Analisis Statistik Deskriptif Analisis Kuantitatif
guru. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran ekonomi di kelas X-5, dan mengetahui hasil belajar ekonomi siswa.
Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran ekonomi yang selama ini digunakan adalah dengan metode
ceramah, demonstrasi,
tanya jawab,
serta pembelajaran
lebih menitikberatkan pada pengerjaan tugas LKS yang banyak.
Guru menganggap gaya belajar masing-masing siswa berbeda-beda sehingga
membuat guru sukar menemukan metode pembelajaran yang tepat yang disukai oleh siswa. Selain itu sikap siswa cenderung pasif dalam belajar
ekonomi sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada hasil belajar ekonomi siswa yang rendah, terutama pada
materi perhitungan dengan rumus-rumusnya. Kemudian guru pun jarang menggunakan media serta alat-alat yang menunjang dalam proses
pembelajaran ekonomi, salah satu kendalanya adalah dana, karena dana yang dikeluarkan tidak berasal dari sekolah langsung, namun berasal dari
uang guru sendiri. Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas X-5 sebagai kelas yang
cocok untuk diadakan penelitian, terkait dengan permasalahan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi. Dalam pengamatan ini terlihat sikap
siswa dari sebagian besar siswa di kelas kurang memiliki prestasi yang lebih dibandingkan dengan kelas lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian
ekonomi siswa masih banyak yang dibawah KKM. Dalam proses pembelajaran, masih banyak siswa yang takut untuk bertanya pada guru,
kemudian semangat belajar siswa pun kurang, dan tidak memperhatikan guru saat guru menerangkan.
Selanjutnya peneliti mewawancarai 15 orang siswa kelas X-5 yang dijadikan sebagai sampel untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
ekonomi di kelas. 15 orang siswa yang dipilih untuk di wawancarai berdasarkan peringkat di kelas, 8 siswa peringkat teratas, dan 7 siswa
peringkat terbawah, terutama pada mata pelajaran ekonomi. Tujuan
wawancara dengan siswa adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Ekonomi, faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar serta penggalian informasi tentang metode belajar yang diminati siswa. Dari hasil wawancara tersebut tercatat 9 orang siswa yang
tidak menyukai pelajaran ekonomi, dan 6 orang siswa kurang menyukai pelajaran ekonomi. Alasan dari siswa yang kurang menyukai pelajaran
ekonomi adalah karena guru menjelaskan materi tidak jelas mengambang, kemudian dalam materi perhitungan, rumus-rumus yang ada kurang
diterangkan, sehingga siswa kesulitan dalam mengerjakan latihan soal rumus. Selain itu gaduh nya kelas dari beberapa orang siswa, yang
mengakibatkan siswa lain sulit berkonsentrasi. Serta siswa merasa hasil belajar yang ia peroleh pada pelajaran ekonomi tidak memuaskan.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada guru mata pelajaran ekonomi, serta siswa, dapat disimpulkan bahwa beberapa
hambatan yang telah di paparkan diatas dapat menjadikan siswa menjadi malas untuk mempelajari pelajaran ekonomi, karena pembelajaran yang
dilakukan masih konvensional dengan metode ceramah, serta pemberian tugas yang banyak, pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa, yang
dapat mengaktifkan siswa, dan pembelajaran bersifat text book. Serta kegaduhan kelas yang sering diciptakan oleh beberapa orang siswa yang
membuat siswa lain menjadi tidak konsentrasi dalam belajar. Oleh karena itu tugas guru untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, dengan
melakukan pembelajaran secara bervariasi, agar tidak terjadi kebosanan pada diri siswa karena merasa mata pelajaran ekonomi sulit untuk dipelajari.
Serta perbaikan pada pengelolaan kelas serta model pembelajaran yang diterapkan sangat baik dilakukan oleh guru. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. Selain dengan wawancara, peneliti melakukan observasi, observasi
dilakukan sebelum penelitian, hasil observasi di catat dan terlampir. Observasi proses pembelajaran dilakukan pada tanggal 20 Mei 2011 dan