1. Uji Retensi
Tes retensi posttest IIretest dilakukan untuk mengukur daya ingat terhadap materi yang telah diberikan, dalam penelitian ini adalah pada konsep
sistem ekskresi manusia. Tes retensi posttest IIretest ini dilaksanakan 3 minggu setelah posttest I. Pemilihan rentang waktu tersebut didasarkan oleh beberapa ahli
terkait pelaksanakan retest, yang menyatakan bahwa retest sudah dapat dilaksanakan 1 minggu setelah posttest I. Penilaian retensi dapat dihitung dengan
rumus:
26
Retensi = Nilai
Nilai I
× 100
Perolehan skor retensi tersebut, kemudian dikategorikan atas empat kategori pada tabel berikut:
Tabel 3.8. Retensi Siswa Berdasarkan Kategori Adaptasi Penguasaan Konsep Depdikbud
27
Klasifikasi Retensi Indeks Retensi
≥ 100
Sangat Baik
85-99 Baik
70-84
Cukup
55-69 Kurang
2. Angket
Skor angket terlebih dahulu dihitung pada setiap butir pernyataan dengan cara menentukan persentase jawaban “ya” dan “tidak”. Kemudian dicari rata-rata
26
Setiawan, Sutarto, dan Indrawati, Op. cit., h. 287.
27
Fifi Afifah, “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL terhadap Retensi Siswa pada Konsep Sistem Gerak pada Manusia”, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2005, h. 48, Tidak Dipublikasikan.
sehingga menghasilkan skor setiap indikator. Persentase respon setiap butir pada angket tertutup dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:
28
Respon = siswa yang menjawab sama
siswa × 100
3. Uji Prasyarat
Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik uji “t” untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh multimedia interaktif terhadap retensi siswa. Namun, sebelumnya perlu dilakukan uji prasyarat, antara lain:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada dua kelompok sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji Liliefors taraf signifikan α = 0,05.
Langkah-langkah pada pengujian ini dimulai dari pengamatan x
i
, x
2
, …, x
n
untuk dijadikan bilangan baku z
i
, z
2
, …, z
n
dengan menggunakan rumus =
, dimana
dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel. Dalam merubah kedalam bilangan baku dilakukan dengan cara menggunakan
daftar distribusi normal baku, dihitung peluang F zi = P z zi. Selanjutnya dihitung proporsi z
i
, z
2
, …, z
n
yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S zi, maka
=
,
, ,
. Setelah itu, dihitung selisih
dan ditentukan harga mutlaknya. Kemudian memilih harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, yang disebut Lo.
Nilai Lo lalu dibandingkan dengan Lt untuk mengetahui apakah data berdistribusi
28
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2002, Cet. VIII, h. 131.