Deskripsi Data Data Retensi

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Selisih nilai tersebut sebesar 1.61. Nilai maksimum dan nilai minimum pada pretest kelompok kontrol juga lebih unggul daripada kelompok ekskperimen. Namun, nilai pretest yang sering muncul modus pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Pada nilai rata-rata posttest I kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mengalami peningkatan. Nilai rata-rata posttest I pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini kebalikan saat pretest. Selisih nilai tersebut mencapai 9.48. Kriteria lain seperti nilai maksimum, nilai minimum, median, dan modus juga unggul pada kelompok eksperimen. Peningkatan nilai rata-rata posttest II retest hanya terjadi pada kelompok eksperimen. Sedangkan kelompok kontrol mengalami penurunan. Sehingga selisih nilai rata-rata kedua kelompok mampu mencapai 17.11. Seperti halnya posttest I, kriteria nilai maksimum, nilai minimum, median, dan modus unggul pada kelompok eksperimen.

2. Data Retensi

Dalam penelitian ini jumlah siswa untuk kelompok eksperimen adalah 36 sedangkan jumlah siswa untuk kelompok kontrol adalah 35. Data hasil rata-rata retensi siswa melalui posttest II retest pada kelompok eksperimen sebesar 101.01. Sedangkan rata-rata retensi kelompok kontrol memiliki nilai yang lebih rendah yaitu 90.07. Hal ini menunjukan bahwa retensi siswa dengan penerapan multimedia interaktif lebih baik dibandingkan dengan retensi siswa yang hanya menggunakan media animasi dan video. Berikut adalah penyajian data retensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol: Tabel 4.2. Data Retensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Tingkat Retensi Kelompok Eksperimen n=36 Kelompok Kontrol n=35 n n 55-69 Kurang - - - - 70-84 Cukup - - 8 22.86 85-99 Baik 10 27.78 23 65.71 ≥ 100 Sangat Baik 26 72.22 4 11.43 Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa tingkat retensi siswa pada kelompok eksperimen yang mencapai ≥ 100 jumlahnya lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol. Bahkan, pada kelompok kontrol terdapat siswa yang memiliki tingkat retensi cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa pada kelompok eksperimen mempunyai kemampuan menyimpan konsep dalam struktur kognitif lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Siswa yang memiliki tingkat retensi sangat baik ≥ 100 dapat dikatakan mengalami peningkatan retensi. Berikut adalah tabel pengamatan siswa yang mengalami peningkatan retensi, tetap, dan penurunan retensi: Tabel 4.3. Kondisi Retensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kondisi Kelompok Eksperimen n=36 Kelompok Kontrol n=35 n n Peningkatan Retensi 18 50 1 2.86 Tetap 8 22.22 3 8.57 Penurunan Retensi 10 27.78 31 88.57 Berdasarkan tabel 4.3, siswa yang mengalami peningkatan retensi dan tetap tergolong ke dalam tingkat retensi sangat baik ≥ 100. Sedangkan siswa yang mengalami penurunan retensi tergolong ke dalam tingkat retensi mulai dari baik 85-99 hingga cukup 70-84. Semakin besar selisih antara nilai posttest II retest dengan posttest I, maka siswa akan masuk ke dalam tingkat retensi cukup 70-84.

3. Angket

Setelah melakukan serangkaian penelitian pada kelompok eksperimen, maka diberikan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif. Jumlah angket yang terkumpul dan dianalisis sebanyak 36 angket dengan total butir 15 pernyataan positif. Setiap butir pernyataan dihitung total skornya lalu dipersentasikan sehingga dapat menginterpretasikan pernyataan setiap butir. Angket ini terdiri dari 7 indikator antara lain, kejelasan topik pem- belajaran, kesesuaian bahasa dengan tingkat berpikir siswa, kemudahan penggunaan, kemampuan komponen multimedia interaktif untuk meningkatkan retensi siswa pada materi sistem ekskresi, dukungan multimedia interaktif bagi kemandirian belajar siswa, keteraturan desain aplikasi pembelajaran, dan komponen aplikasi pembelajaran berjalan dengan lancar. Dari 7 indikator tersebut, akan dilihat respon siswa terhadap masing-masing indikator tersebut unuk memudahkan pembahasan. Berikut adalah data angket kelompok eksperimen: Tabel 4.4. Data Angket Kelompok Eksperimen No Indikator Jawaban 1 Kejelasan topik pembelajaran. 83.33 2 Kesesuaian bahasa dengan tingkat berpikir siswa. 97.22 3 Kemudahan penggunaan. 100 4 Kemampuan komponen multimedia interaktif untuk meningkatkan retensi siswa pada materi sistem ekskresi. 96.76 5 Dukungan multimedia interaktif bagi kemandirian belajar siswa. 93.10 6 Keteraturan desain aplikasi pembelajaran. 98.15 7 Komponen aplikasi pembelajaran berjalan dengan lancar. 80.56 92.73 Berdasarkan tabel 4.4, rata-rata siswa yang memilih jawaban “ya” pada pernyataan positif setiap indikator mencapai di atas 75. Penghitungan setiap butir pernyataan dapat dilihat pada lampiran 36. Dari uraian di atas mengenai penggunaan multimedia interaktif pada konsep sistem ekskresi secara keseluruhan, diperoleh informasi bahwa penggunaan multimedia interaktif ini dapat diterima dan mampu membantu siswa dalam meningkatkan retensi daya ingat siswa.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Liliefors dengan taraf signifikan α = 0.05. Kriteria pengujian dikatakan berdistribusi normal jika nilai Lo Lt, sebaliknya jika nilai Lo Lt berarti data tidak berdistribusi normal. Hasil penghitungan uji normalitas hasil pretest, posttest I, dan posttest II retest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Pretest, Posttest I, dan Posttest II Retest Data Pretest Posttest I Posttest II E K E K E K n 36 35 36 35 36 35 Lo 0.095 0.118 0.071 0.078 0.077 0.124 Lt 0.147 0.149 0.147 0.149 0.147 0.149 Kriteria Lo Lt Lo Lt Lo Lt Lo Lt Lo Lt Lo Lt Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal Normal Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa hasil pretest, posttest I, dan posttest II retest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh nilai Lt diambil mengacu nilai pada tabel konsultasi Lilliefors pada taraf signifikansi 5

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF FLASH FLIP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pebayuran)

9 35 221

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan

9 160 169

Pengaruh model pembelajaran aktif menggunakan Mind Map Terhadap hasil belajar biologi pada konsep keanekaragaman hayati(Eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan)

2 28 157

The Efectiveness of learning reading through collaborative leraning: apre-experimental study of the second grade students of SMAN 8 South Tangerang

0 4 71

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

“Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan di SMAN 87 Jakarta

0 8 246

Pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan pada manusia : Kuasi eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan

0 21 234

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN RETENSI SISWA SISTEM EKSKRESI DI SMP SWASTA MARKUS MEDAN.

0 3 22

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MELALUI ANIMASI FLASH PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI SMAN 1 ANDONG.

0 0 1