Pembahasan Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                Penggunaan  unsur  video  dan  audio mampu  meningkatkan kenyamanan dalam  pembelajaran.
1
Kenyamanan  ini  yang  membuat  siswa  pada  kelompok eksperimen  menyukai  pembelajaran  multimedia  interaktif. Siswa  diberikan
nuansa dan pengalaman  yang menyenangkan dalam mempelajari biologi  melalui multimedia interaktif.
Audio dalam  multimedia  interaktif  adalah  suara  latar  yang  berupa  musik instrumental.  Unsur  media  audio  yang  disajikan  di  dalam  multimedia  interaktif
tidak  mengganggu  proses  belajar  siswa.  Hal  tersebut  dibuktikan  dengan  hasil penelitian  yang  menyatakan  retensi  siswa  kelompok  eksperimen  lebih  tinggi
dibandingkan  kelompok  kontrol.  Sehingga  suara  latar  yang  berupa  musik instrumental  di  dalam  multimedia  interaktif  mampu  menambah  konsentrasi  dan
perhatian  siswa  pada  proses  pembelajaran.  Seperti  halnya  yang  dikemukakan Canadian  Association  for  Music  Therapy  dalam  Salim  yang  menyatakan  bahwa
musik dapat meningkatkan memori dan perhatian.
2
Namun, penelitian ini tidak hanya untuk mengetahui apakah multimedia interaktif digemari oleh siswa pada kelompok eksperimen. Hal yang paling utama
adalah  untuk  melihat  apakah  multimedia  interaktif memberikan  pengaruh terhadap retensi  siswa sebagai  suatu  perlakuan yang  diberikan pada  kelompok
eksperimen. Dalam penelitian ini, retensi diukur dengan menggunakan tes kognitif yang  dilaksanakan  tiga  minggu  setelah  akhir  pembelajaran  pada  konsep  sistem
ekskresi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hasil tes retensi posttest II
siswa  pada  kelompok  eksperimen  lebih  unggul daripada  siswa  pada  kelompok kontrol. Hasil uji hipotesis tes retensi pun menunjukkan H
a
diterima. Diterimanya H
a
memiliki  makna  bahwa  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  dari  kedua kelompok.  Begitu  halnya  pada  hasil  kategori  retensi  kedua  kelompok, rata-rata
tingkat retensi kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
1
Sandra  Cairncross  dan  Mike  Mannion,  Interactive  Multimedia  and  Learning: Realizing the Benefits, Journal of Innovations in Education and Teaching International, 2001, h.
159.
2
Danny Salim, Pengaruh Musik terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas 2 SMUK 1 Salatiga, Jurnal Musik Vol. 2 No. 1, 2010, h. 27.
Sehingga dapat  dinyatakan multimedia  interaktif  berpengaruh  terhadap  retensi siswa dalam pembelajaran biologi.
Rata-rata  retensi  siswa  pada kelompok  eksperimen  mencapai  101.01, memiliki  makna  bahwa  sebagian  besar  siswa  kelompok  tersebut  mengalami
peningkatan  retensi.  Penggunaan  multimedia  interaktif  membuat  informasi  tidak hanya  dipertahankan  di  dalam  sistem  penyimpanannya,  tetapi  juga  adanya
informasi  baru  yang  dapat  disimpan  dengan  baik  di  dalam  sistem penyimpanannya.  Berbeda  halnya  pada  kelompok  kontrol  yang  rata-rata  retensi
siswanya hanya mencapai 90.07. Artinya, sebagian besar siswa pada kelompok kontrol  mengalami  penurunan  retensi.  Sehingga,  dapat  dikatakan  bahwa  media
pada  kelonpok  kontrol,  yaitu  media  animasi  dan  video  tidak  dapat mempertahankan informasi yang ada di dalam sistem penyimpanan.
Keberhasilan  multimedia  interaktif  dalam  meningkatkan  retensi  siswa pada  kelompok  eksperimen bukan  karena  kelompok  eksperimen  memiliki
kemampuan lebih secara akademik. Karena sebelum melakukan uji hipotesis telah dilakukan  uji  prasyarat  meliputi  uji  normalitas  dan  uji  homogenitas.  Hasil  uji
normalitas menyatakan bahwa kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi  normal.  Kemudian  hasil  uji  homogenitas  juga  menyatakan  bahwa
kedua  kelompok  berasal  dari  populasi  yang  homogen.  Keberhasilan  multimedia interaktif  dalam  meningkatkan  retensi  siswa  pada  kelompok  eksperimen dapat
ditinjau dari beberapa faktor. Berikut adalah penjelasannya:
Pertama,  multimedia  interaktif  adalah  media  pembelajaran  yang  mampu melibatkan lebih dari satu indera siswa.
