permanen, maka proses berpikir tersebut menimbulkan proses belajar”.
32
Pada dasarnya belajar dan berpikir tidak dapat dipisahkan, belajar tidak akan terjadi tanpa adanya berpikir, begitupun sebaliknya. Jadi
keduanya sama-sama saling berkaitan dan berhubungan.
5. Hasil Belajar
Setelah melakukan aktivitas belajar, seseorang berhasil atau tidaknya mengalami suatu proses belajar, dapat diukur oleh hasil belajar. Hasil
belajar sangat penting untuk diidentifikasi agar kita dapat mengetahui seberapa besar perubahan yang dialami oleh seseorang setelah melakukan
aktivitas belajar. ”Hasil belajar atau evaluasi hasil belajar merupakan salah satu
komponen sistem pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa”.
33
Jadi hasil belajar adalah prestasi yang dapat dihasilkan oleh anak dalam usaha belajarnya, dalam
tingkat yang sangat menggembirakan prestasi tersebut dapat dicapai dengan beberapa cara, dimana cara tersebut dapat ditempuh melalui
beberapa usaha. Dalam jurnal pendidikan dan kebudayaan, yang diterbitkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, hasil belajar tidak semata-mata didapatkan dengan sendirinya, tetapi
melalui usaha yang dilakukan oleh seseorang, usaha yang dilakukan ada yang berasal dari dalam diri seseorang ,bahwa secara psikologis ada dua
macam faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar yakni faktor kognitif dan afektif siswa.
Jika ditinjau dari faktor kognitif yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah “a persepsi, b perhatian, c mendengarkan, d ingatan e
32
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan , Jakarta : Kizi Brother’s, 2006 , hal. 77
33
Sumiati, dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandun : Wacana Prima, 2008, hal. 200
kesiapan, f struktur kognitif, g intelegensi, h kreativitas, dan i gaya kognitif. Sedangkan jika ditinjau dari factor afektif yang dapat
mempengaruhi hasil belajar adalah a motivasi dan kebutuhan, b minat, c konsep diri, d aspirasi, e kecemasan, f sikap”.
34
Dengan demikian peranan faktor-faktor kognitif dan afektif tersebut sangat mempengaruhi dalam hasil belajar siswa dapat berbentuk pengaruh
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dan dapat secara langsung maupun tidak langsung, bahkan ada salah satu faktor yang mempengaruhi satu
faktor yang mempengaruhi faktor lain.
C. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
1. Pengertian IPS
IPS merupakan ilmu pengetahuan yang meneliti dan membahas segala hal yang menyangkut dengan manusia, tingkah lakunya, proses
penghidupannya, hubungannya
antara manusia
dengan manusia
lain,hubungan antara manusia sebagai individu dengan masyarakat sekitarnya, atau hubungan antara manusia dengan benda sebagai alat untuk
memenuhi kebutuhan. Menurut buku karangan Drs. H.Sapriya, M.Ed,
dkk, yang berjudul Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Ada beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian IPS,
diantaranya : Charles R Keller, yang mengatakan bahwa “IPS adalah suatu paduan
daripada sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh ketentuan disiplin ilmu tertentu melainkan bertautan dengan kegiatan-
kegiatan pendidikan yang berencana dan sistematis untuk kepentingan program
pengajaran sekolah
dengan tujuan
memperbaiki, mengembangkan,
dan memajukan
hubungan kemanusiaan
dan masyarakat”.
35
Maksudnya adalah IPS adalah disipln ilmu sosial yang erat
34
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pebdidikan Nasional, Vol.IX Edisi Desember 2006. Hal. 897
35
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung : UPI Press, 2006 ,hal.11
kaitan nya dengan hubungan bermasyarakat atau dengan kata lain IPS adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dari masalah dasar
hingga masalah kompleks dalam masyarakat. Selanjutnya, Muhammad Nu’man Somantri mengatakan bahwa “IPS
merupakan penyederhanaan displin ilmu-ilmu social, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya”.
36
Maksudnya IPS mengkaji masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan di sekolah baik tingkat pendidikan dasar, menengah, dan atas.
Berbeda dengan A. Kosasih Djahiri, yang mengemukakan bahwa “IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep
pilihan dari cabang-cabang ilmu dan ilmu lainnya kemudian di olah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program
pengajaran pada tingkat persekolahan”.
37
Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS adalah cabang ilmu
pengetahuan yang merupakan penyederhanaan dari sekelompok ilmu-ilmu sosial yang diajarkan pada tingkat sekolah, baik tingkat pendidikan dasar,
menengah, dan atas yang mempelajari tentang serba-serbi manusia sebagai mahluk social.
Melalui pembelajaran IPS diharapkan siswa tidak hanya mampu menguasai teori-teori kehidupan didalam masyarakat tapi mampu
menjalani kehidupan nyata di masyarakat sebagai insan sosial. IPS adalah perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu soial seperti sejarah, geografi,
ekonomi, antropologi, budaya, dan sebagainya yang diperuntukkan sebagai pembelajaran tingkat sekolah.
36
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS Bandung : UPI Press, 2006 ,hal.11
37
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan ..., hal.11