Karakteristik Retensi Pengaruh multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi terhadap retensi siswa: kuasi eksperimen pada konsep sistem ekskresi di SMAN 5 Tangerang Selatan

Tabel 2.3. Perbandingan antara Director dan Flash 26 Indikator Flash MX 2004 Director MX 2004 Jenis Image Vector Bitmap Distribusi Web CD CD Video .FLV, SWF .MPG, .MOV, .AVI Bahasa Pemrograman Action Script Lingo Jumlah Undo 1000 1 Timeline Multiple 1 Audio Dikonversi Sesuai Asli Keyframe Rumit Repot Mudah Sederhana Ukuran file Kecil Besar 3D Tidak Mendukung Mendukung Plugin - Xtras Kebutuhan RAM Besar Kecil Kerja Processor Tinggi Kecil Kerja VGA Tinggi Kecil Director bisa dijadikan pencetak educational products yang menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran. Kemampuannya untuk menggabungkan media audio, gambar, teks, video, dan animasi diperlukan dalam menciptakan alat bantu guru yang sangat berguna. Ditambah lagi Director mampu memberi fasilitas interaktif bagi para penggunanya, sehingga terjadi komunikasi dua arah antara program multimedia interaktif dengan pengguna.

2. Retensi

a. Karakteristik Retensi

Memori yang biasanya diartikan sebagai ingatan retensi adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus. Memori juga merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia. 27 Memori terletak di otak bagian depan, yaitu pada limbic system yang sangat penting dalam proses memori, karena bagian ini terdapat serebral penting, yaitu amigdala dan hippocampus. Amigdala penting dalam pemrosesan memori emosional sedangkan hippocampus berperan dalam 26 Ibid., h. 545. 27 Syah, Op. cit., h. 94. pembentukan memori pembelajaran spasial dan deklaratif. 28 Dengan kata lain retensi merupakan salah satu dari fungsi otak. Selain sebagai suatu sistem penyimpanan, retensi juga terkait dalam penangkapan informasi dari rangsangan yang muncul. Mengingat berarti perbuatan jiwa yang menjadikan terkumpulnya pesan yang pernah dialami pada waktu yang telah lewat. Perbuatan mengingat ini meliputi kemampuan meresapkan stimulus dalam indranya, kemampuan menyimpan materi yang telah di-cam-kan, dan kemampuan mereproduksinya. 29 Sehingga seseorang dapat dikatakan mengingat dengan baik apabila mampu menyerap stimulus yang akan disimpan sampai informasi dikeluarkan kembali. Pada psikologi kognitif, memori terbagi menjadi 3 sistem penyimpanan, yaitu sensory memory, short-term memory, dan long-term memory. Berikut adalah penjelasannya: 30 1 Sensory Memory Memori sensorik mempertahankan salinan dari apa yang dilihat atau didengar visual dan pendengaran. Memori sensorik hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun memiliki kapasitas yang tidak terbatas. 2 Short-Term Memory Memori jangka pendek adalah proses penyimpanan kelanjutan dari memori sensorik apabila terdapat informasi yang diperhatikan. Memori ini memiliki tugas layaknya RAM dalam sebuah komputer, yaitu menyediakan ruang kerja untuk penghitungan singkat dan kemudian meneruskan ke bagian lain dari sistem penyimpanan atau membuangnya. 28 Burhan Fanani, Trik Dahsyat Membuat Ingatan Setajam Silet dengan Metode Laci Pikiran, Yogyakarta: Mantra Books, 2013, Cet. I, h. 51-52. 29 Makmun Khairani, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014, Cet. II, h. 163. 30 Lake Washington Institute of Technology, Tips for Improving Memory Techniques, h. 1, http:selkirk.casitesdefaultfilesLearningSelkirk-College-Learning-Success-Memory- Techniques-Workshop.pdf. 3 Long-Term Memory Memori jangka panjang merupakan suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. Informasi disimpan karena dianggap berarti dan penting. Berdasarkan penjelasan di atas, ketiga sistem penyimpanan memiliki perbedaan. Perbedaan dapat dilihat dari kapasitas penyimpanan, lamanya informasi yang disimpan, dan fungsinya. Waktu penyimpanan terlama adalah memori jangka panjang. Kapasitas terbesar adalah memori sensorik. Sementara itu memori jangka pendek memiliki karakteristik serta fungsi yang mirip dengan bagian RAM pada komputer. Tulving dalam Ghasani dan Bhinnety memaparkan konsep memori menjadi tiga hal yaitu memori episodik, memori semantik, dan memori prosedural. Memori episodik menyimpan informasi dari suatu kejadian pada masa tertentu. Memori semantik menyimpan pengatuhuan yang lebih umum. Semantara memori prosedural menyimpan pengetahuan untuk melakukan suatu hal. 31 Dengan demikian seseorang akan menyimpan informasi berupa peristiwa baik masa lalu atau pun sekarang ke dalam memori episodik. Lalu informasi tentang cara melakukan sesuatu seperti cara menggunakan sepeda motor akan tersimpan di dalam memori prosedural. Sedangkan seseorang akan menyimpan informasi dari pengetahuan yang lebih umum ke dalam memori semantik seperti kode yang memiliki arti. Suharman dalam Halim dkk. mengungkapkan bahwa pengukuran memori jangka panjang dapat dilakukan dengan menggunakan tes, seperti tes recall, tes rekognisi, tes pengetahuan konseptual, leksikal, perseptual, dan tes pengetahuan prosedural. Dari keenam tersebut, tes rekognisi sangat representatif untuk digunakan dalam pengukuran memori hasil belajar dalam pendidikan. 32 Penelitian yang dilakukan oleh Nazriati dan Fajaroh tes retensi diberikan kepada siswa 31 Alfa Ghasani dan Magda Bhinnety E, Efektivitas Aroma Peppermint untuk Meningkatkan Performansi Memori Jangka Pendek pada Mahasiswa, h. 3-4, http:lib.ugm.ac.iddigitasiupload2671_MU.11090017.pdf. 32 Halim, Wiyanti, dan Agustin, Op. cit., h. 3-4. 33 34 35 36 33 34 35 36 oleh memori sensorik. Apabila informasi tidak diperhatikan, maka akan terlupakan. Namun, jika informasi diperhatikan akan ditransfer ke dalam memori jangka pendek. Di dalam memori jangka pendek, tanpa adanya pengulangan informasi akan terlupakan. Informasi yang dapat dipertahankan melalui proses pengkodean dan elaborasi berpindah ke dalam memori jangka panjang. Informasi dapat diakses dengan mentransfer kembali ke memori jangka pendek untuk dikeluarkan sebagai respon.

b. Peranan Retensi dalam Pembelajaran Biologi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF FLASH FLIP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pebayuran)

9 35 221

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan

9 160 169

Pengaruh model pembelajaran aktif menggunakan Mind Map Terhadap hasil belajar biologi pada konsep keanekaragaman hayati(Eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan)

2 28 157

The Efectiveness of learning reading through collaborative leraning: apre-experimental study of the second grade students of SMAN 8 South Tangerang

0 4 71

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

“Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan di SMAN 87 Jakarta

0 8 246

Pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan pada manusia : Kuasi eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan

0 21 234

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN RETENSI SISWA SISTEM EKSKRESI DI SMP SWASTA MARKUS MEDAN.

0 3 22

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MELALUI ANIMASI FLASH PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI SMAN 1 ANDONG.

0 0 1