil belajar tinggi jika memiliki retensi tinggi pula.
Dalam mempelajari ilmu sains biologi, banyak materi yang perlu dipahami dan diingat. Materi tersebut meliputi konsep konkret dan abstrak. Aspek retensi
sangatlah diperlukan dalam hal ini.
39
Sehingga retensi menjadi bagian dari proses belajar biologi sebagai bentuk pencapaian hasil belajar biologi yang diharapkan
guru maupun siswa. Secara neurobiologi pada proses belajar dan ingatan terdapat empat prinsip
dasar, antara lain ingatan mempunyai beberapa tahap dan selalu berubah, ingatan jangka panjang akan terjadi perubahan fisik pada otak, jejak ingatan disebarkan di
seluruh sistem saraf, dan hipokampus dan lobus temporalis kelihatannya
37
Taufik Rahman, Peranan Pertanyaan terhadap kekuatan Retensi dalam Pembelajaran Sains pada Siswa SMU, h. 1, http:educare.e-fkipunla.netindex.phpoption.com.
38
Linda Tri Antika, Aloysius Duran Corebima, dan Susriyati Mahanal, Perbandingan Keterampilan Metakognitif, Hasil Belajar Biologi, dan Retensi antara Siswa Berkemampuan
Akademik Tinggi dan Rendah Kelas X SMA di Malang Melalui Strategi Problem Based Learning PBL,
h. 2,
http:jurnal- online.um.ac.iddataartikelartikel6C3A340136224B7A657A3B5423A5514E.pdf.
39
Rahman, Op. cit., h. 1-2.
mempunyai fungsi yang unik dalam proses ingatan manusia.
40
Mengingat tidak sama dengan menghafal. Kemampuan mengingat yang baik adalah hal yang
penting dimiliki oleh setiap individu. Terdapat banyak manfaat bagi pembelajaran formal maupun non formal yang diperoleh dengan dukungan daya ingat yang
baik, antara lain:
41
1 Memudahkan individu untuk memahami materi baru melalui proses
memadukan materi lama. 2
Melakukan kerja dengan efisien. 3
Membantu membentuk pola belajar keseharian yang efektif. 4
Membantu menyuplai informasi yang akan disampaikan kepada individu lain. 5
Mendukung berjalannya proses pemunculan ide kreatif dan manfaat lainnya yang bisa dirasakan baik disadari ataupun tidak.
6 Mengendalikan emosi, dan lain sebagainya.
Retensi menduduki posisi penting dalam pembelajaran biologi. Hasil belajar yang diharapkan lebih mudah tercapai dengan retensi yang baik. Retensi
merupakan salah satu pendukung tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru akan mudah diraih.
c. Lupa dalam Belajar