3
Kemudian Australian Academy of Herbs Health  menyebutkan  bahwa  salah  satu  cara  meningkatkan  retensi adalah
dengan  melibatkan  banyak  panca  indera.
4
Multimedia  interaktif  yang  digunakan pada  kelompok  eksperimen  melibatkan  tidak  hanya  berupa  visual  dan  audio,
3
Zainal  Abidin  dan  Asrul  Bahar,  Penerapan  MMI  untuk  Meningkatkan  Hasil  Belajar Siswa pada KD Membuat Kue Indonesia dari Serealia dan Tepung, e-Journal Boga Vol. 2 No. 1,
2013, h. 2.
4
Australian  Academy of  Herbs  and  Health, Learning  Guide – Tips  for  Learning  and Increasing Memory Retention, 2010, h. 1, www.aahh.com.au.
namun terdapat pula unsur kinestetik, yaitu siswa dituntut aktif dalam berinteraksi dengan multimedia  interaktif  yang  diberikan.  Hal  tersebut  berlawanan  dengan
media  yang  digunakan  pada  kelompok  kontrol,  yaitu  media  animasi  dan  video. Pada media ini, indera yang dilibatkan siswa hanya visual dan audio.
Kedua,  dalam  kegagalan  proses  mengingat  disebabkan  oleh  tidak  adanya pengulangan  materi  sehingga  materi  pun  menjadi  lupa.  Kemudian  Nwaocha
dalam  Sharma  menjelaskan  bahwa  multimedia  interaktif  bisa  meningkatkan antusiasme,  perhatian  di  kelas,  dan  kepuasan  siswa.
5
Keberadaan  antusiasme siswa kelompok eksperimen dalam mempelajari biologi terkait dengan komponen
multimedia interaktif  yang  menarik  seperti  suara  latar,  pilihan  permainan, dan adanya  komunikasi  dua  arah  antara  pengguna  dengan  program  multimedia
interaktif. Dengan munculnya antusiasme siswa dalam mempelajari biologi berarti akan  terjadi  pengulangan  dalam  belajar  yang  mengakibatkan  materi  bisa
tersimpan dengan baik. Sementara itu siswa pada kelompok kontrol lebih banyak mendengarkan  penjelasan  dari  guru  dengan  bantuan  media  animasi  dan  video,
tanpa adanya kemasan menarik seperti pada kelompok eksperimen. Ketiga,  multimedia  pendidikan  mampu  membantu  guru  dalam
menjelaskan  konsep  yang  sulit  secara  jelas  dibandingkan  menggunakan  buku teks.
6
Sebelumnya  telah  dijelaskan  bahwa  untuk  mengurangi  lupa  dalam pembelajaran,  maka  pada  fase  pengolahan  siswa  diharuskan  mengolah  materi
dengan baik. Namun, jika konsep sistem ekskresi yang harus diolah itu sulit akan berdampak  konsep tidak  akan  diingat  dengan  baik.  Disinilah  unsur-unsur
multimedia interaktif diperlukan dalam menyederhanakan konsep sistem ekskresi untuk  diolah.  Selain  itu  penggunaan  multimedia  interaktif  menjadikan
pembelajaran  lebih  bermakna,  sehingga  sulitnya  konsep  sistem  ekskresi  mampu diatasi dan siswapun dapat mengingat konsep dengan baik. Berbeda dengan yang
dialami  siswa pada  kelompok  kontrol. Pengolahan  konsep  sistem  ekskresi  harus
5
Pratibha  Sharma,  Role  Interactive  Multimedia  for  Enhancing  Students’Acievement and Retention, International Woman Online Journal of Distance Education Vol. 2, 2013, h. 15.
6
Camilan  Huang,  Designing  High-Quality  Interactive  Multimedia  Learning  Modules, Journal of Computerized Medical Imaging and Graphics 29, 2005, h. 224.
banyak dilakukan oleh siswa, karena komponen-komponen media pada kelompok kontrol belum cukup mampu untuk menyederhanakan konsep sistem ekskresi.
Perbedaan penggunaan  media  pembelajaran  antara  kelompok  eksperimen dengan kelompok kontrol berpengaruh pada retensi siswa. Komponen-komponen
dalam  multimedia  interaktif  lebih  dapat  meningkatkan  retensi  siswa.  Sedangkan komponen-komponen  dalam  media  animasi  dan  video tidak  dapat  meningkatkan
retensi siswa. Meskipun  peningkatan  retensi  tidak  terjadi  pada  kelompok  kontrol,
penelitian ini memberikan dampak lain terhadap proses pembelajaran. Kini siswa telah  merasakan  pembelajaran  menggunakan  media  animasi  dan  video.  Karena,
pada  pembelajaran  sebelumnya  belum  ada  pendayagunaan  media  pembelajaran yang bersifat digital dan elektronik.
67
                