Tabel 2.3. Perbandingan antara Director dan Flash
26
Indikator Flash MX 2004
Director MX 2004 Jenis Image
Vector Bitmap
Distribusi
Web CD CD
Video .FLV, SWF
.MPG, .MOV, .AVI
Bahasa Pemrograman
Action Script Lingo
Jumlah Undo 1000
1
Timeline
Multiple 1
Audio Dikonversi
Sesuai Asli
Keyframe
Rumit Repot Mudah Sederhana
Ukuran file Kecil
Besar
3D
Tidak Mendukung Mendukung
Plugin -
Xtras
Kebutuhan RAM
Besar Kecil
Kerja Processor Tinggi
Kecil
Kerja VGA
Tinggi Kecil
Director bisa dijadikan pencetak educational products yang menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran. Kemampuannya untuk menggabungkan media
audio, gambar, teks, video, dan animasi diperlukan dalam menciptakan alat bantu guru yang sangat berguna. Ditambah lagi Director mampu memberi fasilitas
interaktif bagi para penggunanya, sehingga terjadi komunikasi dua arah antara program multimedia interaktif dengan pengguna.
2. Retensi
a. Karakteristik Retensi
Memori yang biasanya diartikan sebagai ingatan retensi adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus. Memori juga merupakan storage
system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia.
27
Memori terletak di otak bagian depan, yaitu pada limbic system yang sangat penting dalam proses memori, karena bagian ini terdapat
serebral penting, yaitu amigdala dan hippocampus. Amigdala penting dalam pemrosesan memori emosional sedangkan
hippocampus berperan
dalam
26
Ibid., h. 545.
27
Syah, Op. cit., h. 94.
pembentukan memori pembelajaran spasial dan deklaratif.
28
Dengan kata lain retensi merupakan salah satu dari fungsi otak. Selain sebagai suatu sistem
penyimpanan, retensi juga terkait dalam penangkapan informasi dari rangsangan yang muncul.
Mengingat berarti perbuatan jiwa yang menjadikan terkumpulnya pesan yang pernah dialami pada waktu yang telah lewat. Perbuatan mengingat ini
meliputi kemampuan meresapkan stimulus dalam indranya, kemampuan menyimpan materi yang telah di-cam-kan, dan kemampuan mereproduksinya.
29
Sehingga seseorang dapat dikatakan mengingat dengan baik apabila mampu menyerap stimulus yang akan disimpan sampai informasi dikeluarkan kembali.
Pada psikologi kognitif, memori terbagi menjadi 3 sistem penyimpanan, yaitu sensory memory, short-term memory, dan long-term memory. Berikut adalah
penjelasannya:
30
1 Sensory Memory
Memori sensorik mempertahankan salinan dari apa yang dilihat atau didengar visual dan pendengaran. Memori sensorik hanya berlangsung selama
beberapa detik. Namun memiliki kapasitas yang tidak terbatas.
2 Short-Term Memory
Memori jangka pendek adalah proses penyimpanan kelanjutan dari memori sensorik apabila terdapat informasi yang diperhatikan. Memori ini
memiliki tugas layaknya RAM dalam sebuah komputer, yaitu menyediakan ruang kerja untuk penghitungan singkat dan kemudian meneruskan ke bagian lain dari
sistem penyimpanan atau membuangnya.
28
Burhan Fanani, Trik Dahsyat Membuat Ingatan Setajam Silet dengan Metode Laci Pikiran, Yogyakarta: Mantra Books, 2013, Cet. I, h. 51-52.
29
Makmun Khairani, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014, Cet. II, h. 163.
30
Lake Washington Institute of Technology, Tips for Improving Memory Techniques, h. 1,
http:selkirk.casitesdefaultfilesLearningSelkirk-College-Learning-Success-Memory- Techniques-Workshop.pdf.
3 Long-Term Memory
Memori jangka panjang merupakan suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. Informasi disimpan karena dianggap berarti dan penting.
Berdasarkan penjelasan di atas, ketiga sistem penyimpanan memiliki perbedaan. Perbedaan dapat dilihat dari kapasitas penyimpanan, lamanya
informasi yang disimpan, dan fungsinya. Waktu penyimpanan terlama adalah memori jangka panjang. Kapasitas terbesar adalah memori sensorik. Sementara itu
memori jangka pendek memiliki karakteristik serta fungsi yang mirip dengan bagian RAM pada komputer.
Tulving dalam Ghasani dan Bhinnety memaparkan konsep memori menjadi tiga hal yaitu memori episodik, memori semantik, dan memori
prosedural. Memori episodik menyimpan informasi dari suatu kejadian pada masa tertentu. Memori semantik menyimpan pengatuhuan yang lebih umum. Semantara
memori prosedural menyimpan pengetahuan untuk melakukan suatu hal.
31
Dengan demikian seseorang akan menyimpan informasi berupa peristiwa baik masa lalu atau pun sekarang ke dalam memori episodik. Lalu informasi tentang
cara melakukan sesuatu seperti cara menggunakan sepeda motor akan tersimpan di dalam memori prosedural. Sedangkan seseorang akan menyimpan informasi
dari pengetahuan yang lebih umum ke dalam memori semantik seperti kode yang memiliki arti.
Suharman dalam Halim dkk. mengungkapkan bahwa pengukuran memori jangka panjang dapat dilakukan dengan menggunakan tes, seperti tes recall, tes
rekognisi, tes pengetahuan konseptual, leksikal, perseptual, dan tes pengetahuan prosedural. Dari keenam tersebut, tes rekognisi sangat representatif untuk
digunakan dalam pengukuran memori hasil belajar dalam pendidikan.
32
Penelitian yang dilakukan oleh Nazriati dan Fajaroh tes retensi
diberikan kepada siswa
31
Alfa Ghasani dan Magda Bhinnety E, Efektivitas Aroma Peppermint untuk Meningkatkan
Performansi Memori
Jangka Pendek
pada Mahasiswa,
h. 3-4,
http:lib.ugm.ac.iddigitasiupload2671_MU.11090017.pdf.
32
Halim, Wiyanti, dan Agustin, Op. cit., h. 3-4.
33
34 35
36
33 34
35 36
oleh memori sensorik. Apabila informasi tidak diperhatikan, maka akan terlupakan. Namun, jika informasi diperhatikan akan ditransfer ke dalam memori
jangka pendek. Di dalam memori jangka pendek, tanpa adanya pengulangan informasi akan terlupakan. Informasi yang dapat dipertahankan melalui proses
pengkodean dan elaborasi berpindah ke dalam memori jangka panjang. Informasi dapat diakses dengan mentransfer kembali ke memori jangka pendek untuk
dikeluarkan sebagai respon.
b. Peranan Retensi dalam Pembelajaran Biologi