Kelima, “Sikap dan Nilai”.
31
Berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat
disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang atau kejadian.
Kelima macam hasil belajar tersebut di atas menyarankan, bahkan mempersyaratkan kondisi-kondisi belajar tertentu sehingga dapat
dijabarkan strategi-strategi belajar yang sesuai. Dan pada dasarnya akan menghasilkan tujuan yang diharapkan yakni keberhasilan dalam belajar.
4. Hubungan Belajar dan Berpikir
Belajar dan berpikir merupakan 2 proses yang tidak dapat dipisahkan. Meskipun demikian, keduanya merupakan proses-proses yang
berbeda. Belajar adalah suatu proses terjadinya perubahan perilaku, tetapi berpikir tidak selalu menghasilkan perubahan perilaku.
Berpikir merupakan suatu proses mental yang kasat mata. Proses ini hanya dapat diamati dari perilaku yang nampak. Dengan kata lain, proses
berpikir hanya dapat disimpulkan dari perilaku yang diperkirakan diarahkan oleh pikiran sebagai perilaku yang terorganisasi, bukan perilaku
yang terjadi sembarangan. “Berpikir tidak dapat diamati langsung karena merupakan
suatu representasi simbolis baik dari suatu objek, peristiwa, ide atau hubungan-hubungan antara hal-hal tersebut. Representasi
simbolis dalam kerangka mental itu kemudian diolah sedemikian rupa sehingga terjadi suatu proses berpikir. Berpikir
tidak selalu memecahkan suatu masalah, tetapi juga untuk memebentuk suatu konsep tertentu, serta menimbulkan ide-ide
kreatif. Bila pengertian-pengertian diperoleh dari proses berpikir, dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang relative
31
JJ.Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008 , hal.4
permanen, maka proses berpikir tersebut menimbulkan proses belajar”.
32
Pada dasarnya belajar dan berpikir tidak dapat dipisahkan, belajar tidak akan terjadi tanpa adanya berpikir, begitupun sebaliknya. Jadi
keduanya sama-sama saling berkaitan dan berhubungan.
5. Hasil Belajar
Setelah melakukan aktivitas belajar, seseorang berhasil atau tidaknya mengalami suatu proses belajar, dapat diukur oleh hasil belajar. Hasil
belajar sangat penting untuk diidentifikasi agar kita dapat mengetahui seberapa besar perubahan yang dialami oleh seseorang setelah melakukan
aktivitas belajar. ”Hasil belajar atau evaluasi hasil belajar merupakan salah satu
komponen sistem pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa”.
33
Jadi hasil belajar adalah prestasi yang dapat dihasilkan oleh anak dalam usaha belajarnya, dalam
tingkat yang sangat menggembirakan prestasi tersebut dapat dicapai dengan beberapa cara, dimana cara tersebut dapat ditempuh melalui
beberapa usaha. Dalam jurnal pendidikan dan kebudayaan, yang diterbitkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, hasil belajar tidak semata-mata didapatkan dengan sendirinya, tetapi
melalui usaha yang dilakukan oleh seseorang, usaha yang dilakukan ada yang berasal dari dalam diri seseorang ,bahwa secara psikologis ada dua
macam faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar yakni faktor kognitif dan afektif siswa.
Jika ditinjau dari faktor kognitif yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah “a persepsi, b perhatian, c mendengarkan, d ingatan e
32
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan , Jakarta : Kizi Brother’s, 2006 , hal. 77
33
Sumiati, dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandun : Wacana Prima, 2008, hal. 200